28:30 Dan Paulus tinggal dua tahun penuh 1 di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. 28:31 Dengan terus terang t dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah 2 u dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
=============================
Luis Palau, seorang pengabar Injil, suatu kali pernah berujar, "Penginjilan bukanlah sebuah pilihan." Ia memahami tugas agung ini sebagai kewajiban bagi orang Kristen. Kita mungkin sering menganggap bahwa Amanat Agung adalah pekerjaan berat. Kita mungkin berpikir, untuk membiarkan pendeta dan aktivis gereja saja yang memikul beban itu. Bahkan, ada yang berpendapat bahwa itu bukanlah tanggung jawab warga jemaat.
Besar kemungkinan, status Paulus ketika itu adalah tahanan rumah. Jika benar demikian, artinya rumah tahanan itu dijadikannya sebagai pusat pembelajaran. Ia tidak mau keadaan membatasinya dalam mengabarkan Injil. Alih-alih meratapi nasib, ia tetap setia menjalani panggilannya sebagai rasul bagi orang non-Yahudi.
Dari nas ini, kita juga dapat melihat bahwa Paulus sedang menyatakan sebuah prinsip tentang integritas. Ia berhasil menyelaraskan antara kata dan perbuatan. Ia menyebarkan ajaran Kristus bukan hanya dengan bicara, tetapi juga dengan pengorbanan.
Melihat sepak terjang Paulus, tugas mengabarkan Injil memang tidak mudah. Akibatnya, kita langsung minder ketika melihat kualitas diri sendiri. Kita merasa tidak seperti Paulus yang mahir mengajar, berani, dan pintar. Akhirnya, deretan alasan ini kita gunakan sebagai pembenaran agar terhindar dari tugas suci ini.
Penginjilan bukan pilihan, melainkan kewajiban! Paulus menolak mencari alasan agar lari dari panggilan. Walaupun banyak rintangan, ia selalu mencari cara mengabarkan berita baik itu. Ia selalu kreatif mengatasi masalah yang menghadangnya agar Injil terus menyebar. Itu karena Tuhan selalu memberi hikmat untuk mengatasi semua keterbatasan.
Doa: Tolonglah kami memberitakan Kristus dalam perkataan dan perbuatan. [MUL]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar