Jumat, 12 April 2019

Saat Teduh 13 April 2019 : Merendahkan Diri: Mungkinkah?


1 Korintus 4:6-21


4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis h ", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain. i  4:7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? j  Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri 1 , seolah-olah engkau tidak menerimanya? 4:8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya 2 , k  tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kamipun turut menjadi raja dengan kamu. 4:9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati 3 , l  sebab kami telah menjadi tontonan m  bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. 4:10 Kami bodoh oleh karena Kristus, n  tetapi kamu arif dalam Kristus. o  Kami lemah, tetapi kamu kuat. p  Kamu mulia, tetapi kami hina. 4:11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, q  4:12 kami melakukan pekerjaan tangan r  yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; s  kalau kami dianiaya, t  kami sabar; 4:13 kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran u  dari segala sesuatu, sampai pada saat ini. 4:14 Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, v  tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku w  yang kukasihi. 4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu x  oleh Injil y  yang kuberitakan kepadamu. 4:16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku! z  4:17 Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu a  Timotius, b  yang adalah anakku c  yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat. d  4:18 Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, e  karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu. f  4:19 Tetapi aku akan segera datang g  kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. h  Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka. 4:20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari i  perkataan, tetapi dari kuasa 4 . j  4:21 Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk k  atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?
==============================================
Berdasarkan prinsip dunia, sangat sulit bagi seseorang untuk merendahkan diri. Kita lebih tertarik mengejar kuasa dan berada di atas orang lain. Hampir tidak ada orang yang dengan sadar mau berada di bawah orang lain. Namun prinsip Kristen, merendahkan diri tidak hanya mungkin, tetapi sudah sewajarnya.

Kesombongan dan kebanggaan diri menggerogoti tubuh jemaat Korintus. Dalam perikop yang kita baca, Paulus tidak henti-hentinya menegur kesombongan mereka dalam pelayanan. Paulus melihat kesombongan itu terekspresi lewat mengutamakan diri sendiri dan menganggap diri penting (6-7). Begitu parahnya kesombongan mereka sampai Paulus mengulanginya lagi di ayat 18-19. Sikap arogansi ini mungkin dikarenakan kelimpahan talenta dan karunia rohani mereka.

Selain menegur mereka, Paulus juga menasihatkan mereka supaya belajar merendahkan diri. Dalam hal ini, Paulus meminta mereka mengikuti teladannya (16). Pasalnya, ia sendiri telah menuruti teladan Kristus (17). Pernyataan ini bukan isapan jempol belaka. Paulus bisa membuktikannya lewat contoh dan pengalamannya sendiri. Bahkan, Paulus menyimpulkan bahwa posisi rasul adalah tempat yang paling rendah (9-13).

Sebagai orang Kristen yang melayani Tuhan, merendahkan diri tidak hanya memungkinkan kita lakukan. Malahan, ini menjadi sebuah keharusan sebagai bagian dari meneladani Tuhan kita, Yesus Kristus. Jauh sebelumnya, Tuhan Yesus juga sudah menasihati dengan mengatakan bahwa jika ingin menjadi besar, kita harus menjadi hamba bagi semuanya (Mrk. 10:43-44). Bahkan, Ia telah mengambil tempat paling hina (Flp. 2:6-7). Kunci merendahkan diri adalah menanggalkan kesombongan, kebanggaan diri, dan status sosial yang kita sandang. Hanya dengan merendahkan diri kita dapat belajar meneladani Kristus.

Doa: Tuhan Yesus, ajar kami menuruti teladan-Mu. Engkaulah model sejati dalam merendahkan dan mengosongkan diri dari takhta yang Maha Tinggi. [AB]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...