Hadiah Kita Yang Kekal
“Karena itu Ia sanggup
juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada
Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” (Ibrani 7:25)

Itu mencakup beberapa
harapan dan perlindungan utama. Mereka yang menjadikan perlindungan Kristus
adalah kenyataan yang kukuh setiap hari mengetahui bahwa, “Kita harus sering
bertelut dan menangis di kaki Yesus karena kekurangan dan kesalahan-kesalahan
kita, namun demikian janganlah kita putus asa. Meskipun sekiranya kita
dikalahkan oleh musuh, kita tidak ditinggalkan dan ditolak Allah” (Kebahagiaan
Sejati, hlm. 73). Orang yang diselamatkan mempunyai jaminan bahwa ketika
Setan mengatakan kepada kita bahwa kita telah melewati batas kasih karunia, kita
bisa menjawab: “Yesus telah memberikan nyawa-Nya untukku. Dia menderita
kematian yang kejam sehingga Dia bisa memampukan aku untuk melawan godaan.
Aku tahu bahwa Dia mengasihiku, walaupun dengan ketidaksempurnaanku. Aku
akan beristirahat di dalam kasih-Nya. Bapa telah menerima kesempurnaan-Nya demi
namaku” (Signs of the Times, 13 Agustus 1902).
Dia mengasihi kita
dengan kasih kekal. Persediaan pengampunan-Nya bagi kita jauh melebihi tuntutan
dosa untuk menghukum kita. Tetapi kasih-Nya yang sangat luar biasa itu, tidak
dapat terbendung. Kasih-Nya tidak berkompromi, berkuasa terhadap segala
sesuatu, mencakup segala sesuatu, mengetahui segala sesuatu, dan menguatkan
kita melalui Roh Kudus, tetapi tidak dipaksakan kepada kita. Ketika kita
menerima persediaan kasih karunia yang tidak terbayangkan itu, kita memulai
sebuah hidup baru yang penuh sukacita dan berdaya guna – Dia adalah milik kita
dan kita milik-Nya. Pujian terbesar kita akan menjadi sukacita keselamatan;
kita akan menghabiskan hari-hari dalam hidup sebagai warga Negara
anugerah, tahanan pengharapan, dilindungi dan disempurnakan oleh kebenaran-Nya,
disatukan dengan Bapa oleh tali kasih, yang kita percaya, kasih itu tidak akan
pernah putus.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar