Selasa, 03 Oktober 2017

Keinginan Daging vs Buah Roh

WASPADA ROH PEMECAH !!!
Galatia 5:19-20, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah.”
Kita membahas lebih terperinci apa yang dimaksud dengan roh pemecah dan bagaimana strategi untuk menghadapinya.
Roh pemecah cenderung mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada (menghasut) sehingga menghancurkan kesatuan dan persatuan gereja. Ini jelas berlawanan dengan tujuan akhir gereja Tuhan yaitu kesatuan dan persatuan tubuh Kristus (Ef. 5:15-16).
Roh pemecah (Yunani: hairesis) mempunyai arti: merampas, mengambil yang bukan miliknya, merusak, pertikaian/perselisihan, perbedaan pendapat dan tujuan → semua bersifat negatif dan merugikan.
Berdasarkan sejarah, bangsa Indonesia dapat mengusir penjajah Belanda dari bumi Indonesia yang menggunakan politik “devide et impera” (politik pecah belah atau adu domba) karena adanya kesatuan dan persatuan walau saat itu senjata yang dimiliki rakyat Indonesia sangatlah sederhana.

Apa penyebab terjadinya perpecahan?
Perpecahan terjadi karena aneka ragam perbedaan berkaitan dengan kekayaan, kedudukan, kepandaian, kebudayaan, etnis juga perkembangan filsafat. Rasul Paulus menegur jemaat Korintus yang blok-blokan dengan mengultuskan Paulus, Apolos, Kefas atau Kristus (1 Kor. 1:12). Pengelompokan-pengelompokan yang terjadi menunjukkan sikap duniawi seperti:

Iri hati (1 Kor. 3:3)
Sifat ini sering ditemukan pada jemaat Tuhan yang tidak senang melihat orang lain diberkati atau dipakai Tuhan kemudian membandingkan dengan diri sendiri mengapa bukan dia yang dipilih.
Perselisihan
Apabila perselisihan yang terjadi antaranggota jemaat tidak segera diselesaikan, ini dapat membuat anggota jemaat undur dan menjauhkan diri dari persekutuan.
Pengultusan
Sikap ini timbul karena merasa pimpinan seseorang lebih baik/mampu sehingga terjadi pengagungan dan penghormatan melebihi batas-batas wajar yang dapat merusak persekutuan.
Kesombongan
Sifat sombong timbul karena merasa diri sendiri lebih daripada orang lain padahal Allah menentang orang congkak tetapi mengasihi orang yang rendah hati (1 Ptr. 5:5b). Di mana pun orang sombong berada, dia tidak dapat diterima oleh komunitas setempat dan menjadi sandungan bagi orang lain.
Pemfitnah
Sifat suka menjelek-jelekkan orang lain yang tidak sesuai dengan kenyataan dipicu oleh perasaan iri hati, sakit hati atau tidak suka kepada seseorang sehingga yang dilihat hanyalah sisi kekurangannya tanpa pernah melihat sisi
kebaikannya.
Kemunafikan
Sifat di luar dan di dalam tidak sama. Sifat ini ditemukan pada orang-orang Parisi dan ahli-ahli Taurat yang mengutamakan perbuatan luar untuk dilihat orang padahal hatinya jauh dari Allah (Mat. 15:1,8).
Waspada, siapa yang melakukan sikap dan sifat di atas tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (Gal. 5:21b)

Apa akibat dari roh pemecah?
Ø Timbul golongan atau kelompok (1 Kor. 1:12; 3:4)
Roh pemecah menyebabkan hancurnya persekutuan antarjemaat bahkan juga antarpemimpin gereja karena merasa pengajarannya lebih murni atau alkitabiah kemudian merendahkan yang lain sehingga ada tembok pemisah antargereja.
Ø Menghambat pertumbuhan rohani
Golongan/kelompok superior sering tidak mengizinkan anggota jemaatnya bersekutu dengan anggota tubuh lain. Sesungguhnya sikap semacam ini menunjukkan ketidakdewasaan di dalam Kristus alias kanak-kanak rohani yang tidak terlatih membedakan yang baik daripada yang jahat (Ibr. 5:14).
Ø Keluar dari persekutuan
Seorang yang tersandung terhadap anggota tubuh lain kemungkinan besar keluar dari persekutuan dengan beribu alasan lalu mencari tempat lain yang dapat menampungnya. Perhatikan, Tuhan tidak berkenan apabila seseorang mengundurkan diri dari iman (Ibr. 10:38).

Strategi apa yang dibuat menghadapi roh pemecah?
Rasul Paulus menasihati bagaimana menghadapi roh pemecah, tertulis dalam Filipi 2:5-8, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia….”

Yesus memberi teladan sempurna yaitu:
v Berpikiran dan berperasaan peduli terhadap kepentingan orang lain serta tidak egosentris/berpusat pada diri sendiri.
v Berani merendahkan diri tanpa mempertahankan kedudukan demi menjangkau semua manusia berdosa.
v Mengosongkan diri dengan melepas semua atribut yang dimiliki-Nya – sikap yang berlawanan dengan sifat sombong.
v Mengambil rupa seorang hamba yang melayani bukan minta dilayani. Hal ini dilakukan Yesus yang mencuci kaki dua belas murid-Nya.
v Berkurban total dengan taat sampai mati untuk membuktikan kasih-Nya kepada manusia.

Aplikasi: kita meneladani sifat-sifat Kristus melalui keubahan hidup oleh Firman Tuhan dan Roh Kudus serta mengambil posisi sebagai hamba yang selalu melayani (sikap rendah hati) sehingga kita terhindar dari perselisihan yang melebar menjadi perpecahan.
Tuhan menjanjikan kemenangan atas segala permasalahan dan musuh itulah sifat-sifat kedagingan yang dapat menghalangi perjalanan hidup rohani kita menuju Yerusalem Surgawi asal kita berserah penuh dan mengandalkan kekuatan dari-Nya. Amin.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...