Rabu, 24 Oktober 2018

Renungan Pagi “Potret Kasih Allah!”


25  Oktober   2018.

Dahulu Dan Kini

“Bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (Efesus 2:12).
 
Jemaat Kristen di Efesus merupakan contoh dari pengalaman sebelum – dan – sesudah pertobatan.
Pertama Paulus menunjukkan pengalaman mereka “dahulu” – keadaan mereka sebelum pertobatan.

Mereka dahulu “tanpa Kristus.” Hal ini, tentu saja, adalah kondisi dari semua orang yang belum bertobat. Tapi ada lagi.

Mereka dahulu “tidak termasuk kewarganegaraan Israel.” Permusuhan mewarnai hubungan antara bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain. Orang yahudi seperti yang terjadi dalam banyak masyarakat, menganggap diri mereka “pribumi” yang tinggal di “negeri.” Dan mereka membuat orang-orang bangsa lain merasa bahwa mereka bukan yang empunya negeri – orang asing pendatang.

Mereka dahulu “tidak mendapat bagian dari ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.” Karena bangsa-bangsa lain tidak dapat menulusuri garis keturunan mereka sampai ke Abraham atau ke Bukit Sinai, mereka tidak mendapatkan manfaat dari perjanjian.

Mereka dahulu “ tanpa pengharapan.” Akibatnya, orang-orang bangsa lain lahir sebagai orang-orang tak memiliki pengharapan. Bagaimanapun, keselamatan adalah miliki bangsa Yahudi.

Mereka dahulu “tanpa Allah.” Bukan berarti orang-orang bangsa lain tidak memiliki allah mereka. Mereka punya. Tapi mereka menyembah berhala – bukan Allah.

Kedua, Paulus menunjukkan pengalaman mereka “kini” – keadaan mereka setelah pertobatan.

Mereka kini “sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus” (Ef. 2:13). Keterasingan mereka adalah milik masa lalu. Kini mereka “beroleh jalan masuk kepada Bapa” (ay.18).

Mereka kini “kawan sewarga dari orang-orang kudus” (ay.19). Mereka sekarang termasuk ke dalam Kerajaan Allah.

Yesus telah “memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’” (ay.17). orang Yahudi dan orang-orang bangsa lain telah menjadi satu di dalam Yesus Kristus. Tidak ada lagi permusuhan!

Orang Yahudi dan orang-orang Kristen dari bangsa lain telah dibangun “menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” (ay.22). Mereka tak lagi dalam keadaan tanpa Allah. Mereka menjadi bagian dari bait Allah yang hidup.

Saat Teduh 31 Oktober 2018


1 Tesalonika 2:13-20

Tetap Kuat di Tengah Tantangan

Judul: Tetap Kuat di Tengah Tantangan
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya d  mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah e  yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya. 2:14 Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut f  jemaat-jemaat Allah di Yudea, g  jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu h  segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi. 2:15 Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus i  dan para nabi j  dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka musuhi, 2:16 karena mereka mau menghalang-halangi kami memberitakan firman kepada bangsa-bangsa lain k  untuk keselamatan mereka. Demikianlah mereka terus-menerus menambah dosa mereka sampai genap jumlahnya l  dan sekarang murka telah menimpa mereka sepenuh-penuhnya 1 . 2:17 Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, m  sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu. n  2:18 Sebab kami telah berniat untuk datang kepada kamu--aku, Paulus, malahan lebih dari sekali--,tetapi Iblis o  telah mencegah kami 2 . p  2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota q  kemegahan r  kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, s  kalau bukan kamu? 2:20 Sungguh, kamulah kemuliaan t  kami dan sukacita kami.
======================================================
Setiap pelayan Tuhan dan orang Kristen akan senang dan bersyukur, bila Injil yang diberitakan dan disaksikan mendapat respons dari orang-orang percaya dan mereka bertumbuh di dalamnya.

Inilah yang membuat rasul Paulus sangat bersyukur, karena Injil yang diberitakan mendapat sambutan ketika ia pertama kali datang ke Tesalonika (13). Orang-orang di sana telah menyambut firman Tuhan dengan sukacita dan hidup mereka berubah. Mereka mau membiarkan firman Tuhan itu bekerja dalam diri jemaat. Hal ini membuat mereka siap dan mampu bertahan menerima penganiayaan dari kaum sebangsanya demi Kristus. Mereka telah turut mengambil bagian dari penderitaan jemaat-jemaat Yahudi di Yudea dari kaum Yahudi sebangsanya (14).

Orang-orang Yahudi itu bukan hanya telah membunuh para nabi dan menyalibkan Kristus, tetapi juga menganiaya dan berusaha menghalang-halangi Paulus dan rekan-rekannya untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (15a, 16a). Mereka berbuat demikian karena tidak mau hidup berkenan kepada Allah (15b). Mereka menganggap bangsa lain adalah kafir sehingga tidak layak mendapatkan keselamatan-Nya.

Mereka terus berbuat dosa sehingga murka Allah menimpa mereka dan keselamatan sementara beralih kepada bangsa-bangsa lain (16b). Berbeda dengan orang-orang Yahudi, Paulus sebagai orang Yahudi sangat peduli dan merindukan keselamatan mereka. Ia bukan hanya telah memberitakan Injil kepada mereka, tetapi juga rindu untuk mengunjungi mereka (17-18).

Saat ini banyak orang Kristen mengalami hambatan dan tantangan dalam mengikut Kristus dan memberitakan Injil kepada orang lain yang belum percaya. Namun, kita tidak boleh putus asa, tetapi harus tetap setia meskipun harus menderita karena Kristus dan para rasul serta umat Kristen lainnya juga telah mengalaminya. Ingatlah Tuhan tetap menyertai dan kita tetap dapat bersukacita, karena mahkota kemuliaan sedang menanti kita yang setia. [CJ]

Saat Teduh 30 Oktober 2018


Zakharia 2:1-5

Tuhanlah Bentengmu

Penglihatan ketiga: seorang yang memegang tali ukuran
2:1 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur 1 . 2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya. s " 2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya, 2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka t  oleh karena banyaknya u  manusia dan hewan di dalamnya. v  2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok w  berapi x  baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan 2  y  di dalamnya. z  a "
========================================
Orang Yehuda sedang bergumul tentang rencana membangun kembali Bait Alah dan tembok Yerusalem. Pada saat itulah Nabi Zakharia mendapat penglihatan mengenai orang yang membawa tali pengukur yang hendak mengukur panjang dan lebar Yerusalem (1-2).
Sebenarnya, apa yang ingin dilakukan orang itu? Buat apa dia mengukur keliling Yerusalem? Apakah dia hendak membangun sesuatu di atas tanah Israel, sehingga perlu mengukurnya?

Kejutan pun muncul. Malaikat menyerukan bahwa Yerusalem akan tetap seperti padang terbuka karena banyaknya manusia dan hewan di sana (4). Ini gambaran betapa Yerusalem terbuka begitu luas, sehingga manusia tidak akan sanggup membangun tembok untuk mengitarinya. Dengan kata lain, tali pengukur itu sudah tidak mampu lagi untuk mengukur seluruh Yerusalem. Tali ukur itu pun tidak mampu lagi menghitung luas Bait Allah yang sedang dibangun.

Jika tembok tidak bisa dibangun, lalu bagaimana melindungi kota yang sangat luas?
Jawabannya, Tuhan sendirilah yang akan menjadi bentengnya (5). Bahkan, Tuhan menyebutkan bahwa Dia akan menjadi tembok berapi di sekeliling kota. Itu berarti lebih kuat daripada tembok biasa yang dibangun oleh manusia.

Tuhan ingin mengatakan bahwa segala reka daya manusia bukanlah perlindungan yang kokoh. Apakah itu tembok yang rapat atau benteng yang kokoh, semua itu tidak sebanding dengan penjagaan Tuhan. Hanya di dalam Tuhan manusia menemukan perlindungan sejati.

Setiap orang wajib menjaga dirinya, seperti mengunci pintu, menjaga kesehatan, menggunakan helm, dan sebagainya. Namun, tempatkanlah Tuhan sebagai pelindung utama. Kita tidak boleh bergantung pada kunci, makanan, atau helm. Kita harus bergantung kepada Dia yang menjadi tembok berapi di sekeliling orang-orang kesayangan-Nya.

Doa: Tuhan, Engkaulah benteng perlindungan, kami menyerahkan segalanya hanya kepada-Mu. [THIE]

Saat Teduh 29 Oktober 2018


Zakharia 1:18-21

Kuasa Manusia Tidak Kekal

1:18 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak empat tanduk. p  1:19 Lalu aku bertanya kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semuanya ini?" Maka ia menjawab aku: "Inilah tanduk-tanduk yang telah menyerakkan Yehuda, Israel dan Yerusalem." 1:20 Kemudian TUHAN memperlihatkan kepadaku empat tukang besi 2 . 1:21 Lalu aku bertanya: "Orang-orang ini datang untuk melakukan apa?" Maka ia menjawab: "Inipun adalah tanduk-tanduk yang telah menyerakkan Yehuda, sehingga tidak seorangpun berani mengangkat kepalanya. Dan semuanya ini datang untuk mengejutkan mereka, yakni untuk menghempaskan tanduk bangsa-bangsa yang telah mengangkat tanduk q  terhadap tanah Yehuda hendak menyerakkannya. r "
================================================
Penglihatan ketiga Nabi Zakharia adalah empat tanduk (18). Malaikat menjelaskan bahwa empat tanduk itulah yang menyerakkan Yehuda, Israel, dan Yerusalem (19). Artinya, empat tanduk itu menggambarkan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh Yehuda dan Israel.

Namun, bersama dengan keempat tanduk itu, Tuhan juga memperlihatkan empat orang tukang besi (20). Malaikat mengatakan bahwa merekalah yang akan mengalahkan empat tanduk tadi (21). Dengan demikian, empat kerajaan yang akan mengalahkan umat Tuhan tidak lagi memiliki kekuasaan, apalagi kekuatan yang kekal.

Penglihatan ini menjadi dasar pengharapan bagi umat Tuhan. Mereka memang telah dikalahkan oleh kerajaan lain. Namun, bukan berarti kerajaan itu sudah mengalahkan kekuatan Tuhan atau memiliki kekuasaan melebihi Allah. Justru, penglihatan ini menunjukkan kekuasaan Tuhan mengatasi segala kuasa yang ada di bumi.

Terkadang, Tuhan memang membiarkan umat-Nya kalah dan diserakkan ke berbagai tempat. Namun, kekuatan Tuhan tetap lebih unggul daripada kuasa kerajaan-kerajaan itu. Orang Yehuda, yang kembali ke Yerusalem, adalah bukti kehebatan Tuhan menunjukkan kuasa-Nya pada umat-Nya.
Orang bisa merasa aman dengan kekuasaannya. Mereka bisa juga menyalahgunakannya. Namun, setiap orang harus sadar bahwa kekuasaan itu sementara. Satu waktu akan tiba saatnya semua itu harus berakhir. Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggi hati karena kekuasaan yang kita miliki saat ini. Kuasa manusia tidak kekal, tetapi kuasa Tuhanlah yang abadi di atas segalanya.

Sebaliknya, ketika sedang berada di bawah kekuasaan orang lain dan merasakan ketidakadilan, kita bisa meyakini akan tiba waktunya kelaliman itu akan dihancurkan. Kita perlu berdoa dan berjuang sekuat tenaga melawan kezaliman itu. Nanti, Tuhan akan menunjukkan kekuasaan-Nya yang mengatasi segala kuasa manusia.

Doa: Tuhan, Engkaulah yang berkuasa atas dunia. Tolong, bantulah kami agar tidak sombong dengan kekuasaan yang saat ini sedang kami emban dan terima. [THIE]

Saat Teduh 28 Oktober 2018


Zakharia 1:7-17

Berlimpah Kebajikan

1:7 Pada hari yang kedua puluh empat dari bulan yang kesebelas--itulah bulan Syebat--pada tahun yang kedua zaman Darius datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido, q  bunyinya: 1:8 "Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan 1 : tampak seorang yang menunggang kuda merah! r  Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang di dalam jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda s  yang merah, yang merah jambu dan yang putih. 1:9 Maka aku bertanya: Apakah arti semuanya ini, ya tuanku? Lalu malaikat t  yang berbicara dengan aku 2  itu menjawab: Aku ini akan memperlihatkan kepadamu apa arti u  semuanya ini! 1:10 Orang yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu mulai berbicara, katanya: Inilah mereka semua yang diutus TUHAN untuk menjelajahi bumi! v  1:11 Berbicaralah mereka kepada Malaikat TUHAN w  yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, katanya: Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman. x  1:12 Berbicaralah Malaikat TUHAN itu 3 , katanya: Ya TUHAN semesta alam, berapa lama y  lagi Engkau tidak menyayangi z  Yerusalem dan kota-kota Yehuda a  yang telah tujuh puluh b  tahun lamanya Kaumurkai itu? 1:13 Lalu kepada malaikat, yang berbicara dengan aku c  itu, TUHAN menjawab d  dengan kata-kata e  yang ramah dan yang menghiburkan. 1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku f  untuk Yerusalem 4  dan Sion, 1:15 tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, g  yang, sementara Aku murka h  sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan 5 . i  1:16 Sebab itu, beginilah firman TUHAN, Aku kembali lagi j  kepada Yerusalem dengan kasih sayang. Rumah-Ku akan didirikan pula di sana, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan tali pengukur k  akan direntangkan lagi di atas Yerusalem. 1:17 Serukanlah ini selanjutnya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: l  Kota-kota-Ku akan berlimpah-limpah pula dengan kebajikan, dan TUHAN akan menghiburkan m  Sion dan akan memilih n  Yerusalem o  pula."
==========================================
Nabi Zakharia mendapat penglihatan pertama, yaitu seorang yang menunggangi kuda merah. Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang berada di dalam jurang (8).

Pohon murad adalah tanaman semak belukar yang selalu berdaun hijau di sepanjang tahun. Pohon ini melambangkan kesuburan, kedamaian, dan pembaruan. Pohon ini adalah gambaran mengenai kondisi yang akan datang. Keadaan ketika umat Tuhan diperbarui.

Seperti apa wujud pembaruan itu?
Penunggang kuda tadi adalah utusan Tuhan untuk menjelajahi bumi (10). Dia melaporkan tentang kondisi bumi yang tenang dan aman (11). Kendati demikian, malaikat bertanya kepada Tuhan mengenai waktu pemulihan bagi Yerusalem (12). Tuhan menjawab dengan kata-kata yang menghibur (13).

Akan tetapi, Tuhan sangat marah kepada bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman (15). Walau begitu, itu tidak berarti rasa sayang-Nya hilang. Dia berjanji akan kembali kepada umat-Nya dan mendirikan rumah-Nya di Yerusalem (16). Artinya, pembaruan umat Tuhan terjadi melalui pembangunan kembali Bait Allah di Yerusalem. Namun, apakah hanya itu?

Ayat terakhir dalam perikop ini menyebutkan bahwa kota-kota akan berlimpah dengan kebajikan (17). Artinya, Tuhan tidak hanya mengurusi tentang gedung tempat beribadah. Kehadiran Bait Allah diharapkan menjadi sarana bagi umat agar tekun beribadah, sehingga mereka akan setia kepada Tuhan. Dengan begitu, mereka akan menjalani keseharian seturut dengan kehendak-Nya, sehingga terwujudlah kota dan masyarakat yang hidup dengan kebajikan.

Bagaimana dengan ibadah kita? Adakah pembaruan terjadi melalui ibadah itu? Adakah hidup kita berlimpah dengan kebajikan, sehingga orang-orang di lingkungan sekitar kita juga ikut merasakannya?

Mari kita wujudkan ibadah yang menghasilkan kebajikan.

Doa: Tuhan, bimbing kami untuk bisa mewujudkan hidup yang berlimpah dengan kebajikan, sehingga nama-Mu dimasyhurkan di seluruh bumi. [THIE]

Saat Teduh 27 Oktober 2018


Zakharia 1:1-6

Masa Lalu Sungguh Berharga

1:1 Dalam bulan yang kedelapan pada tahun kedua zaman Darius a  datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia 1  b  bin Berekhya c  bin Ido, d  bunyinya: 1:2 "Sangat murka e  TUHAN atas nenek moyangmu. 1:3 Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kembalilah f  kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka Akupun akan kembali kepadamu 2 , g  firman TUHAN semesta alam. 1:4 Janganlah kamu seperti nenek moyangmu 3  h  yang kepadanya para nabi i  yang dahulu telah menyerukan, demikian: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Berbaliklah dari tingkah lakumu j  yang buruk dan dari perbuatanmu yang jahat! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau menghiraukan Aku, k  demikianlah firman TUHAN. l  1:5 Nenek moyangmu, di mana mereka? Dan para nabi, apakah mereka hidup untuk selama-lamanya? 1:6 Tetapi segala firman m  dan ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepada hamba-hamba-Ku, para nabi, bukankah itu telah sampai kepada nenek moyangmu? n  Maka bertobatlah mereka serta berkata: Sebagaimana TUHAN semesta alam bermaksud mengambil tindakan terhadap kita sesuai o  dengan tingkah laku kita dan perbuatan kita, demikianlah Ia mengambil tindakan p  terhadap kita!"
===========================================
Jika mengacu pada bulan ke-8 dan tahun ke-2 pemerintahan Raja Darius, maka itu diperkirakan 520 SM. Saat itulah Zakharia menerima sabda Tuhan (1). Allah mengungkapkan alasan orang-orang Yehuda dibuang dari Yerusalem. Tuhan mengatakan bahwa nenek moyang mereka telah menerima murka-Nya (2). Mereka berpaling dari Tuhan, meskipun para nabi sudah mengingatkan mereka agar berbalik kepada Tuhan. Namun, mereka tidak mau melakukannya (4).

Murka Tuhan bukan berarti Dia tidak mengasihi nenek moyang Israel. Teguran para nabi, justru menjadi bukti bahwa Tuhan ingin agar mereka kembali kepada-Nya. Inilah yang menjadi tugas Zakharia, yaitu untuk mengingatkan orang Yehuda supaya tidak meniru nenek moyangnya. Dia harus menyerukan supaya mereka kembali kepada Tuhan (2, 6).

Dari firman Tuhan kepada Zakharia, kita bisa belajar tentang masa lalu yang berharga. Kisah dari nenek moyang menyimpan pelajaran agar kita tidak terperosok pada kesalahan yang sama. Tuhan pernah membuang nenek moyang Yehuda karena mereka berlaku tidak setia. Ini menjadi pelajaran berharga bagi generasi Yehuda berikutnya. Seharusnya, sejarah ini menjadi pelecut agar mereka semakin setia pada Tuhan.

Masa lalu juga menambah pengenalan orang Yehuda kepada Tuhan. Mereka jadi sadar bahwa Dia tidak pernah jemu mengingatkan umat kesayangan-Nya. Walaupun nenek moyang orang Yehuda banyak melakukan kesalahan, Allah tidak segera membuang generasi berikutnya. Sebaliknya, Dia tetap setia menasihati agar mereka tidak mengulangi kesalahan seperti para pendahulunya.
Sebaiknya, kita juga mesti menghargai pengalaman masa lalu. Melalui itu, kita bisa belajar mengenai hal yang benar dan salah. Semua pengalaman itu bisa mengingatkan kita tentang kemurahan hati Tuhan. Tentu saja, itu bisa menjadi bekal agar kualitas hidup kita pada masa depan semakin mantap.

Doa: Tuhan, terima kasih atas semua pengalaman hidup yang mengajar kami mengenai karya kemurahan-Mu. [THIE]

Saat Teduh 26 Oktober 2018


Keluaran 9:13-35

Teguran Tuhan

9:13 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah s  kepada-Ku. 9:14 Sebab sekali ini Aku akan melepaskan segala tulah-Ku terhadap engkau sendiri, terhadap pegawai-pegawaimu dan terhadap rakyatmu, dengan maksud supaya engkau mengetahui, t  bahwa tidak ada yang seperti u  Aku di seluruh bumi. 9:15 Bukankah sudah lama Aku dapat mengacungkan tangan-Ku untuk membunuh engkau dan rakyatmu v  dengan penyakit sampar, sehingga engkau terhapus dari atas bumi; 9:16 akan tetapi inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni w  supaya memperlihatkan kepadamu kekuatan-Ku, x  dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi. 9:17 Engkau masih selalu mengalangi umat-Ku, sehingga engkau tidak membiarkan mereka pergi. 9:18 Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es y  yang sangat dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir sejak Mesir dijadikan sampai sekarang z  ini. 9:19 Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang, suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es itu, sehingga mati." 9:20 Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut a  kepada firman TUHAN, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah, 9:21 tetapi siapa yang tidak mengindahkan b  firman TUHAN, meninggalkan hamba-hambanya serta ternaknya di padang. 9:22 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan binatang dan menimpa tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir." 9:23 Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh c  dan hujan es, d  dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir. 9:24 Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. e  9:25 Hujan es itu menimpa binasa segala sesuatu yang ada di padang, di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai binatang; juga segala tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu dan segala pohon f  di padang ditumbangkannya. 9:26 Hanya di tanah Gosyen, g  tempat kediaman orang Israel, h  tidak ada turun hujan es. 9:27 Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah berdosa i  sekali ini, TUHAN itu yang benar, j  tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah. 9:28 Berdoalah k  kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan membiarkan kamu pergi, l  tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi." 9:29 Dan berkatalah Musa kepadanya: "Sekeluar aku dari kota ini, aku akan mengembangkan tanganku m  kepada TUHAN; guruh akan berhenti dan hujan es tidak akan turun lagi, supaya engkau mengetahui, bahwa bumi n  adalah milik TUHAN. 9:30 Tetapi tentang engkau dan para pegawaimu, aku tahu, bahwa kamu belum takut o  kepada TUHAN Allah." 9:31 --Tanaman rami dan jelai p  telah tertimpa binasa, sebab jelai itu sedang berbulir dan rami itu sedang berbunga. 9:32 Tetapi gandum dan sekoi q  tidak tertimpa binasa, sebab belum lagi musimnya. -- 9:33 Lalu keluarlah Musa dari kota itu meninggalkan Firaun, dikembangkannyalah tangannya kepada TUHAN, maka berhentilah guruh dan hujan es dan hujan tidak tercurah lagi ke bumi. 9:34 Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya. 9:35 Berkeraslah hati r  Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi--seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.
==============================================
Kisah mengenai tulah ketujuh sangat menarik. Tuhan tidak hanya menulahi manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan (24-25).
Sebelum menjatuhkan tulah, Tuhan telah memberi peringatan kepada Firaun dan orang-orang Mesir.

Pertama, Tuhan menegur agar Firaun melepaskan orang Israel, supaya mereka beribadah kepada-Nya (13).

Kedua, Tuhan juga memberi mereka kesempatan agar menyelamatkan diri dan ternaknya sebelum tulah hujan es turun menghunjam (18-19).

Sebagian orang memang memerhatikan peringatan ini dan mereka pergi untuk menyelamatkan diri. Akan tetapi, sebagian orang lain memilih untuk tidak peduli (20-21).

Tuhan menimpakan tulah bukan karena kebencian, tetapi untuk menunjukkan kemuliaan-Nya demi kemasyhuran nama-Nya (14-16). Kemuliaan itu semakin terlihat jelas karena tanah Gosyen bebas dari tulah apa pun (26). Itu satu bukti bahwa orang Israel adalah umat pilihan Allah.

Kisah ini menunjukkan otoritas dan kemuliaan Tuhan. Meskipun begitu, kewenangan-Nya tidak semena-mena. Dia menyampaikan maksud dan tujuan-Nya dengan jelas. Dia menyebutkan tindakan yang hendak dilakukan-Nya. Dia pun memberi kesempatan bagi orang Mesir untuk bertobat. Lebih dari itu, Dia juga memberi kesempatan kepada orang Mesir untuk menyelamatkan diri.

Bagaimana dengan kita sekarang? Melalui apakah Tuhan memperingatkan kita? Kita mungkin tidak menjumpai Musa yang langsung menyampaikan firman. Walau begitu, itu tidak berarti Tuhan diam. Tentunya Tuhan masih terus berbicara kepada kita dengan banyak cara, seperti melalui Alkitab, lewat nasihat orangtua, bahkan mungkin saja dari mulut anak kecil yang kita temui. Pertanyaannya bagaimana kita merespons peringatan itu? Apakah kita mau mendengarkan atau sebaliknya tidak mengindahkannya?

Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkau bersedia menegur kami melalui berbagai hal di sekitar kami. Kami mohon kemampuan untuk memerhatikannya dan bertobat dari segala kesalahan kami. [THIE]

Kabar Baik 31 Oktober 2018

Kesehatan adalah bagian dari iman, semakin sehat semakin besar kesempatan bagi kita memuliakan Tuhan dalam hidup ini. »IHT«

1 Korintus 6:19-20  Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?  Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Kesehatan sangat memegang peranan penting dalam iman orang percaya, sebab orang yang sehat dapat secara maksimal melayani dan melakukan kehendak Tuhan.

Efesus 1:3-4  Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Tak bercacat bukan hanya sekedar tidak berbuat dosa akan tetapi termasuk juga menjaga kesehatan, salah satu arti teologis pengudusan adalah mendedikasikan hidup kita untuk tujuan Allah! Itu sebab kita harus sehat agar pelayanan menjadi lebih maksimal.

1 Korintus 6:13  Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.

Bagaimana menguduskan tubuh kita? mudah saja yaitu dengan merawatnya dengan sebaik mungkin, perbaiki pola makan, tidur yang cukup, serta olahraga secara disiplin dan teratur.

1 Korintus 9:25  Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.

Mulai hari ini serius dan fokus untuk merawat tubuh, lakukan dengan segenap hati, agar tubuh, jiwa dan roh kita bisa kita persembahkan kepada Tuhan.

--
God bless you
sent by: LG Hutagalung | 0811-7501777

Kabar Baik 30 Oktober 2018

Jika mau berhasil! Tetaplah bermimpi, tetapi jangan melamun. »IHT«

Amsal 6:10  "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring"

Pelamun kerjanya duduk bengong, benaknya penuh khalayan, saking takutnya sama pekerjaan, mereka pura pura tertidur.

Amsal 6:11  maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Jaman alkitab ini belum ada senapan otomatis, tetapi alkitab sudah menulis bahwa orang malas akan dibrondong oleh kemiskinan dan masalah keuangan dalam hidupnya.

Kejadian 28:12  Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.

Bermimpilah seperti Yakub, itu sebabnya Yakub kaya rohani dan jasmaniah, dikasihi Tuhan dan dihormati manusia.

Kejadian 28:14  Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.

Orang yang punya mimpi, rajin dan bersemangat pasti akan dipercaya Tuhan untuk mengelola dunia ini, hidupnya pasti diberkati Tuhan, apapun yang dilakukannya, Tuhan yang akan membuatnya berhasil.

Amsal 10:22  Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

--
God bless you
sent by: LG. Hutagalung | 0811-7501777

Kabar Baik 29 Oktober 2018

Semakin banyak anda berdoa, semakin sedikit anda akan panik, semakin anda beribadah, semakin sedikit anda kuatir, anda akan merasa lebih sabar dan tidak tertekan.
»Rick Warren«

Yakobus 5:16  Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Doa membangun iman dan pengharapan pada Tuhan, orang yang suka berdoa lebih tahan goncangan dalam hidupnya.

Kisah Para Rasul 10:2  Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.

Orang yang takut akan Allah tidak egois, melainkan bertanggung jawab secara penuh bagi keselamatan keluarganya dan orang lain, hidupnya saleh penuh kemurahan untuk berbagi dan kesukaannya berdoa.

Kisah Para Rasul 10:4  Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

Gaya hidup doa, pujian dan penyembahan kepada Tuhan akan memberi hak istimewa dan prioritas utama bagi mereka yang sungguh sungguh mengasihi Dia.

Mazmur 127:2  Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah  sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Dunia boleh goncang, bisnis pekerjaan boleh sukar, tetapi kepada orang yang dikasihiNya selalu ada berkat dan jalan keluar, jika demikian halnya buat apa kita kuatir, mendingan waktu untuk kuatir kita pergunakan untuk berdoa dan mengucap syukur.


--
God bless you
sent by: LG. Hutagalung  0811-7501777

Kabar Baik 28 Oktober 2018

Pengampunan adalah proses mengampuni sampai rasa sakit itu berhenti dan keinginan untuk membalas dendam hilang.»IHT«

Matius 18:21-22  Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Siapapun yang membaca tulisan ini pasti pernah disakiti dan tersakiti, ada dendam sakit hati, perasaan terzolimi, dan mungkin saja dalam hati kecilnya masih memiliki perasaan benci dan kepahitan.

Roma 12:19  Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Perasaan sakit dan dendam tidak mungkin tertuju pada orang yang jauh, apalagi terhadap orang yang sama sekali anda tidak kenal, jadi dendam dan sakit hati anda pasti tertuju pada orang yang dekat yang berada disekitar anda.

Efesus 4:31  Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

Pedendam itu terlihat dari prilaku hidupnya, cara bergaulnya, dalam hubungannya antara atasan dan bawahan, anak dan orang tua, saudara sekandung atau seiman, apakah ada harmonisasi dan sinkronisasi, fair play dan profesional .

Banyak atasan memakai kuasa dan menekan bawahannya baik secara kasar dan halus sekalipun bawahannya begitu berprestasi tetap tidak mau memberi kesempatan dan peluang kepadanya untuk sesuatu hal, sebab sang atasan masih memiliki sentimen karena masih memiliki dendam dan sakit hati.

Banyak orang tua membagi warisan secara tidak adil kepada anak anaknya karena rasa sakit terhadap salah satu anak yang dianggap kurang menyenangkan hidupnya, banyak bawahan yang besikap cuek dan masabodo terhadap tugas dan tanggung jawabnya karena tidak suka dan ada ganjelan terhadap atasannya, banyak hubungan yang gagal, baik suami istri, pertemanan karena ada dendam dan sakit hati.

Efesus 4:32  Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
--
God bless you

Kabar Baik 27 Oktober 2018


Shalom.

Ada ribuan orang yang ingin dipakai oleh Tuhan, tetapi mereka tidak pernah dipakai oleh Tuhan, sebab hanya sepotong kecil waktu yang mereka sediakan bagi Tuhan. »IHT«.

Lukas 9:62  Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Bila anda serius ingin dipakai Tuhan, anda harus berani bayar harga dengan meninggalkan segala kepentingan dan godaan dunia yang menarik hati anda.

Lukas 9:59  Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."

Anda harus mengutamakan Tuhan lebih dari keluarga, bisnis dan pekerjaan anda, Tuhan harus jadi nomor satu, baru kemudian yang lainnya.

Lukas 9:61  Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."

Jika anda masih dan selalu membuat banyak alasan, maka sesungguhnya anda belum siap untuk melayani Tuhan, itu sebabnya Tuhan tidak pernah memakai anda, sebab Dia Tuhan, Allah yang maha tahu.

Mazmur 37:5-6  Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

Jangan lagi kuatir dan takut, sebab Tuhan akan memelihara hidup anda, Dia adalah Allah yang tidak pernah berhutang apapun juga kepada orang orang yang berserah untuk melayani Dia.

Matius 6:26, 34  Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Tuhabn Yesus memberkati.

Kabar Baik 26 Oktober 2018


Asal anda percaya saja kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka anda masuk surga, begitu mudahkah masuk Surga? Itu sebabnya ada orang menjadi ragu dan terperangah oleh anugerah keselamatan dari Yesus yang dianggapnya terlalu mudah, aneh ya? Dikasih yang gampang minta yang susah!. »IHT«

2 Raja-raja 5:11  Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Betapa anehnya manusia, ketika kemudahan itu ditawarkan padanya, mereka malahan tidak mau percaya, lalu manusia tersebut lebih suka mencari yang susah, padahal hal tersebut tidak mungkin dilakukannya.

2 Raja-raja 5:12  Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.

Mujizat yang dari Tuhan sering kali tidak masuk akal dan logika, hal yang paling mudah jika ingin mengalaminya, adalah " Percaya Saja", anda tidak perlu memperosesnya di otak dan pikiran sebab jika itu anda lakukan maka anda tidak akan pernah bisa mengalami mujizat.

2 Raja-raja 5:13  Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."

Untuk menerima keselamatan sering kali tergantung faktor lingkungan, sahabat dan orang orang yang ada disekeliling kita, jika mereka orang benar maka amanlah hidup kita, jika mereka penyesat maka tersesatlah hidup kita.

Amsal 13:20  Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Itu sebabnya amati dengan cermat pergaulan kita, apapun posisi anda saat ini tidak lepas dari lingkup pergaulan anda, hidup itu pilihan! Tuhan memberi kehendak bebas pada anda!

2 Raja-raja 5:14  Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

Haleluya! Naaman mengalami mujizat kesembuhan dan keselamatan karena nasihat yang baik dan benar dari lingkungannya, bagaimana dengan anda!

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 23 Oktober 2018

Saat Teduh 25 Oktober 2018


Hadapi Masalah dengan Kuasa Allah

Zakharia 4:1-14

Kita tahu merintis pelayanan bukan tugas yang mudah. Ada banyak kendala yang bisa melunturkan semangat. Halangan, mulai dari kerikil sampai batu besar, bisa datang bergantian mengadang. Namun, di tengah situasi itu, kita harus tetap yakin bahwa Allah akan selalu memimpin

Zerubabel mendapat tugas untuk membangun Bait Allah dan umat-Nya (9). Mereka, yang kembali ke tanah perjanjian, bersusah payah untuk membangun kembali tanah leluhurnya dari reruntuhan.
Namun, setelah sekian lama, mereka lupa tugas akan utamanya sebagai umat, yaitu beribadah. Akan tetapi, permasalahannya adalah Bait Allah telah lama runtuh. Lalu, di mana mereka harus beribadah?

Tuhan hendak memakai Zerubabel untuk menyadarkan umat Yehuda agar mulai membangun Bait Allah. Namun, orang-orang yang dihadapi Zerubabel bagaikan gunung batu besar. Oleh karena itu, tugas Zakharia adalah menyampaikan janji Allah kepada Zerubabel bahwa ia akan menyelesaikan tugas tersebut bukan karena kuat dan perkasanya, melainkan karena Allah (6). Dalam hal ini, Roh Allah akan meneguhkan setiap perkataan Zakharia kepada Zerubabel. Zerubabel dan Yosua adalah dua dahan pohon zaitun itu (11). Merekalah perintis pekerjaan Allah untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.

Allah memilih orang untuk membangun umat-Nya. Akan tetapi, bukan berarti rintangan segera sirna begitu saja. Gesekan, salah paham, dan berbagai masalah datang bak batu besar yang menghalangi pekerjaan Allah. Namun, kita tidak boleh mundur karena Allah, melalui Roh-Nya, akan selalu menguatkan. Inilah yang menjadi pegangan kita saat bekerja melayani Dia.

Zaman sekarang, teknologi sudah semakin maju. Kita patut bersyukur karena semua kemajuan itu bisa digunakan untuk mengatasi rintangan dalam pelayanan. Namun, kita harus tetap mawas diri. Semua kemudahan itu tidak boleh mengganti peran Roh Allah. Kita tetap harus mengandalkan Tuhan di atas segalanya.

Tuhan Yesus memberkati.

Doa: Ya Allah, ajar kami agar selalu peka pada kuasa-Mu dalam pelayanan kami. [RP]

---
I Salam,

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...