Rabu, 13 Februari 2019

Saat Teduh 17 Feb 2019

Yosua 18:1-10
Iman dan Kesiapan Hati

18:1 Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo, y  lalu mereka menempatkan Kemah Pertemuan 1  z di sana, karena negeri itu telah takluk kepada mereka. 18:2 Pada waktu itu masih tinggal tujuh suku di antara orang Israel, yang belum mendapat bagian milik pusaka. 18:3 Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu? 18:4 Ajukanlah tiga orang dari tiap-tiap suku; maka aku akan menyuruh mereka, supaya mereka bersiap untuk menjelajahi negeri itu, mencatat keadaannya, a  sekadar milik pusaka masing-masing, b  kemudian kembali kepadaku. 18:5 Sesudah itu mereka akan membaginya di antara mereka menjadi tujuh bagian. Suku Yehuda akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah selatan c  dan keturunan Yusuf akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah utara.d  18:6 Kamu catat keadaan negeri itu dalam tujuh bagian dan kamu bawa ke mari kepadaku; lalu aku akan membuang undi e  di sini bagi kamu di hadapan TUHAN, Allah kita. 18:7 Sebab orang Lewi tidak mendapat bagian di tengah-tengah kamu, karena jabatan sebagai imam TUHAN ialah milik pusaka f mereka, sedang suku Gad, suku Ruben dan suku Manasye yang setengah itu telah menerima milik pusaka di sebelah timur sungai Yordan, yang diberikan kepada mereka g  oleh Musa, hamba TUHAN."18:8 Kemudian bersiaplah orang-orang itu, lalu pergi, sedang Yosua memerintahkan kepada mereka, pada waktu mereka berangkat, supaya mereka mencatat keadaan h  negeri itu, katanya: "Pergilah, jelajahilah negeri itu, catatkanlah keadaannya, kemudian kembalilah kepadaku; maka di sini, di Silo, i  aku akan membuang undi bagi kamu di hadapan TUHAN." 18:9 Orang-orang itu pergi dan berjalan melalui negeri itu; mereka mencatat keadaannya dalam suatu daftar, kota demi kota, dalam tujuh bagian, lalu kembali kepada Yosua ke tempat perkemahan di Silo. 18:10 Lalu Yosua membuang undi j  bagi mereka di Silo, di hadapan k  TUHAN, dan di sanalah Yosua membagikan negeri itu kepada orang Israel, sesuai dengan pembagian l  mereka.
==========================================
Perubahan dalam hidup merupakan keniscayaan. Misalnya, kita harus berpindah rumah. Situasi ini mendorong kita untuk beradaptasi dengan kondisi baru. Tuntutan seperti itu memaksa kita untuk berjumpa dengan pengalaman unik. Misalnya, pekerjaan yang sama sekali baru dan asing.

Semua pengalaman itu berbeda dan unik. Namun walaupun demikian, memiliki satu kesamaan, yaitu menuntut kesiapan manusia. Maksudnya, hati yang tetap taat pada firman-Nya.

Ada tujuh suku Israel yang belum mendapat bagian pusaka (2). Maka, Yosua memanggil tiga orang dari tiap suku, dan menugasi mereka untuk mengamati Silo, yaitu negeri yang telah mereka taklukkan (1, 8). Nanti dari hasil pengamatan itulah tanah pusaka diberikan (4-5).

Perintah Yosua ini mengingatkan kita pada waktu Musa mengirimkan dua belas pengintai (Bil. 13:17-20). Perbedaannya terletak pada kondisi awal bangsa Israel saat menerima perintah. Pada masa Musa, bangsa itu suka bersungut-sungut. Sementara itu di era Yosua, mereka suka bermalas-malasan (3).

Dua situasi ini sedang mengartikulasikan pesan mengenai kesiapan Israel dalam menanggapi perintah Tuhan. Tindakan bersungut-sungut adalah pertanda sikap pesimis. Bangsa Israel seolah tidak yakin pada janji Tuhan bahwa mereka akan menaklukkan banyak negeri. Sementara, sikap bermalas-malasan merupakan gejala over dosis kepercayaan diri.

Hal serupa kita temui dalam keseharian. Sikap kita kerap menjadi penentu saat merespons amanat Tuhan: bersungut-sungut atau bermalas-malasan. Akibatnya, kita gagal melihat tujuan Tuhan pada setiap perintah itu.
Iman bukan saja dibuktikan lewat hal-hal bombastis. Bahkan, sering kali iman malah teruji lewat peristiwa sederhana, rutinitas, dan biasa. Apakah dalam menjalani itu semua sikap kita menunjukkan kesiapan? Atau, kita masih terjebak dalam sungut dan kemalasan?

Doa: Tuhan, ajari kami untuk selalu siap menaati dan melakukan Firman-Mu.. [JS]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...