Rabu, 24 Oktober 2018

Saat Teduh 27 Oktober 2018


Zakharia 1:1-6

Masa Lalu Sungguh Berharga

1:1 Dalam bulan yang kedelapan pada tahun kedua zaman Darius a  datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia 1  b  bin Berekhya c  bin Ido, d  bunyinya: 1:2 "Sangat murka e  TUHAN atas nenek moyangmu. 1:3 Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kembalilah f  kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka Akupun akan kembali kepadamu 2 , g  firman TUHAN semesta alam. 1:4 Janganlah kamu seperti nenek moyangmu 3  h  yang kepadanya para nabi i  yang dahulu telah menyerukan, demikian: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Berbaliklah dari tingkah lakumu j  yang buruk dan dari perbuatanmu yang jahat! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau menghiraukan Aku, k  demikianlah firman TUHAN. l  1:5 Nenek moyangmu, di mana mereka? Dan para nabi, apakah mereka hidup untuk selama-lamanya? 1:6 Tetapi segala firman m  dan ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepada hamba-hamba-Ku, para nabi, bukankah itu telah sampai kepada nenek moyangmu? n  Maka bertobatlah mereka serta berkata: Sebagaimana TUHAN semesta alam bermaksud mengambil tindakan terhadap kita sesuai o  dengan tingkah laku kita dan perbuatan kita, demikianlah Ia mengambil tindakan p  terhadap kita!"
===========================================
Jika mengacu pada bulan ke-8 dan tahun ke-2 pemerintahan Raja Darius, maka itu diperkirakan 520 SM. Saat itulah Zakharia menerima sabda Tuhan (1). Allah mengungkapkan alasan orang-orang Yehuda dibuang dari Yerusalem. Tuhan mengatakan bahwa nenek moyang mereka telah menerima murka-Nya (2). Mereka berpaling dari Tuhan, meskipun para nabi sudah mengingatkan mereka agar berbalik kepada Tuhan. Namun, mereka tidak mau melakukannya (4).

Murka Tuhan bukan berarti Dia tidak mengasihi nenek moyang Israel. Teguran para nabi, justru menjadi bukti bahwa Tuhan ingin agar mereka kembali kepada-Nya. Inilah yang menjadi tugas Zakharia, yaitu untuk mengingatkan orang Yehuda supaya tidak meniru nenek moyangnya. Dia harus menyerukan supaya mereka kembali kepada Tuhan (2, 6).

Dari firman Tuhan kepada Zakharia, kita bisa belajar tentang masa lalu yang berharga. Kisah dari nenek moyang menyimpan pelajaran agar kita tidak terperosok pada kesalahan yang sama. Tuhan pernah membuang nenek moyang Yehuda karena mereka berlaku tidak setia. Ini menjadi pelajaran berharga bagi generasi Yehuda berikutnya. Seharusnya, sejarah ini menjadi pelecut agar mereka semakin setia pada Tuhan.

Masa lalu juga menambah pengenalan orang Yehuda kepada Tuhan. Mereka jadi sadar bahwa Dia tidak pernah jemu mengingatkan umat kesayangan-Nya. Walaupun nenek moyang orang Yehuda banyak melakukan kesalahan, Allah tidak segera membuang generasi berikutnya. Sebaliknya, Dia tetap setia menasihati agar mereka tidak mengulangi kesalahan seperti para pendahulunya.
Sebaiknya, kita juga mesti menghargai pengalaman masa lalu. Melalui itu, kita bisa belajar mengenai hal yang benar dan salah. Semua pengalaman itu bisa mengingatkan kita tentang kemurahan hati Tuhan. Tentu saja, itu bisa menjadi bekal agar kualitas hidup kita pada masa depan semakin mantap.

Doa: Tuhan, terima kasih atas semua pengalaman hidup yang mengajar kami mengenai karya kemurahan-Mu. [THIE]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...