Jumat, 22 Maret 2019

Saat Teduh 24 Maret 2019 : Kekudusan Pekerja Tuhan


Imamat 6:14-23


6:14 "Inilah hukum tentang korban sajian. o  Anak-anak Harun haruslah membawanya ke hadapan TUHAN ke depan mezbah. 6:15 Setelah dikhususkan dari korban sajian itu segenggam tepung yang terbaik dengan minyak, serta seluruh kemenyan p  yang di atas korban sajian q  itu, maka haruslah semuanya dibakar di atas mezbah sehingga baunya menyenangkan sebagai bagian r  ingat-ingatannya bagi TUHAN. 6:16 Selebihnya s  haruslah dimakan oleh Harun dan anak-anaknya; t  haruslah itu dimakan sebagai roti yang tidak beragi u  di suatu tempat yang kudus, v  haruslah mereka memakannya di pelataran w  Kemah Pertemuan. x  6:17 Janganlah itu dibakar beragi. Telah Kuberikan itu sebagai bagian y  mereka dari pada segala korban api-apian-Ku; z  itulah bagian maha kudus, a  sama seperti korban penghapus dosa dan korban penghapus salah. 6:18 Setiap laki-laki di antara anak-anak Harun haruslah memakannya; b  itulah suatu ketetapan c  untuk selamanya bagi kamu turun-temurun; d  itulah bagianmu dari segala korban api-apian TUHAN. Setiap orang yang kena kepada korban-korban itu menjadi kudus. e " 6:19 TUHAN berfirman kepada Musa: 6:20 "Inilah persembahan Harun dan anak-anaknya, yang harus dipersembahkan oleh mereka kepada TUHAN pada hari ia diurapi: f  sepersepuluh efa g  tepung h  yang terbaik sebagai korban sajian i  yang tetap, setengahnya pada waktu pagi dan setengahnya pada waktu petang. 6:21 Haruslah itu diolah di atas panggangan j  bersama-sama minyak, setelah teraduk haruslah engkau membawanya dan mempersembahkannya sebagai korban sajian, sesudah dibakar dan berpotong-potong sebagai bau yang menyenangkan bagi TUHAN. 6:22 Dan imam k  dari antara anak-anaknya yang diurapi sebagai penggantinya, haruslah mengolahnya; itulah suatu ketetapan untuk selamanya. Seluruhnya l  haruslah dibakar bagi TUHAN. 6:23 Tiap-tiap korban sajian dari seorang imam itu haruslah menjadi korban yang terbakar seluruhnya, janganlah dimakan."
============================================

Allah yang kudus harus juga dilayani oleh mereka yang kudus. Persoalannya, manusia mustahil dapat menguduskan dirinya sendiri. Hanya Allah yang bisa membersihkan dosa manusia. Di dalam konteks Kitab Imamat, salah satu caranya adalah dengan memakan bagian mahakudus dari kurban sajian.
Anak-anak Harun membawa kurban sajian dari umat ke hadapan Allah, ke depan mazbah (14).
Kurban sajian terdiri atas segenggam tepung terbaik serta minyak. Seluruh kurban itu tersaji bersama kemenyan. Semuanya dibakar di atas mazbah sebagai bau yang menyenangkan Allah (15). Lalu selebihnya dari kurban sajian itu diolah menjadi roti tak beragi. Harun dan setiap keturunan laki-lakinya kemudian akan memakannya (16, 18). Tempat memakannya pun khusus. Roti itu dimakan di tempat kudus, yaitu pelataran Kemah Pertemuan. Alkitab menulis, setiap orang yang tersentuh bagian mahakudus akan serta-merta menjadi kudus.

Keturunan Harun yang cacat dilarang mendekati mazbah untuk mempersembahkan kurban kepada Allah (21:16-21). Akan tetapi, mereka boleh (dan wajib) memakan persembahan kudus dan mahakudus (21:22). Hal itu termasuk juga kurban sajian yang diberikan untuk Harun dan keturunannya.

Inilah maksudnya bahwa setiap orang yang terkena kurban tersebut akan menjadi kudus (6:18). Ini salah satu cara Allah menguduskan keturunan Harun, walau tidak semua mereka boleh melayani mazbah.

Para pekerja Tuhan haruslah kudus. Ini juga berlaku bagi kita. Bahkan bisa dikatakan ini adalah sebuah prinsip universal. Sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar. Tentu saja cara pengudusan kita berbeda dengan keturunan Harun. Kita sekarang dikuduskan oleh karya Roh Kudus. Kekudusan itu akan tampak tatkala kita menjalankan apa perintah Tuhan (1Pet.1:14-16). Hanya dengan kekudusan hiduplah, pelayanan kita menjadi bau yang menyenangkan-Nya. Marilah berupaya untuk hidup kudus supaya pelayanan kita berkenan kepada-Nya dan menjadi berkat.

Doa: Tuhan, tolonglah kami agar hidup kudus, sehingga layak melayani-Mu. [IT]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...