Imamat 7:28-38
=============================================
Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dirancang untuk hidup saling membutuhkan satu sama lain. Ini terjadi karena kita adalah individu yang penuh keterbatasan. Akibatnya, kita akan selalu membutuhkan uluran tangan orang lain.
Harun dan kaum imam adalah penjaga kekudusan Israel. Mereka bertanggung jawab menjaga formasi spiritualitas Israel tetap pada lintasannya. Tugas ini tentu tidak main-main dan membutuhkan totalitas waktu serta tenaga. Jika demikian, dari mana sumber penghidupan mereka datang?
Firman Tuhan, "Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel" (Bil. 18:20). Tuhan menjamin hidup para imam. Lalu bagaimana Allah merealisasikan janji ini? Dalam setiap kurban keselamatan, Tuhan memerintahkan agar menyediakan bagian tertentu untuk diberikan kepada imam (31-35). Tuhan memastikan ini karena perintah itu adalah ketetapan untuk selamanya bagi keturunan Harun (36).
Tuhan memelihara umat-Nya. Ini bukan isapan jempol semata. Ia pasti membuktikan itu. Dalam kisah keturunan Harun, Tuhan sendirilah yang "berbagi". Semua kurban persembahan adalah milik-Nya. Namun, Ia rela memberi beberapa bagian dari milik-Nya kepada para imam dan keturunan Harun.
Kita tinggal pada sebuah era yang memuja individualisme. Kita merasa aman dan nyaman dengan sikap cuek dan apatis. Akibatnya, tindakan berbagi menjadi barang langka. Alih-alih memberi pertolongan, kita malah mati rasa di hadapan penderitaan orang lain. Kita selalu bersembunyi di balik sebuah pembenaran, "Saya juga susah kok!"
Cara hidup individualis ternyata bertentangan dengan ajaran Alkitab. Nas hari ini menunjukkan bahwa Tuhan punya sifat murah hati. Ia rela berbagi milik-Nya kepada mereka yang membutuhkan. Karakter seperti ini muncul dari rasa simpati dan tepa salira yang dalam. Ia adalah Allah yang murah hati bagi yang menderita dan kekurangan.
Doa: Kami mau menjadi manusia yang murah hati kepada sesama. [IM]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar