Zakharia 1:18-21
Kuasa Manusia Tidak Kekal
1:18 Aku
melayangkan mataku dan melihat: tampak empat tanduk. p 1:19 Lalu
aku bertanya kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Apakah arti
semuanya ini?" Maka ia menjawab aku: "Inilah tanduk-tanduk yang telah
menyerakkan Yehuda, Israel dan Yerusalem." 1:20
Kemudian TUHAN memperlihatkan kepadaku empat tukang besi 2 . 1:21 Lalu
aku bertanya: "Orang-orang ini datang untuk melakukan apa?" Maka ia
menjawab: "Inipun adalah tanduk-tanduk yang telah menyerakkan Yehuda,
sehingga tidak seorangpun berani mengangkat kepalanya. Dan semuanya ini datang
untuk mengejutkan mereka, yakni untuk menghempaskan tanduk bangsa-bangsa yang
telah mengangkat tanduk q terhadap tanah Yehuda hendak
menyerakkannya. r " ================================================
Penglihatan ketiga Nabi Zakharia adalah empat tanduk (18). Malaikat menjelaskan bahwa empat tanduk itulah yang menyerakkan Yehuda, Israel, dan Yerusalem (19). Artinya, empat tanduk itu menggambarkan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh Yehuda dan Israel.
Namun, bersama dengan keempat tanduk itu, Tuhan juga memperlihatkan empat orang tukang besi (20). Malaikat mengatakan bahwa merekalah yang akan mengalahkan empat tanduk tadi (21). Dengan demikian, empat kerajaan yang akan mengalahkan umat Tuhan tidak lagi memiliki kekuasaan, apalagi kekuatan yang kekal.
Penglihatan ini menjadi dasar pengharapan bagi umat Tuhan. Mereka memang telah dikalahkan oleh kerajaan lain. Namun, bukan berarti kerajaan itu sudah mengalahkan kekuatan Tuhan atau memiliki kekuasaan melebihi Allah. Justru, penglihatan ini menunjukkan kekuasaan Tuhan mengatasi segala kuasa yang ada di bumi.
Terkadang, Tuhan memang membiarkan umat-Nya kalah dan diserakkan ke berbagai tempat. Namun, kekuatan Tuhan tetap lebih unggul daripada kuasa kerajaan-kerajaan itu. Orang Yehuda, yang kembali ke Yerusalem, adalah bukti kehebatan Tuhan menunjukkan kuasa-Nya pada umat-Nya.
Orang bisa merasa aman dengan kekuasaannya. Mereka bisa juga menyalahgunakannya. Namun, setiap orang harus sadar bahwa kekuasaan itu sementara. Satu waktu akan tiba saatnya semua itu harus berakhir. Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggi hati karena kekuasaan yang kita miliki saat ini. Kuasa manusia tidak kekal, tetapi kuasa Tuhanlah yang abadi di atas segalanya.
Sebaliknya, ketika sedang berada di bawah kekuasaan orang lain dan merasakan ketidakadilan, kita bisa meyakini akan tiba waktunya kelaliman itu akan dihancurkan. Kita perlu berdoa dan berjuang sekuat tenaga melawan kezaliman itu. Nanti, Tuhan akan menunjukkan kekuasaan-Nya yang mengatasi segala kuasa manusia.
Doa: Tuhan, Engkaulah yang berkuasa atas dunia. Tolong, bantulah kami agar tidak sombong dengan kekuasaan yang saat ini sedang kami emban dan terima. [THIE]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar