Selasa, 26 Maret 2019

Saat Teduh 28 Maret 2019 : Mengenal Allah Secara Nyata


Kisah Para Rasul 28:1-10


28:1 Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami k  tahu, bahwa daratan itu adalah pulau l  Malta. 28:2 Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin. 28:3 Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya. 28:4 Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan m  Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup n  oleh Dewi Keadilan." 28:5 Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu 1 . o  28:6 Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa. p  28:7 Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari. 28:8 Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa q  serta menumpangkan tangan r  ke atasnya dan menyembuhkan dia. s  28:9 Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan merekapun disembuhkan juga. 28:10 Mereka sangat menghormati t  kami dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan.
=================================

Allah sungguh kreatif ketika memperkenalkan diri-Nya kepada manusia. Ia menggunakan mulai dari cara yang sederhana hingga cara bombastis. Pikiran-Nya tak terduga dan selalu mengejutkan. Dengan satu tujuan: manusia bisa mengenal-Nya.

Penduduk Pulau Malta sangat ramah (2). Tampaknya, kultur mereka masih kental dengan mitos para dewa (4-6). Allah membuka mata penduduk Malta dan memperlihatkan diri-Nya melalui pelayanan Paulus. Dampaknya, mereka akan melihat secara langsung penyataan kuasa Allah itu.

Pertama, Paulus terhindar dari bahaya pagutan ular beludak yang racunnya mematikan. Orang Malta terbelalak dan menantikan apa gerangan yang akan terjadi kepadanya. Namun, ia baik-baik saja (3-6). Kedua, ia berkesempatan untuk mendoakan ayah Publius, Sang Gubernur, yang demam dan disentri. Orang tua itu pun sembuh (7-8). Ketiga, sesudah peristiwa bombastis itu, orang-orang sakit lainnya datang kepadanya. Mereka juga mengalami kesembuhan (9).

Allah berkuasa melakukan berbagai cara untuk memperkenalkan diri-Nya kepada umat manusia. Masyarakat Malta melihat Allah lewat karya ajaib dengan perantaraan Paulus. Mereka merasakan Allah melepaskan beban penyakit dengan cara memberi kesembuhan. Mereka mengenal Allah lewat kebaikan yang dipertontonkan Paulus. Ia berhasil mengangkat kesusahan hidup yang selama ini menindih mereka. Allah menunjukkan wajah dengan menawarkan pembebasan dari belenggu apa pun. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan (2Kor. 3:17).

Teladan Paulus ini adalah alarm pengingat bagi kita. Kerap kali, kita hanya memberitakan-Nya lewat perkataan belaka, tanpa aksi nyata. Sesungguhnya, cara demikian sedang mengerdilkan Tuhan menjadi sebatas konsep belaka. Akibatnya, Tuhan terlalu abstrak untuk dikenali secara konkret.
Kita bersyukur; Paulus menunjukkan bahwa Allah bisa dirasakan lewat kasih nyata.

Doa: Tuhan, ajarilah kami bahasa cinta-Mu. [MUL]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...