Minggu, 14 April 2019

Saat Teduh 15 April 2019 : Carilah Keadilan Allah


1 Korintus 6:1-11


6:1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar 1 , dan bukan pada orang-orang kudus? g  6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? h  Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? 6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. 6:4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat? 6:5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. i  Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya? j  6:6 Adakah saudara k  yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya? l  6:7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan? m  6:8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu. n  6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah 2 ? o  Janganlah sesat! p  Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, q  banci, orang pemburit, r  6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu s  tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. t  Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, u  kamu telah dikuduskan, v  kamu telah dibenarkan w  dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh 3  Allah kita.
======================================


Ke manakah kita mencari keadilan? Masih adakah keadilan di dunia ini? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini masih relevan di tengah dunia yang penuh ketidakadilan. Bahkan di pengadilan, kita begitu sulit mendapatkan keadilan.

Dalam 1 Korintus 6:1-11, kita menemukan upaya jemaat Korintus dalam mencari keadilan. Khususnya, ketika ada masalah di dalam hubungan antarumat. Permasalahannya, mereka tidak menyelesaikan perkara tersebut secara internal. Mereka malah membawa kasusnya ke pengadilan sekuler. Bagi rasul Paulus, ini merupakan kesalahan fatal. Seharusnya, orang Kristenlah yang menjadi hakim atas dunia ini, bahkan atas malaikat-malaikat (bdk. Yoh. 5:22; Why. 3:21; 2Pet. 2:4 dan Yud. 6)

Ada beberapa alasan mendasar mengapa Paulus melarang jemaat membawa masalah mereka ke pengadilan sekuler. Pertama, hakim di pengadilan sekuler akan mengabaikan nilai-nilai Kristen dalam mengambil keputusan. Kedua, umumnya orang datang ke pengadilan dimotivasi oleh balas dendam. Ini tidak boleh dilakukan oleh orang Kristen. Ketiga, membawa perkara saudara seiman ke pengadilan sekuler akan merusak kesaksian gereja Tuhan.

Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, ada kalanya kita menderita ketidakadilan. Misalnya, kita dicurangi sistem atau hak kita dirampas dengan semena-mena. Namun, kita diingatkan bahwa lebih baik menderita ketidakadilan daripada harus mempermalukan nama Tuhan dengan mencari keadilan dari orang-orang yang tidak percaya.

Oleh karena itu, marilah kita arif dan bijaksana dalam menyelesaikan persoalan-persoalan jemaat secara internal. Namun kalau pun akhirnya kita mendapat ketidakadilan, mari tetap hidup dalam takut akan Tuhan. Kita harus tetap memilih untuk memuliakan Tuhan. Keadilan Allah masih ada dan berlaku bagi kita. Sebab pada akhirnya, keadilan Allah pasti akan nyata seperti fajar di pagi hari.


Doa: Ya Tuhan, tunjukkanlah keadilan-Mu bagi kami di tengah dunia yang penuh kabut ketidakadilan ini. [AB]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...