Rabu, 13 Februari 2019

Saat Teduh 14 Feb 2019

Yosua 15:20-63
Mari Menjaga Mata Air

15:20 Inilah milik pusaka suku bani Yehuda menurut kaum-kaum mereka. 15:21 Kota-kota suku bani Yehuda yang paling ujung, dekat batas tanah Edom di Tanah Negeb, o  ialah Kabzeel, p  Eder, q  Yagur,15:22 Kina, Dimona, Adada, 15:23 Kedesh, r  Hazor, s  Yitnan, 15:24 Zif, t  Telem, Bealot, 15:25 Hazor-Hadata, Keriot-Hezron, itulah Hazor; u  15:26 Amam, Sema, Molada, v  15:27 Hazar-Gada, Hesmon, Bet-Pelet, 15:28 Hazar-Sual, w  Bersyeba x  dan segala anak kotanya, 15:29 Baala, y  Iyim, Ezem, z  15:30Eltolad, a  Kesil, Horma, b  15:31 Ziklag, c  Madmana, d  Sansana, 15:32 Lebaot, Silhim, Ain e  dan Rimon; f seluruhnya dua puluh sembilan kota dengan desa-desanya. 15:33 Di Daerah Bukit: Esytaol, g  Zora, h Asna, i  15:34 Zanoah, j  En-Ganim, k  Tapuah, l  Enam, 15:35 Yarmut, m  Adulam, n  Sokho, o  Azeka, p 15:36 Saaraim, q  Aditaim, Gedera r  dan Gederotaim; empat belas kota dengan desa-desanya. 15:37Zenan, Hadasa, Migdal-Gad, 15:38 Dilean, Mizpa, s  Yokteel, t  15:39 Lakhis, u  Bozkat, v  Eglon, w  15:40Kabon, Lahmas, Kitlis, 15:41 Gederot, x  Bet-Dagon, y  Naama dan Makeda; z  enam belas kota dengan desa-desanya. 15:42 Libna, a  Eter, Asan, b  15:43 Yiftah, Asna, c  Nezib, 15:44 Kehila d , Akhzib e  dan Maresa; f  sembilan kota dengan desa-desanya. 15:45 Ekron g  dengan segala anak kota dan desanya.15:46 Mulai dari Ekron sampai ke laut, segala yang di sisi Asdod h  dan desa-desanya, 15:47 Asdod i dengan segala anak kota dan desa-desanya, Gaza dengan segala anak kota dan desa-desanya, sampai ke sungai tanah Mesir, j  Laut Besar k  dan pantainya. 15:48 Lagi di Pegunungan: Samir, l  Yatir, m  Sokho,n  15:49 Dana, Kiryat-Sana, itulah Debir; o  15:50 Anab, p  Estemo, q  Anim, 15:51 Gosyen, r  Holon s  dan Gilo; t  sebelas kota dengan desa-desanya; 15:52 Arab, Duma, u  Esan, 15:53 Yanum, Bet-Tapuah, Afeka,15:54 Humta, Kiryat-Arba, v  itulah Hebron, dan Zior; sembilan kota dengan desa-desanya. 15:55 Maon, w Karmel, x  Zif, y  Yuta, z  15:56 Yizreel, a  Yokdeam, Zanoah, b  15:57 Kain, Gibea c  dan Timna; d  sepuluh kota dengan desa-desanya. 15:58 Halhul, Bet-Zur, e  Gedor, f  15:59 Maarat, Bet-Anot dan Eltekon; enam kota dengan desa-desanya. 15:60 Kiryat-Baal, g  itulah Kiryat-Yearim, h  dan Raba i ; dua kota dengan desa-desanya. 15:61 Di padang gurun: j  Bet-Araba, k  Midin, Sekhakha, 15:62 Nibsan, Kota Garam dan En-Gedi; l  enam kota dengan desa-desanya. 15:63 Tetapi orang Yebus, m  penduduk kota Yerusalem, n tidak dapat o  dihalau oleh bani Yehuda p . Jadi orang Yebus itu masih tetap diam bersama-sama dengan bani Yehuda di Yerusalem sampai sekarang.
===========================================

Keberadaan sumur atau mata air adalah syarat penting dalam membangun kota. Pasalnya, menggali sumur dan menemukan mata air merupakan hal langka. Karena peran pentingnya, usaha melindungi persediaan air menjadi urgen. Baik itu dari ancaman musuh maupun usaha menjaga pelestariannya. Upaya ini bertujuan supaya mata air itu tidak mati, sehingga bisa terus dikonsumsi. Jadi, ada inisiatif tanggung jawab bersama dalam menjaganya.

Di daerah Palestina, usaha penggalian sumur sangat sulit. Hal ini dikarenakan, kondisi alamnya keras. Jadi, jika suatu kaum ingin memiliki sumur, mereka harus berusaha keras. Batu cadas, tanah tandus, dan gersang menjadi rintangan. Padahal, air sangat penting dalam pembangunan.

Nilai penting sumber air tampak jelas dari seringnya nama-nama kota diawali dengan kata "en" (Ibr.). Misalnya, En-Ganim (34) dan En-Gedi (62). Kata "en" berasal dari kata "ainon" yang artinya "mata air". Nama itu mengajak seluruh kaum sadar akan pentingnya mata air bagi kehidupan.

Tantangan lebih berat ada pada kota-kota yang dibangun di tempat-tempat tinggi. Keadaan ini membuat sumber-sumber air kerap terdapat di luar tembok kota atau di lembah. Untuk mengatasinya, sistem tata kelola air perlu dibuat secara cermat. Tidak jarang, saluran-saluran tersembunyi dibangun mengarah ke sumber air sebagai strategi pertahanan. Hal ini bertujuan demi menjamin ketersediaan air bagi penduduk kota dalam kondisi terkepung.

Pada zaman sekarang, air telah diperjualbelikan. Kemajuan zaman turut mengubah budaya mengerti air. Mulanya, air dibagikan secara gratis, sekarang ada perusahaan yang menguasainya (privatisasi). Privatisasi membuat akses kepada air bersih menjadi mahal dan terbatas. Semoga, perusahaan-perusahaan itu tidak jadi serakah dan segera bertobat. Bagaimanapun, kelangsungan mata air bagi semua makhluk perlu dijaga. Salah satu caranya dengan budaya memahami air (water culture).

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami membudayakan hidup mengerti air. [SeT]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...