Senin, 14 Januari 2019

Saat Teduh 15 Jan 2019

Lukas 6:27-36
Menang Tanpa Mengalahkan

6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu 1 , berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; b  6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. c  6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu 2 . 6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali d kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. 6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, e  perbuatlah juga demikian kepada mereka. 6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? f  Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. 6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. 6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? g Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka h  dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak i Allah Yang Mahatinggi, j  sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. 6:36 Hendaklah kamu murah hati, k  sama seperti Bapamu l  adalah murah hati."
===========================================

Dalam berinteraksi dengan sesama, kita pasti pernah mengalami konflik. Saat itu terjadi, biasanya, kita akan berusaha untuk memenangkannya. Kita tidak mau kalah, apalagi jika merasa berada pada posisi yang benar. Konflik ini biasanya berujung pada tindakan yang saling memusuhi, menyakiti, dan melukai. Bahkan, tindakan yang paling ekstrem adalah membunuh. Hal ini bisa kita katakan sebagai "manusiawi". Pasalnya, kita memang sudah terbiasa berpikir bahwa musuh harus dikalahkan dengan cara apa pun.

Namun, Yesus menawarkan cara lain dalam menghadapi konflik. Sebuah alternatif agar kita menang tanpa ada yang merasa kalah. Caranya dengan mengasihi musuh.

Hukum Taurat mengatakan, "... nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki..." (Kel. 21:23-24). Kepada pendengar-Nya, Yesus berkata, "Kasihilah musuhmu!" Dia memerintahkan agar kita berbuat baik dan berdoa bagi mereka (27). Mengasihi berarti membalas kejahatan dengan kebaikan (29). Cara ini akan memutus lingkaran setan akan hasrat balas dendam (30). Yesus juga menegaskan bahwa berbuat baik tidak boleh hanya dilakukan kepada orang baik. Akan tetapi, kita juga harus melakukannya kepada orang yang berbuat jahat kepada kita (33-35). Jika telah melakukannya, Allah akan membalasnya dengan kebaikan kepada kita. Dengan begitu, orang-orang akan melihat bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dengan kata lain, Yesus mengatakan kita harus melakukannya karena Allah, sebagai Bapa kita, juga melakukannya (36).
Ada dua hal penting dalam prinsip mengasihi musuh. Ketika melakukannya, kita juga sedang mengalahkan ego pribadi. Kedua, kita juga sedang mengalahkan sifat buruk musuh tanpa dia merasa kalah. Alasannya, kebaikan kita akan membuatnya malu dengan perbuatannya sendiri. Itu akan menghancurkan kekerasan serta dendam dalam hatinya (bdk. Rom. 12:20).

Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk mengasihi mereka yang jahat kepada kami. [IVT]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...