Rabu, 10 April 2019

Saat Teduh 10 April 2019 : Bukan Pameran Kerohanian


1 Korintus 1:10-17


1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, t  demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, u  tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu v  dan sehati sepikir. 1:11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga w  Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. 1:12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. x  Atau aku dari golongan Apolos. y  Atau aku dari golongan Kefas 1 . z  Atau aku dari golongan Kristus 2 . 1:13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? a  1:14 Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorangpun juga di antara kamu yang aku baptis selain Krispus b  dan Gayus, c  1:15 sehingga tidak ada orang yang dapat mengatakan, bahwa kamu dibaptis dalam namaku. 1:16 Juga keluarga d  Stefanus e  aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis. 1:17 Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis 3 , f  tetapi untuk memberitakan Injil; dan itupun bukan dengan hikmat g  perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
==============================================

Memiliki karunia rohani adalah sebuah anugerah. Itu harus diterima lewat ucapan syukur. Kita wajib berserah dan bersandar kepada Kristus, Sumber dari segala karunia. Karunia rohani tidak pernah dimaksudkan sebagai ajang pamer. Sebaliknya, karunia digunakan sebagai wahana agar Allah membentuk kita semakin serupa Kristus. Tanpa adanya sikap ini, maka karunia rohani dapat disalahgunakan. Karunia akan menjadi sumber kesombongan. Rasul Paulus sangat keras menentang itu. Oleh karena itu, Rasul Paulus merasa perlu menulis surat kepada jemaat Korintus. Penyebabnya, ia prihatin atas beberapa kejadian di sana. Ia mendengar laporan tentang adanya perpecahan dalam jemaat.

Apa akar perpecahan ini? Bagaimana hal ini dapat terjadi dalam tubuh Kristus? Ini dikarenakan mereka lebih menyukai pemimpin tertentu. Perselisihan di Korintus terjadi dari sikap mengagungkan manusia dan ”hikmat perkataan” (17). Mereka mengidolakan para pengkhotbah, pengajar, ataupun misionaris tertentu dibanding yang lain (bdk. 2:1, 4, 13). Akibatnya, jemaat terpecah menjadi beberapa kelompok dengan menjagokan idola masing-masing.

Paulus menegur itu. Ia mengingatkan bahwa mereka adalah satu keluarga. Kristus yang mempersatukan mereka, bukan manusia (10-11). Kekuatan Injil adalah dasar pelayanan. Salib-Nya merupakan fokus utama. Paulus menekankan bahwa karya keselamatan merupakan sebuah tindakan, bukan sekadar perkataan.

Kehidupan kerohanian dan pelayanan tidak boleh diukur menggunakan ”selera kedagingan”. Kristus adalah dasar kebenaran sebagai titik tumpu, titik tolak, dan titik tujuan kita. Hanya Dia yang layak dipermuliakan, bukan manusia. Tujuan Allah memberikan karunia ialah agar pelayanan lebih efektif untuk memberitakan Kristus kepada dunia. Karunia Allah hanya boleh dipergunakan sebagai alat pelayanan, bukan alat pameran.

Doa: Tuhan, ajar kami melayani Engkau untuk kemuliaan-Mu saja dan bukan demi manusia. [IBS]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...