Selasa, 19 Maret 2019

Saat Teduh 20 Maret 2019 : Apa yang Kamu Pilih?


Kisah Para Rasul 25:13-27


25:13 Beberapa hari kemudian datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea x  untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Festus. 25:14 Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya: "Di sini ada seorang tahanan y  yang ditinggalkan Feliks pada waktu ia pergi. 25:15 Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu z  dan meminta supaya ia dihukum. 25:16 Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. a  25:17 Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. b  25:18 Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhanpun tentang perbuatan jahat seperti yang telah aku duga. 25:19 Tetapi mereka hanya berselisih paham c  dengan dia tentang soal-soal agama d  mereka, dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, sedangkan Paulus katakan dengan pasti, bahwa Ia hidup. 25:20 Karena aku ragu-ragu bagaimana aku harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah ia mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya e  dihakimi di situ. 25:21 Tetapi Paulus naik banding. Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan dan menunggu, sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar. f " 25:22 Kata Agripa kepada Festus: "Aku ingin mendengar orang itu sendiri." Jawab Festus: "Besok engkau akan mendengar dia. g " 25:23 Pada keesokan harinya datanglah Agripa dan Bernike h  dengan segala kebesaran dan sesudah mereka masuk ruang pengadilan bersama-sama dengan kepala-kepala pasukan dan orang-orang yang terkemuka dari kota itu, Festus memberi perintah, supaya Paulus dihadapkan. 25:24 Festus berkata: "Ya raja Agripa serta semua yang hadir di sini bersama-sama dengan kami. Lihatlah orang ini, yang dituduh oleh semua orang Yahudi, i  baik yang di Yerusalem, maupun yang di sini. Mereka telah datang kepadaku dan sambil berteriak-teriak mereka mengatakan, bahwa ia tidak boleh hidup lebih lama. j  25:25 Tetapi ternyata kepadaku, bahwa ia tidak berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati k  dan karena ia naik banding kepada Kaisar, l  aku memutuskan untuk mengirim dia menghadap Kaisar. 25:26 Tetapi tidak ada apa-apa yang pasti yang harus kutulis kepada Kaisar tentang dia. Itulah sebabnya aku menghadapkan dia di sini kepada kamu semua, terutama kepadamu, raja Agripa, supaya, setelah diadakan pemeriksaan, aku dapat menuliskan sesuatu. 25:27 Sebab pada hematku tidaklah wajar untuk mengirim seorang tahanan dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan yang diajukan terhadap dia."
===========================================

Apa yang tidak pernah berubah dalam dunia? Stephen Covey, seorang penulis dan motivator, mengatakan ada tiga hal. Satu di antaranya adalah pilihan (choice). Kehidupan kita selalu dipenuhi opsi. Setiap hari kita pasti harus memilih; mulai dari hal kecil sampai perkara besar.

Nas yang baru kita baca mementaskan sebuah kisah perihal memilih. Raja Agripa sedang melakukan kunjungan kehormatan kepada Festus (13). Festus menggunakan momen itu untuk membicarakan perkara Paulus kepada raja (14). Ia melaporkan perihal kasus Paulus (15-16). Dari penyelidikannya, Festus sama sekali tidak mendapati kesalahan dari Paulus (18). Namun, tekanan publik tampaknya cukup berat sampai membuat ia ragu-ragu mengambil keputusan (20). Sampai akhirnya, Paulus meminta naik banding agar Kaisar yang memutuskan perkaranya (21).

Raja Agripa tampak bijaksana dan tidak gegabah. Ia memilih untuk mendengarkan dahulu kesaksian Paulus (22). Ia berkata, "Aku ingin mendengar orang itu sendiri." Keesokan harinya, Paulus pun menghadap raja dan diberi kesempatan membela diri (23-27).

Keputusan untuk memilih harus lahir dari pertimbangan yang matang. Semakin banyak aspek yang dilibatkan, maka keputusan pun akan semakin baik. Jika terbuka pada pendapat orang lain, penilaian kita pun akan lebih matang. Kita harus berhati-hati menilai situasi. Artinya, proses dalam menentukan pilihan tidak boleh sembarangan dan didasari nafsu belaka. Inilah yang dilakukan Raja Agripa. Alih-alih percaya mutlak kepada Festus, ia memutuskan untuk mendengar pembelaan Paulus.
Kita sekarang hidup dalam dunia yang lebih kompleks. Kita harus berhadapan dengan banyak pilihan yang kerap menimbulkan dilema. Keadaan kian rumit ketika waktu memaksa kita agar mengambil keputusan cepat. Dalam situasi ini, kita memerlukan hikmat dari Allah agar bisa menentukan pilihan sesuai kehendak-Nya.

Doa: Tuhan, curahkanlah hikmat-Mu agar kami bijaksana dalam menentukan pilihan. [PUR]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...