Senin, 09 Oktober 2017

Renungan Kristen : Tetap Berusaha Tenang



Ester 5:1-8

5:1 Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian j  ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. k  Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu. 5:2 Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat l  itu. 5:3 Tanya raja kepadanya: "Apa maksudmu, hai ratu Ester, dan apa keinginanmu? Sampai setengah kerajaan m  sekalipun akan diberikan kepadamu." 5:4 Jawab Ester: "Jikalau baik pada pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja." 5:5 Maka titah raja: "Suruhlah Haman datang dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester." Lalu raja datang dengan Haman ke perjamuan yang diadakan oleh Ester. 5:6 Sementara minum anggur n  bertanyalah raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan o  sekalipun akan dipenuhi. p " 5:7 Maka jawab Ester: "Permintaan dan keinginan hamba ialah: 5:8 Jikalau hamba mendapat kasih q  raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja dengan Haman ke perjamuan r  yang akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka besok akan hamba lakukan yang dikehendaki raja."
=======================================================

Saat berada dalam kondisi yang menegangkan, seseorang harus berusaha tetap tenang. Sebab ketenangan mungkin saja dapat meminimalisir ketegangan. Orang yang terlatih untuk tenang dalam kondisi apa pun lebih mudah tidak terpengaruh oleh situasi yang terjadi. Mereka sadar bahwa ketegangan hanya menimbulkan ketakutan dan kepanikan yang berujung pada kekacauan. Karena itu dalam situasi yang menegangkan
dibutuhkan orang-orang yang bisa mengambil keputusan positif.

Ester merupakan orang yang memiliki ketenangan karena ia dapat meminimalisir rasa takut dalam dirinya. Melihat kondisi bangsanya di ambang kebinasaan, ia menyusun strategi untuk menghancurkan kejahatan Haman. Pertama, ia harus mendapatkan kasih dan restu dari raja untuk bisa menjebak Haman masuk dalam perangkapnya (1-3). Kedua, dengan sengaja ia mengundang raja dan Haman untuk menghadiri jamuan makan malam di kediamannya (4-5). Strategi ini dipakai Ester untuk menyenangkan hati raja. Mungkin saja ia belajar dari kesalahan Wasti. Sebab sedikit kesalahan dapat berakibat fatal. Jika hati raja senang, maka Ester lebih mudah memasukkan sugestinya kepada raja. Kalau raja murka, bisa saja kesempatan itu dipakai Haman untuk menghancurkan posisi Ester sebagai ratu.

Namun, Ester terlihat sangat hati-hati, tenang, dan penuh perhitungan yang matang. Hal ini terlihat ketika Ester tidak langsung menyampaikan maksudnya, tetapi meminta kepada Raja untuk berkenan menerima jamuan yang berikutnya (6-8). Selain itu, tujuan jamuan itu adalah untuk membuat Haman lupa diri dan terbuai oleh kesombongannya (9a).

Ketenangan yang diperlihatkan oleh Ester patut diacungi jempol dan dapat dijadikan teladan. Tanpa ketenangan seperti itu mustahil semua pihak dapat menyampaikan idenya dengan baik. Selain perasaan tenang, dibutuhkan juga kemurnian hati. Dengan kolaborasi dua sikap ini, maka bangunan dialog dapat terjaga dengan baik dan memberikan hasil yang positif dan konstruktif. [TRW]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...