Senin, 29 April 2019

Saat Teduh 29 April 2019 : Peraturan Ibadah


1 Korintus 14:26-40

14:26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? y  Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang z  mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, a  yang lain pengajaran, b  atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, c  atau karunia untuk menafsirkan d  bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun 1 . e  14:27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya 2 . 14:28 Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. 14:29 Tentang nabi-nabi f --baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi 3  apa yang mereka katakan. g  14:30 Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri. 14:31 Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang 4 , sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan. 14:32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi. h  14:33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, i  tetapi damai sejahtera. j  14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat k  orang-orang kudus, l  perempuan-perempuan harus berdiam diri 5  dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. m  Mereka harus menundukkan diri, n  seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat. o  14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat. 14:36 Atau adakah firman Allah p  mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang? 14:37 Jika seorang menganggap dirinya nabi q  atau orang yang mendapat karunia rohani, r  ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah s  Tuhan. 14:38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia. 14:39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu t  untuk memperoleh karunia untuk bernubuat u  dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh 6 . 14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur. v 
================================================

Liturgi atau tata cara kebaktian, dalam sejarah gereja, memang mengalami perkembangan. Pada abad pertengahan, ibadah dalam gereja didominasi keadaan tenang dan khusyuk. Memasuki abad ke-20, banyak gereja mulai ekspresif dalam kebaktian. Tata cahaya ruangan, musik, dan koreografi diatur sedemikian agar jemaat lebih menikmati beribadah. Alhasil, tidak jarang terjadi perdebatan, bahkan saling menyalahkan. Kelompok pertama mengatakan bahwa ibadah yang tenang adalah liturgi yang benar. Sementara, kelompok lainnya juga mengklaim bahwa mereka yang benar.

Rasul Paulus tampaknya melihat ada masalah dalam peraturan dan pertemuan jemaat di Korintus. Ia melihat ada gejala yang tidak sehat, yaitu kehidupan ibadah yang tidak membangun. Menurut Paulus, semua aneka ragam karunia bisa digunakan dalam ibadah. Ia hanya ingin memastikan bahwa karunia dipakai bagi sesama (26).

Dalam nas ini, Paulus sepertinya tidak terlalu mempersoalkan perbedaan karunia. Ia hanya menekankan keteraturan (27–32). Semua karunia bebas terekspresi asal terjaga ketertibannya. Paulus menegaskannya karena Allah tidak menghendaki kekacauan (33). Paulus dengan tegas mengatakan bahwa segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur (40).

Ibadah Kristen adalah ekspresi penundukan diri kepada Kristus. Selama kebaktian, kita berserah total kepada Allah dan bersatu dengan-Nya. Sulit dimungkiri, perasaan pasti terlibat sepanjang kebaktian. Setiap orang punya ragam cara dalam mengartikulasikan emosinya. Ini tidak menjadi masalah. Ada orang yang dalam diam dan keheningan merasa bisa langsung terhubung kepada Allah. Ada yang membutuhkan sarana bantu, misalnya musik, untuk bisa menyembah Allah. Cara-cara seperti itu sah-sah saja. Asalkan liturgi dijalankan dengan tertib, tidak kacau, sopan, teratur, damai sejahtera, dan kehidupan antarjemaat saling membangun satu sama lain.

Doa: Tuhan, ajari kami untuk beribadah dengan benar. [IBS]

Kabar Baik 29 April 2019


Shalom.
 
Rasa takut mengunci anda dari semua pintu yang Tuhan ingin anda lewati, padahal dari situlah anda bisa melihat mujizat Tuhan.

Yohanes 20:19  Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Suatu sukacita, kegembiraan & kebahagiaan bagi orang Kristen ketika mereka menyambut paskah, sebab Yesus sudah bangkit dan kuasa kebangkitanNya telah memulihkan segala aspek kehidupan setiap orang yang percaya kepadaNya, namun kita patut mengetahui dan juga turut merasakan bagaimana dimalam paskah pertama 2000 tahun yang lalu para murid mengalami ketakutan yang sangat dari orang Yahudi sebab mereka belum tahu jika Yesus sudah bangkit.

1 Samuel 17:24  Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan. 

Rasa takut membuat kita tidak dapat melihat kasih dan kuasa Allah, membunuh iman percaya kita pada segala kebaikan Tuhan.

Yehezkiel 7:17  Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan, matius 28:4  Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.
Kita akan lari tanpa sebab karena ketakutan, seluruh tubuh jiwa dan roh kita akan terkulai lemah tanpa daya sampai akhirnya kita mati daya, mati langkah dan mati segala galanya alias gatot (gagal total) dari rencana Allah.

Lukas 8:37  Lalu seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka, sebab mereka sangat ketakutan. Maka naiklah Ia ke dalam perahu, lalu berlayar kembali.

Ketakutan membunuh hikmat mengangkat kebodohan, sehingga kita tidak lagi bisa berpikir rasional, pertolongan dari Tuhan dianggap bencana bukan berkat, sehingga kita lari dan menjauh dari Tuhan bukannya mendekat.

Yohanes 6:19  Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.

Rasa takut membuat kita salah kaprah, Tuhan kita bilang hantu, berkat kita bilang kutuk, anugerah kita bilang bencana, segalanya menjadi terbalik balik.

2 Timotius 1:7  Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Percayalah kepada Tuhan, sebab ketakutan bukan datang Allah, tetapi dari Iblis, jika kita masih memelihara ketakutan berarti kita mengijinkan Iblis mengatur hidup kita.

1 Yohanes 4:18  Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Tuhan Yesus memberkati.

Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry

Kamis, 25 April 2019

Saat Teduh 26 April 2019 : Menghidupi Panggilan Allah


1 Korintus 7:17-40


7:17 Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil c  Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat. d  7:18 Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat. e  7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. f  Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah 1 . 7:20 Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil g  Allah. 7:21 Adakah engkau hamba waktu engkau dipanggil? Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu. 7:22 Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, h  milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya. i  7:23 Kamu telah dibeli dan harganya j  telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. 7:24 Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil. k  7:25 Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. l  Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat m  yang diterimanya dari Allah. 7:26 Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya. n  7:27 Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mencari seorang! o  7:28 Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. p  Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu. 7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! q  Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; 7:30 dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli; 7:31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi 2  seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. r  7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara s  Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. 7:33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, 7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami 3  dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa t  mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. 7:35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan. u  7:36 Tetapi jikalau seorang menyangka, bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap gadisnya, jika gadisnya itu telah bertambah tua dan ia benar-benar merasa, bahwa mereka harus kawin, baiklah mereka kawin, kalau ia menghendakinya. Hal itu bukan dosa. v  7:37 Tetapi kalau ada seorang, yang tidak dipaksa untuk berbuat demikian, benar-benar yakin dalam hatinya dan benar-benar menguasai kemauannya, telah mengambil keputusan untuk tidak kawin dengan gadisnya, ia berbuat baik. 7:38 Jadi orang yang kawin dengan gadisnya berbuat baik, w  dan orang yang tidak kawin dengan gadisnya berbuat lebih baik. 7:39 Isteri terikat selama suaminya hidup. x  Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya. y  7:40 Tetapi menurut pendapatku, z  ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.
=====================================

Siapakah yang bisa memutuskan untuk menghidupi panggilan Allah? Bagaimanakah cara hidup memenuhi panggilan Allah? Dapatkah seseorang yang masih berurusan dengan kepentingan duniawi menghidupi panggilan Allah?

Paulus menegaskan bahwa memenuhi panggilan Allah bukanlah persoalan lahiriah seperti sunat atau tidak (18). Tuhan juga tidak mempersoalkan status hamba atau orang merdeka (21). Ia pun tidak mempermasalahkan status menikah atau tidak menikah (25-28). Aspek emosi, perasaan gembira, ataupun sedih juga bukan perkara utama bagi-Nya (30). Paulus mengingatkan jemaat Korintus untuk tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya. Ia menyarankan agar tiap orang hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil Allah (17).

Menjalani panggilan Allah artinya kita harus memiliki paradigma yang benar. Kita wajib menggunakan kesempatan dengan bijak (21) karena mengingat waktu di dunia ini singkat (29). Fokus harus terjaga karena dunia yang kita kenal ini pun akan segera berlalu. Hiduplah tanpa kekhawatiran (31).

Allah tak melihat status sosial, ekonomi, atau pernikahan saat memanggil kita. Allah melihat kita sebagai pribadi yang dikasihi-Nya. Apa pun identitas dan profesinya, kita diminta untuk menghidupi panggilan Allah. Oleh karena itulah, kita harus memandang diri secara tepat di hadapan Allah. Kita tidak boleh minder dan jangan tinggi hati. Kita harus memandang dunia (worldview) dengan cara yang tepat, sehingga emosi bisa tertata. Semua ini mengerucut pada satu hal, yaitu Tuhan menjadi pusat dari sistem kehidupan kita.

Hidup dalam panggilan Allah dapat dilakukan dengan keberadaan kita apa adanya. Saat menjalani panggilan, kita dituntut untuk fokus dalam menghidupi panggilan itu. Tuhan ingin agar kita mengerahkan segenap kesadaran dalam menjalankan tugas dan kewajiban dan mengorientasikannya pada tujuan yang kekal.

Doa: Tuhan, terus ingatkanlah kami bahwa hidup ini adalah panggilan-Mu. [SA]

Kabar Baik 26 April 2019


Shalom.
 
Janganlah menatap masa lalu dengan berduka, ia tak akan kembali lagi, hadapi masa sekarang dengan bijaksana dan sambutlah bayangan masa depan dengan harapan dan keteguhan hati.

Yesaya 43:18-19  firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. 

Ada orang terbelenggu pada masa lalu, sehingga mereka tidak pernah melihat masa depan, hatinya selalu teringat akan hal yang kemarin, tidak pernah bisa melupakannya, selalu dan selalu mengungkit masa yang kelam.

Matius 6:34  Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Ada pula orang yang begitu kuatir akan hari esok, mereka begitu takut untuk memasuki hari esok, yang ada hanya gambaran yang buruk dan jelek dan pikirannya selalu negatif, apapun yang dilihatnya tidak ada yang baik, semuanya buruk adanya, padahal Tuhan menyediakan bagi kita masa depan yang penuh harapan.

Yeremia 29:11  Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Serahkan saja pada Tuhan seluruh jalan hidup kita, percayalah kepadaNya bahwa segala hal yang baik sudah Tuhan sediakan bagi kita semua, tataplah masa depan kita dengan penuh harapan, sehingga kita bisa menjalani hidup ini dengan penuh gairah dan ucapan syukur.

Tuhan Yesus memberkati.

Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...