“Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih
benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang –orang
Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga”
(Matius 5: 20).
Penyucian yang terus menerus dari mereka yang dilindungi oleh jubah
kebenaran Kristus tidak diperlukan, tetapi itu pasti akan terjadi.
Adalah suatu hal mustahil untuk tetap berada dalam perlindungan
kebenaran-Nya tetapi tidak bertumbuh dalam kasih karunia.
Adalah menyenangkan Tuhan dan keberuntungan kita bahwa kebenaran yang
diperhitungkan beriringan dengan kebenaran yang ditanamkan, dan bahwa
mereka yang mempunyai hadiah ini akan terus-menerus berkembang dalam
karakter-Nya.
Kita tidak dapat melihat jubah kebenaran Kristus yang kita kenakan
ini adalah penghargaan karena kesetiaan kita yang akan kita kenakan di
dalam istana kemuliaan. Namun, yang dapat dan harus kita lihat adalah
bukti pertumbuhan rohani secara terus menerus,
sebuah tanda pasti yaitu kebaikan hati yang kita tunjukkan kepada orang
lain. Ini karena: “kebenaran yang ada di luar membuktikan kebenaran
yang ada di dalam. Dia yang memiliki kebenaran di dalam hatinya tidak
akan keras hati dan tidak bersimpati, tetapi dari
hari ke hari dia akan bertumbuh pada keserupaan dengan Kristus, terus
berjalan dari kekuatan kepada kekuatan. Dia yang telah disucikan oleh
kebenaran akan mampu mengendaliakn dirinya, dan akan mengikuti jejak
kaki Kristus sampai kasih karunia menjadi penuh
kemuliaan (Review and Herald, 4 Juni 1895).
Ketika dikuduskan kita terus menerus bertumbuh di dalam petunjuk Dia
yang menguduskan kita (Ibr. 2:11). Dia yang menguduskan adalah Yesus
Kristus. Dia adalah Pribadi kudus dan menguduskan kita. Teladan-Nya
dalam perbuatan baik adalah teladan bagi kita,
dan perbuatan baik kita dalam hal ini adalah bukti yang lebih nyata
atas perlindungan-Nya daripada persepuluhan yang diberikan dengan
teliti, pola makan ketat, atau cara berpakaian konservatif.
Kasih yang hanya dinyatakan kepada saudara-saudara seiman adalah
sangat bertentangan dengan kasih karunia-Nya. Yakobus mengingatkan kita’
“Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita,
ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda
dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak
dicemarkan oleh dunia” (Yak. 1: 27). Lebih jauh lagi dia memperingatkan
bahwa kebiasaan ini harus di mulai dari rumah kita dan mereka yang
memungkirinya adalah lebih buruk dari seorang kafir.
Tetapi kasih dari mereka yang diselamatkan tiada hanya untuk sebagian
orang atau hanya kepada orang tertentu, hal ini termasuk bantuan yang
dapat kita berikan kepada mereka yang membutuhkan dan semua yang
teraniaya yang dapat kita bebaskan. Kenyataannya,
Yesus sendiri memperingatkan kita bahwa jika kita mengasihi atau
menunjukkan rasa hormat kepada mereka yang mengasihi kita, kita tidak
lebih baik dari orang Farisi yang belum bertobat, yang kepercayaannya
telah merosot kepada sesuatu yang tidak berarti dan
hanya sebagai pertunjukkan. Obat penangkal untuk penolakan diri dari
bentuk mementingkan diri sendiri seperti itu adalah jubah
perlindungan-Nya – kebenaran-Nya yang lebih baik, yang tidak terbatas.
Tuhan Yesus memberkati.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar