Selasa, 15 Januari 2019

Saat Teduh 22 Jan 2019

Lukas 6:1-5
Sabat untuk Rekreasi

6:1 Pada suatu hari Sabat 1 , ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, y  sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. 6:2 2 Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat? z 6:3 Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, a  6:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan b  kecuali oleh imam-imam?" 6:5 Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia c  adalah Tuhan atas hari Sabat."
===========================================
Murid-murid Yesus lapar dalam perjalanan. Mereka menggisar (menggosok, bukan memetik) gandum kemudian memakannya. Peraturan Sabat menganggap tindakan ini sebagai pelanggaran. Namun, Yesus mengutip kisah Daud dan para pengikutnya ketika mereka kelaparan. Alkitab menuliskan bahwa mereka makan roti sajian. Padahal, roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam.
Dalam hal ini, Yesus meluruskan bahwa hari Sabat diberikan untuk manusia, bukan malah sebaliknya.
Sabat artinya berhenti, melepaskan, dan disegarkan. Pada hari Sabat, manusia dan hewan berhenti dari pekerjaannya sehari-hari. Mereka lepas dari rupa-rupa kesibukan dan tuntutan hidup agar disegarkan kembali. Sabat adalah anugerah Tuhan demi kepentingan manusia karena Dia mengasihi manusia. Namun, pemuka agama Yahudi menafsir dan memberi aturan-aturan tambahan mengenai Sabat pada masa itu. Misalnya, perihal larangan dan rentang waktu hari Sabat. Semua peraturan itu malah menjadi beban tambahan yang melelahkan dan mengekang.

Kita mungkin sering lupa waktu saat bekerja. Kita larut dalam keinginan, tuntutan pekerjaan, dan kebutuhan hidup yang tiada habisnya. Sehingga waktu dan kesibukan memperbudak kita, sampai akhirnya kita lupa untuk istirahat, melepaskan beban, dan menyegarkan diri. Akibatnya, stres datang menyapa, kreativitas menjadi menurun, jenuh, relasi memburuk, dan sebagainya.

Tubuh dan jiwa perlu "Sabat" untuk rekreasi. Itulah maksud Tuhan menurunkan ketentuan hari Sabat. Kata "rekreasi" berasal dari bahasa Latin, yang berarti membuat (menciptakan) ulang. Momen itu untuk menyegarkan jiwa dan tubuh setelah lelah bekerja. Jika kita memakai pisau secara terus-menerus tanpa mengasahnya, maka ia akan tumpul. Begitu pula badan dan jiwa akan lelah, jika kita tidak menyegarkannya kembali.

Doa: Ajarlah kami untuk belajar melepaskan diri sejenak dari rutinitas, agar kami disegarkan memperoleh kekuatan baru menjalani pekerjaan kami. [WTH]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...