Jumat, 16 November 2018

Saat Teduh 25 Nop 2018


Maleakhi 3:6-12

Pemberian Kepada Allah

3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, x  dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. y  3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang z  dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah a  kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, b  firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: c  "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?" 3:8 Bolehkah manusia menipu d  Allah 1 ? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan e  dan persembahan khusus! 3:9 Kamu telah kena kutuk, f  tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! 3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan g  itu ke dalam rumah perbendaharaan, h  supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap i  langit dan mencurahkan j  berkat k  kepadamu 2  sampai berkelimpahan. l  3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya m  hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah n  bagimu, firman TUHAN semesta alam. 3:12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, o  sebab kamu ini akan menjadi negeri p  kesukaan, firman TUHAN semesta alam. q 
===============================================

Percakapan tentang uang adalah sesuatu yang sensitif. Namun, kita perlu melihat persoalan keuangan dari dua segi. Pertama, aspek kewajiban. Kedua, ucapan syukur kepada Allah melalui pemberian kita kepada-Nya.

Dalam Perjanjian Lama, persepuluhan diperuntukkan untuk mendanai seluruh pekerjaan di Bait Allah. Dalam Alkitab, istilah persepuluhan pertama kali muncul ketika Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya (Kej. 14:18-20). Peristiwa kedua, dilakukan oleh Yakub yang memberikan persepuluhan kepada Tuhan (Kej. 28:22). Di dalam Kitab Bilangan, persepuluhan ditujukan untuk suku Lewi. Merekalah yang khusus ditunjuk Allah melayani purnawaktu di Bait-Nya.

Namun, pada masa pembuangan di Babel, bangsa Israel tidak lagi menyerahkan persepuluhan. Kebiasaan itu muncul kembali setelah mereka kembali ke tanah perjanjian. Dengan emas, perak, ternak, dan harta pemberian Allah lainnya, mereka merencanakan membangun kembali Bait Allah.Akan tetapi, kelihatannya, mereka tidak ikhlas dalam memberi. Bahkan, mereka tega menyerahkan persembahan yang tak pantas sebagai korban bakaran (Mal.1:7-8). Tindakan itu pasti mendukakan Allah. Oleh karena itu, Allah perlu mengingatkan totalitas bangsa Israel dalam memberi kepada Allah. Memberi kepada Allah, sejatinya merupakan ekspresi ucapan syukur bangsa Israel (6) sekaligus komitmen kepada-Nya.

Ketika mengembalikan persepuluhan, sebaiknya kita tidak termotivasi agar Tuhan balik memberkati dengan lebih banyak lagi. Alasannya karena memang sudah seharusnya kita memberikan yang terbaik untuk Dia. Setidaknya, ini bisa menjadi pelajaran agar kita tidak menjadi serakah dan selalu hanya meminta-minta kepada Allah. Setiap orang Kristen harus mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan apa pun keadaannya. Itu adalah perintah Tuhan yang harus kita taati.

Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami selalu bersyukur atas pemberian-Mu dalam hidup kami. Ajar kami juga agar rela untuk memberi kepada sesama, terlebih lagi kepada-Mu. [ET]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...