Rabu, 24 Oktober 2018

Renungan Pagi “Potret Kasih Allah!”


25  Oktober   2018.

Dahulu Dan Kini

“Bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (Efesus 2:12).
 
Jemaat Kristen di Efesus merupakan contoh dari pengalaman sebelum – dan – sesudah pertobatan.
Pertama Paulus menunjukkan pengalaman mereka “dahulu” – keadaan mereka sebelum pertobatan.

Mereka dahulu “tanpa Kristus.” Hal ini, tentu saja, adalah kondisi dari semua orang yang belum bertobat. Tapi ada lagi.

Mereka dahulu “tidak termasuk kewarganegaraan Israel.” Permusuhan mewarnai hubungan antara bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain. Orang yahudi seperti yang terjadi dalam banyak masyarakat, menganggap diri mereka “pribumi” yang tinggal di “negeri.” Dan mereka membuat orang-orang bangsa lain merasa bahwa mereka bukan yang empunya negeri – orang asing pendatang.

Mereka dahulu “tidak mendapat bagian dari ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.” Karena bangsa-bangsa lain tidak dapat menulusuri garis keturunan mereka sampai ke Abraham atau ke Bukit Sinai, mereka tidak mendapatkan manfaat dari perjanjian.

Mereka dahulu “ tanpa pengharapan.” Akibatnya, orang-orang bangsa lain lahir sebagai orang-orang tak memiliki pengharapan. Bagaimanapun, keselamatan adalah miliki bangsa Yahudi.

Mereka dahulu “tanpa Allah.” Bukan berarti orang-orang bangsa lain tidak memiliki allah mereka. Mereka punya. Tapi mereka menyembah berhala – bukan Allah.

Kedua, Paulus menunjukkan pengalaman mereka “kini” – keadaan mereka setelah pertobatan.

Mereka kini “sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus” (Ef. 2:13). Keterasingan mereka adalah milik masa lalu. Kini mereka “beroleh jalan masuk kepada Bapa” (ay.18).

Mereka kini “kawan sewarga dari orang-orang kudus” (ay.19). Mereka sekarang termasuk ke dalam Kerajaan Allah.

Yesus telah “memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’” (ay.17). orang Yahudi dan orang-orang bangsa lain telah menjadi satu di dalam Yesus Kristus. Tidak ada lagi permusuhan!

Orang Yahudi dan orang-orang Kristen dari bangsa lain telah dibangun “menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” (ay.22). Mereka tak lagi dalam keadaan tanpa Allah. Mereka menjadi bagian dari bait Allah yang hidup.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...