Rabu, 13 Februari 2019

Saat Teduh 18 Feb 2019

Yosua 20:1-9
Dasar Perlindungan atas Hukuman

20:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, demikian: 20:2 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Tentukanlah bagimu kota-kota perlindungan, yang telah Kusebutkan kepadamu dengan perantaraan Musa,20:3 supaya siapa yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja, d  dengan tidak ada niat lebih dahulu, dapat melarikan diri ke sana, sehingga kota-kota itu menjadi tempat perlindungan bagimu terhadap penuntut tebusan darah. e  20:4 Apabila ia melarikan diri ke salah satu kota tadi, maka haruslah ia tinggal berdiri di depan pintu gerbang f  kota dan memberitahukan perkaranya kepada para tua-tua g  kota. Mereka harus menerima dia dalam kota itu dan memberikan tempat kepadanya, dan ia akan diam pada mereka.20:5 Apabila penuntut tebusan darah itu mengejar dia, pembunuh itu tidak akan diserahkan mereka ke dalam tangannya, sebab ia telah membunuh sesamanya manusia dengan tidak ada niat lebih dahulu, dan dengan tidak menaruh benci kepadanya lebih dahulu. 20:6 Ia harus tetap diam di kota itu sampai ia dihadapkan kepada rapat jemaah h  untuk diadili, sampai imam besar yang ada pada waktu itu mati. Maka barulah pembunuh itu boleh pulang ke kotanya dan ke rumahnya, ke kota dari mana ia melarikan diri."20:7 Lalu orang Israel mengkhususkan sebagai kota perlindungan: Kedesh i  di Galilea, di pegunungan Naftali dan Sikhem, j  di pegunungan Efraim, dan Kiryat-Arba, k  itulah Hebron, l  di pegunungan Yehuda. m 20:8 Dan di seberang sungai Yordan, di sebelah timur Yerikho, mereka menentukan Bezer, n  di padang gurun, di dataran tinggi, dari suku Ruben; dan Ramot di Gilead o  p  dari suku Gad, dan Golan di Basan q dari suku Manasye. 20:9 Itulah kota-kota yang ditetapkan bagi semua orang Israel dan bagi pendatang-pendatang yang ada di tengah-tengah mereka, supaya setiap orang yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja r  dapat melarikan diri ke sana dan jangan mati dibunuh oleh tangan penuntut tebusan darah, sebelum ia dihadapkan kepada rapat jemaah. s 
============================================
Sudah lazim bahwa setiap negara pasti memiliki seperangkat hukum. Instrumen ini penting untuk memastikan kejahatan mendapatkan ganjaran. Dengan adanya aturan, maka semua pihak dipastikan memperoleh keadilan. Di hadapan hukum, tidak ada perbedaan kelompok, golongan, dan ras. Hukum memandang semua manusia setara.

Hukum pasti menghasilkan sanksi. Untuk itulah kehadiran penjara menjadi sebuah keniscayaan. 

Setiap pelanggar hukum akan ditempatkan di sana.
Namun, kita temui hal yang berbeda dari nas kita hari ini. Alih-alih membangun penjara, Tuhan malah menyuruh bangsa Israel membangun kota perlindungan (2). Tempat ini diperuntukkan kepada mereka yang membunuh tanpa disengaja dan direncanakan (3). Tujuannya agar Si Pelaku bisa berlindung di sana dan bebas dari tuntutan tebusan darah.

Namun, bukan berarti Si Pembunuh bebas berkeliaran. Tujuan dari kota perlindungan adalah agar pelaku bisa menemukan keadilan. Pertama, dia harus jujur kepada tua-tua kota (4). Dia harus mengaku sudah membunuh, tetapi secara tidak sengaja. Jika penuntut tebusan darah mengejar, maka pembunuh itu tidak akan diserahkan ke tangannya (5). Sebaliknya, rapat umat dan para imam akan mengadili kasus itu dengan seksama (6).

Ada dua prinsip yang ingin ditunjukkan dari nas ini. Pertama, Tuhan setia pada keadilan. Kedua, perlindungan-Nya selalu ada sampai keadilan berdiri tegak. Dia melindungi Si Pembunuh (yang tak sengaja). Namun, Dia juga memberi ruang kepada keluarga korban untuk mencari keadilan.

Bagaimana dengan kita? Apakah berpihak pada keadilan sudah menjadi gaya hidup kita? Apakah kita geram ketika melihat kecurangan? Atau jangan-jangan, kita sudah terbiasa dengan semua kepalsuan hukum?
Keadilan adalah sebuah hal yang utama dalam jiwa kekristenan. Alkitab mengajari kita bahwa Tuhan pun peduli soal keadilan. Sudah seharusnya kita pun demikian.

Doa: Tuhan, ajar kami menjadi sama seperti Engkau, yaitu mencintai keadilan. [JS]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...