Minggu, 08 Oktober 2017

Renungan Kristen : Diingat dalam Kebaikan



Ester 6:1-9

6:1 Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. b  Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah 1 , c  lalu dibacakan di hadapan raja. 6:2 Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros. d  6:3 Maka bertanyalah raja: "Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Kepadanya e  tidak dianugerahkan suatu apapun." 6:4 Maka bertanyalah raja: "Siapakah itu yang ada di pelataran?" Pada waktu itu Haman baru datang di pelataran luar istana raja untuk memberitahukan kepada baginda, bahwa ia hendak menyulakan Mordekhai pada tiang yang sudah didirikannya untuk dia. 6:5 Lalu jawab para biduanda raja kepada baginda: "Itulah Haman, ia berdiri di pelataran." Maka titah raja: "Suruhlah dia masuk." 6:6 Setelah Haman masuk, bertanyalah raja kepadanya: "Apakah yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?" Kata Haman dalam hatinya: "Kepada siapa lagi raja berkenan menganugerahkan kehormatan lebih dari kepadaku?" 6:7 Oleh karena itu jawab Haman kepada raja: "Mengenai orang yang raja berkenan menghormatinya, 6:8 hendaklah diambil pakaian f  kerajaan yang biasa dipakai oleh raja sendiri, dan lagi kuda g  yang biasa dikendarai oleh raja sendiri dan yang diberi mahkota kerajaan di kepalanya, 6:9 dan hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu ke tangan seorang dari antara para pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu hendaklah pakaian itu dikenakan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya, kemudian hendaklah ia diarak dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota sedang orang berseru-seru di depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya! h "
=====================================================
Sering kali orang berbuat baik untuk mendapatkan balasan yang setimpal dengan kebaikannya. Pada dasarnya berbuat baik merupakan kewajiban setiap orang. Tujuannya bukan untuk memperoleh penghargaan, melainkan membuat diri menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya.
Ketika dunia dipenuhi oleh kebaikan, maka proses kehidupan akan berubah menjadi hal yang membahagiakan. Sebab setiap orang akan selalu mengingat dan mengenang siapa saja yang telah menanamkan kebaikan dalam dirinya. Demikian pula halnya dengan Raja Ahasyweros yang teringat akan jasa Mordekhai dalam kitab pencatatan sejarah (1-2). Ketika diperiksa sepertinya ada yang luput dari pengamatan raja, yaitu Mordekhai sama sekali belum pernah diberikan penghargaan apa pun yang berkaitan dengan jasanya (3). Mengenai hal itu, Mordekhai sama sekali tidak berambisi mendapatkan apa pun dari raja. Sebaliknya ia berpikir bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk melindungi keselamatan raja.

Situasinya menjadi tambah menarik karena di satu sisi Haman berencana menjerumuskan Mordekhai pada tiang sula, sedangkan di sisi lain raja ingin menghadiahkan sesuatu kepada Mordekhai. Saat raja menanyakan soal penghargaan apa yang sepatutnya diberikan kepada orang yang telah berjasa terhadap kerajaan, Haman malahan berpikir bahwa dirinya akan menerima hadiah itu dari raja (4-6). Lalu ia mengajukan daftar hadiah dan kehormatan setinggi-tingginya kepada raja dengan harapan bahwa dirinya yang akan menikmati semuanya itu (7-9).

Kisah ini mengajarkan kita bahwa kebaikan pada akhirnya akan menang. Sebab Allah tidak pernah tertidur. Ia tahu segala sesuatu yang ada dalam pikiran dan hati manusia. Ia akan memberikan ganjaran setimpal bagi setiap orang menurut perbuatannya. Karena itu, janganlah putus asa maupun pesimis melakukan kebaikan, meski dunia ini seakan-akan penuh ketidakadilan. Lakukanlah yang terbaik dan tebarlah kasih Allah karena kita adalah anak-anak terang. [TRW]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...