ROY PONTOH -
MARTIR KECIL BERJIWA BESAR
by Indriatmo
Hari
minggu 15 Mei 2011, gereja kami kedatangan tamu istimewa, yaitu ibunda dari
martir Roy Pontoh. ini kesaksiannya:
Pada
akhir Januari 1999, anak-anak dan remaja dari GKPB MDC Ambon mengadakan retret
di pinggir kota di Field Station Fakultas Perikanan Universitas Pattimura di
Hila bagian utara pulau Ambon.
Pada
hari terakhir mereka retret pecah kerusuhan di kota Ambon. Bis yang menjemput
mereka tidak kunjung datang. Akhirnya pendeta Melky S berserta 3 orang turun ke
kota.
Setibanya
mereka di Koramil, diberitahukan bahwa situasi di sana sudah tidak aman. Mereka
di sarankan untuk tidak meninggalkan Koramil. Namun tidak mungkin pendeta Melky
meninggalkan anak-anak dan pengerja yang lain di Hila, jadi mereka nekat
kembali ke sana dengan membawa mobil untuk mengangkut anak-anak.
Di
tengah jalan malang tidak dapat ditolak, mereka berpaspasan dengan ngerombolan
muslim radikal.
Pendeta
Melky dan seorang lainnya ditusuk sampai mati sementara 2 orang berhasil
melarikan diri.
Dari
mobil yang dibawa oleh pendeta Melky, gerombolan radikal ini menemukan
selebaran Retret sehingga kemudian mereka pergi ke Hila dan mendapati anak-anak
dan remaja di sana, termasuk Roy Pontoh.
Pada
saat Roy Pontoh diminta untuk menyangkali imannya, ia menjawab, "Beta
(saya) Laskar Kristus!" dan tebasan parang mengenai lengannya.
Sekali
lagi Roy ditanya dan ia tetap teguh menjawab, "Beta Laskar Kristus!"
dan sabetan parang melnebas lengan yang satunya lagi.
Dia
ditanya untuk terakhir kalinya, Roy tetap menjawab, "Beta Laskar
Kristus!" dan kali ini parang menembus perutnya dan membunuhnya.
Roy
Pontoh yang masih berusia 15 tahun, saat itu menjadi martir seketika itu juga
dan pulang ke pangkuan Bapa di surga.
Sebelum
meninggal, saat masih di rumah belum pergi Retret, Roy sempat bertanya pada
ibunya 3 pertanyaan :
1.
"Ibu, surga itu seperti apa?"
2.
"Bagaimana menjadi pahlawan Iman?"
3.
"Apa yang antikris kerjakan di bumi?"
ibu
dan ayah Roy (bp. Syamsudin Pontoh, mantan muslim) awalnya protes pada Tuhan,
mengapa Tuhan tidak membela Roy. Namun akhirnya mereka sadar bahwa Roy harus
menjadi martir, pahlawan iman ayah Roy yang kini giat membuka pos gereja di
Sorong, Fakfak dan Nabire.
---
(Markus 8:35) "Karena siapa yang mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya."
(Yohanes 16:2) "Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang
saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat
bakti bagi Allah."
(Wahyu 14:13) Dan aku mendengar suara dari sorga berkata:
Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak
sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh
beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai
mereka."
* *
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar