Selasa, 26 Februari 2019

Saat Teduh 28 Feb 2019

Kisah Para Rasul 20:13-16
Bersyukur Dalam Segala Perkara

20:13 Kami berangkat lebih dahulu ke kapal dan berlayar ke Asos, dengan maksud untuk menjemput Paulus di situ sesuai dengan pesannya, sebab ia sendiri mau berjalan kaki melalui darat. 20:14 Ketika ia bertemu dengan kami di Asos, kami membawanya ke kapal, lalu melanjutkan pelayaran kami ke Metilene. 20:15 Dari situ kami terus berlayar dan pada keesokan harinya kami berhadapan dengan pulau Khios. Pada hari berikutnya kami menuju Samos dan sehari kemudian tibalah kami di Miletus. w  20:16 Paulus telah memutuskan untuk tidak singgah di Efesus, x  supaya jangan habis waktunya di Asia. y  Sebab ia buru-buru, agar jika mungkin, ia telah berada di Yerusalem z  pada hari raya Pentakosta. a 
=================================================
Bersyukur dapat kehilangan makna jika dilakukan tanpa penghayatan. Itu bisa menjadi hanya sekadar rutinitas tiada arti. Karena itu, kita perlu memahami dasar rasa syukur, yaitu penghayatan pemeliharaan Allah yang sempurna. Inilah alasan utama bersyukur.

Murid-murid Paulus berlayar dari Troas menuju Asos (13). Mereka akan menjemput Paulus karena dia telah pergi dahulu dengan berjalan kaki. Pasalnya, Paulus ingin mempunyai lebih banyak kesempatan untuk bertemu dengan pengikut Kristus. Dia ingin mengefektifkan waktu agar misinya dapat terlaksana dengan baik.

Setelah para murid bertemu dengan Paulus di Asos, mereka berlayar bersama menuju Metilene (14). Dari situ, perjalanan diteruskan menuju Pulau Khios, dilanjutkan ke Samos, dan terakhir di Miletus (15). Pelayaran itu memakan waktu tiga hari dari Asos ke Miletus.

Paulus-seorang Yahudi-menjaga kebiasaannya beribadah kepada Allah. Dia tidak singgah di Efesus agar segera tiba ke Yerusalem untuk merayakan Pentakosta (16). Padahal, kota itu penting dalam mendukung pelayannya. Rupanya, dia sangat menghormati hari Pentakosta-hari raya ucapan syukur kepada Allah. Dalam pelayanan yang berat sekali pun, Paulus selalu ingat untuk bersyukur.
Rasul Paulus menghadapi tantangan besar dalam hidup dan pelayanannya. Dia menempuh medan sulit yang menguras tenaga dan pikirannya. Namun di tengah kesibukannya, Paulus berusaha menyempatkan diri mengikuti perayaan ucapan syukur. Artinya, dia selalu mensyukuri kehidupannya.

Sering kali, kita bersyukur kalau mendapat berkat dari Tuhan, misalnya, keberhasilan, kekayaan, dan kesehatan. Seharusnya, kita bersyukur karena Allah, Sang Sumber Berkat dan Sukacita sejati. Allah, lewat cara-Nya, pasti memelihara kita dengan segala kebaikan. Kesadaran ini akan membuat kita tetap bersyukur kepada-Nya dalam segala situasi.

Doa: Tuhan, ajarilah kami agar selalu bersyukur karena kasih-Mu yang besar. Amin. [JS]

Saat Teduh 27 Feb 2019

Kisah Para Rasul 21:27-36
Tuhan Tetap Menyertai

21:27 Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia, d  21:28 sambil berteriak: "Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini! e " 21:29 Sebab mereka telah melihat Trofimus f  dari Efesus g  sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah. 21:30 Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus h  dan menyeretnya i  keluar dari Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup. 21:31 Sementara mereka merencanakan untuk membunuh dia, sampailah kabar kepada kepala pasukan, bahwa seluruh Yerusalem gempar. 21:32 Kepala pasukan itu segera bergerak dengan prajurit-prajurit dan perwira-perwira dan maju mendapatkan orang banyak itu. Ketika mereka melihat dia dan prajurit-prajurit itu, berhentilah mereka memukul Paulus. j  21:33 Kepala pasukan itu mendekati Paulus, menangkapnya dan menyuruh mengikat dia k  dengan dua l  rantai, m  lalu bertanya siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya. 21:34 Tetapi dari antara orang banyak itu ada yang meneriakkan kepadanya ini, ada pula yang meneriakkan itu. n  Dan oleh karena keributan itu ia tidak dapat mengetahui apakah yang sebenarnya terjadi. Sebab itu ia menyuruh membawa Paulus ke markas. o  21:35 Ketika sampai ke tangga p  Paulus terpaksa didukung prajurit-prajurit karena berdesak-desaknya orang banyak, 21:36 yang berbondong-bondong mengikuti dia, sambil berteriak: "Enyahkanlah dia! q "
==================================================
Penganiayaan dan penderitaan bukanlah hal baru dalam kekristenan dan pemberitaan Injil. Para rasul, seperti Paulus, juga mengalaminya.

Saat itu, dia dituduh oleh orang-orang Yahudi dari Asia (27). Ada dua tuduhan yang diajukan kepadanya. Pertama, mereka menuduh Paulus menentang bangsa, Hukum Taurat, dan Bait Allah (28). Kedua, mereka menudingnya melakukan perbuatan-perbuatan jahat. Pasalnya, dia membawa orang-orang Yunani (tidak bersunat) masuk ke dalam Bait Allah. Padahal, itu dilarang dalam ajaran Yahudi (29).
Akhirnya, rakyat menangkap dan memukulinya (30-31). Tak lama berselang, kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya datang untuk membawa Paulus ke markas (31-36).

Di sini, kita mendapati bahwa kepala pasukan, yang adalah seorang Romawi, menyelamatkan Paulus. Sang Komandan itu menyelamatkannya bukan karena dia peduli kepadanya, melainkan karena alasan keadilan. Sebab menurutnya, Paulus tidak boleh dipukuli sampai mati, tanpa melalui persidangan terlebih dahulu. Namun, tentu saja semua itu adalah rencana Allah. Dia memakai seorang kepala tentara untuk menyelamatkan Paulus.

Sama seperti Paulus, Allah akan tetap menyertai kita dan mengutus siapa saja untuk menolong. Dia tidak pernah meninggalkan kita, bahkan dalam lembah kekelaman sekalipun. Dia selalu ada bersama-sama dengan kita dalam banyak cara.

Mungkin, saat ini Anda sedang menderita karena memberitakan kebenaran. Anda mungkin dihina, dirundung, bahkan disiksa. Akan tetapi, ingatlah, para pendahulu kita pun telah menderita sampai mati demi Injil Kristus. Karena itu, hendaklah kita tetap percaya bahwa Allah akan selalu menyertai. Dia akan menolong kita keluar dari penderitaan dan penindasan yang sedang terjadi. Bersabarlah, Dia akan segera mengirim penolong.

Doa: Tuhan, berikan kami kemampuan untuk percaya bahwa Engkau selalu menyertai. Engkau pasti menolong kami dalam segala keadaan. [SL]

Kabar Baik 28 Feb 2019

Shalom.

Untuk hubungan yang lebih dalam dibutuhkan kepercayaan diri dan keberanian untuk mengambil inisiatif dalam menjalin hubungan agar menjadi berkesinambungan.

Kejadian 2:18  TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Senakin pandai dan modern manusia jaman now, akan semakin banyak yang jomblo alias tidak berani menikah, padahal Tuhan berkata bahwa manusia itu tidak baik bila sendirian atau menjomblo.

1 Korintus 7:5  Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak. 

Kelemahan manusia yang paling fatal adalah bertarak, mereka tidak dapat menahan hawa nafsu, itulah sebabnya manusia yang hidupnya sendirian cendrung jatuh kedalam dosa perjinahan.

1 Korintus 7:9  Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.

Hawa nafsu sangat merusak manusia jaman now, mereka meninggalkan Allah, itu sebabnya banyak manusia kumpul kebo, dan mudah  jatuh dalam dosa.

1 Korintus 7:8  Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.

Bagi mereka yang sudah memilih hidup selibat, jadilah kuat seperti rasul Paulus, yang tetap konsisten hidup dalam kebenaran Firman Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 27 Feb 2019

Shalom.

Untuk berbahagia kita tidak perlu persetujuan orang lain.»IHT«

Amsal 14:10  Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat
turut merasakan kesenangannya.

Ada orang yang merasa tertekan dan terluka hatinya, selalu galau, gelisah
karena merasa tertolak, dia selalu ingin pengakuan dari orang lain atas
kelebihan yang dimilikinya.

Amsal 14:8  Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya. Belajar cuek dan masa bodoh dengan pendapat orang lain, perhatikan saja apa
kata Tuhan tentang kita, maka kita pasti akan terlepas dari penderitaan,yang sebenarnya kita buat buat sendiri.

Ibrani 12:2  Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepadaYesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Perbedaan pendapat, penghinaan, komentar komentar orang lain yang memancing kemarahan atau ketersinggungan martabat dan harga diri kita, sama sekali tidak akan dapat merampas kebahagiaan kita, bahkan hal ini tidak bisa membunuh kita.

2 Samuel 17:23  Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya; ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri. Demikianlah ia mati, lalu ia dikuburkan dalam kuburan ayahnya.

Jangan mudah tersinggung dan baper(bawa perasaan) seperti Ahitofel, ketika pendapatnya diabaikan dia memilih untuk bunuh diri, mungkin anda tidak se ekstrim Ahitofel, tetapi anda menjadi pemurung, meninggalkan pergaulan (jadi kuper), mundur dari pelayanan, sensitif alias gampang tersinggung.

1 Petrus 5:9  Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Selalu ada perbedaan pendapat, pertentangan dan penolakan dari orang lain atas kemauan dan kehendak kita, jika hati kita bergejolak lawanlah dengan iman dan kasih yang dari Tuhan, jangan ijinkan hati kita terluka yang membuat kita kehilangan damai sejatera, sukacita dan kebahagiaan.

1 Petrus 5:10  Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 25 Februari 2019

Kabar Baik 26 Feb 2019

Shalom.

2 Korintus 4:17  Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.


Tidak ada satupun manusia yang membaca renungan ini belum pernah berduka dan menderita, n'tah disebabkan oleh situasi dan kondisi, n'tah disebabkan oleh salahnya sendiri, yang membuat perbedaannya adalah respon kita sendiri.

2 Korintus 4:18  Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Jika respon kita positif maka positif pula hidup kita, tetapi jika respon kita negatif, maka negatiflah hidup kita.

Matius 6:22-23  Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Respon keluar dari sudut pandang yang terbit dari mata kita, jika mata kita berasal dari hati yang sudah dipulihkan melalui pertobatan kita kepada Yesus Kristus, maka hidup kita pasti baik, sebab segala.sesuatu yang kita alami pasti akan membawa kita pada keselamatan kekal.

Galatia 2:20  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Lakukan penyerahan total dalam ucapan syukur atas apapun juga yang Tuhan ijinkan terjadi, maka hidup kita pasti dipulihkan sebab didalam Yesus kita sudah menjadi ciptaan baru.

Galatia 6:14  Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

Apa yang kita megahkan? Segala sesuatunya berasal dari Kristus, bersyukurlah kepada Tuhan, sebab hidup kita sudah menjadi milik Kristus, untuk menjadi alat bagi kemuliaanNya.

Galatia 6:15-16  Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
--
God bless you

Selasa, 19 Februari 2019

Saat Teduh 25 Feb 2019

Yosua 24:1-28
Menyaksikan Karena Kita Saksi-Nya

24:1 Kemudian Yosua mengumpulkan w  semua suku 1  orang Israel di Sikhem. x  Dipanggilnya y  para tua-tua z  orang Israel, a  para kepalanya, para hakimnya dan para pengatur pasukannya, lalu mereka berdiri di hadapan Allah. 24:2 Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, b  dan mereka beribadah kepada allah lain. c  24:3 Tetapi Aku mengambil Abraham, bapamu itu, dari seberang sungai Efrat, dan menyuruh dia menjelajahi seluruh tanah Kanaan. d  Aku membuat banyak keturunannya e  dan memberikan Ishak f  kepadanya. 24:4 Kepada Ishak Kuberikan Yakub dan Esau. g  Kepada Esau Kuberikan pegunungan Seir h  menjadi miliknya, sedang Yakub serta anak-anaknya pergi ke Mesir. i  24:5 Lalu Aku mengutus Musa serta Harun j  dan menulahi Mesir, seperti yang Kulakukan di tengah-tengah mereka, kemudian Aku membawa kamu keluar. k  24:6 Setelah Aku membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir dan kamu sampai ke laut, l  lalu orang Mesir mengejar nenek moyangmu dengan kereta dan orang berkuda m  ke Laut Teberau. n  24:7 Sebab itu berteriak-teriaklah o  mereka kepada TUHAN, maka diadakan-Nya gelap p  antara kamu dan orang Mesir itu dan didatangkan-Nya air laut atas mereka, sehingga mereka diliputi. q  Dan matamu sendiri telah melihat, apa yang Kulakukan terhadap Mesir. r  Sesudah itu lama s  kamu diam di padang gurun. 24:8 Aku membawa kamu ke negeri orang Amori t  yang diam di seberang sungai Yordan, dan ketika mereka berperang melawan kamu, mereka Kuserahkan ke dalam tanganmu, sehingga kamu menduduki negerinya, u  sedang mereka Kupunahkan dari depan kamu. 24:9 Ketika itu Balak bin Zipor, v  raja Moab, bangkit berperang melawan orang Israel. Disuruhnya memanggil Bileam bin Beor w  untuk mengutuki kamu. x  24:10 Tetapi Aku tidak mau mendengarkan Bileam, sehingga iapun memberkati kamu. y  Demikianlah Aku melepaskan kamu dari tangannya. 24:11 Setelah kamu menyeberangi sungai Yordan z  dan sampai ke Yerikho, a  berperanglah melawan kamu warga-warga kota Yerikho, orang Amori, orang Feris, b  orang Kanaan, orang Het, orang Girgasi, orang Hewi dan orang Yebus, c  tetapi mereka itu Kuserahkan ke dalam tanganmu. d  24:12Kemudian Aku melepaskan tabuhan e  mendahului kamu dan binatang-binatang ini menghalau f  mereka dari depanmu, seperti kedua raja orang Amori itu. Sesungguhnya, bukan oleh pedangmu dan bukan pula oleh panahmu. g  24:13 Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri h  yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, i  kamulah yang makan hasilnya. 24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN j  dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. k Jauhkanlah allah l  yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, m  dan beribadahlah kepada TUHAN. 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori n  yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, o  kami akan beribadah kepada TUHAN 2 ! p 24:16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan q  TUHAN 3  untuk beribadah kepada allah lain! 24:17Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, r  dan yang telah melakukan tanda-tanda s  mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui, 24:18 TUHAN menghalau t  semua bangsa u  dan orang Amori, penduduk negeri v  ini, dari depan kita. Kamipun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah w  kita." 24:19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah x yang kudus, Dialah Allah y  yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni z  kesalahan a  dan dosamu. 24:20Apabila kamu meninggalkan TUHAN b  dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik c  dari padamu dan melakukan yang tidak baik d  kepada kamu serta membinasakan kamu, e  setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu." 24:21 Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah." 24:22 Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi f  terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih g  TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi! h 24:23 Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah i  asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu j  kepada TUHAN, Allah Israel." 24:24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan. k 24:25 Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian l  dengan bangsa itu 4  dan membuat ketetapan dan peraturan m  bagi mereka di Sikhem. n  24:26 Yosua menuliskan o  semuanya itu dalam kitab hukum Allah, p  lalu ia mengambil batu q  yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, r  di tempat kudus TUHAN. 24:27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu s inilah akan menjadi saksi t  terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkalu  Allahmu. v 24:28 Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya. w 
===============================================
Kita tidak dapat menghindari proses saling memengaruhi saat menjalani hidup bersama orang lain. Sebagai orang Kristen, sudahkah kita menjadi pengaruh baik bagi orang banyak? Atau, sudahkah kita menjaga diri agar tidak terpengaruh oleh hal-hal buruk dari luar?

Dalam sejarahnya, umat Israel kerap berinteraksi dengan banyak bangsa. Sering kali, bangsa asing itu memengaruhi kehidupan Israel. Mereka kerap menyimpang dari kehendak Allah. Akibatnya, Tuhan sering menghukum mereka. Akan tetapi, Allah berulang kali juga menunjukkan kasih-Nya lewat pengampunan. Pola ini terus terlihat dari sejarah bangsa Israel.

Sebagai antisipasi atas kesalahan berulang itu, Yosua mengumpulkan segenap umat Israel. Dia mulai mengingatkan asal mula mereka. Yosua ingin mengatakan bahwa Israel tiada berarti jika tanpa kemurahan Allah (2-13). Walaupun mereka sering memberontak, namun kasih-Nya selalu setia. Sejarah Israel sudah membuktikannya. Untuk itu, mereka diminta agar memilih hidup beribadah kepada-Nya (14-15). Setelahnya, mereka didorong memberitakan kemuliaan-Nya (22-23).

Sepanjang kehidupan umat, Allah telah membuktikan kemurahan-Nya dengan kasih yang sejati. Sampai akhirnya, mereka memahami bahwa karya-Nya indah sekaligus mendatangkan kebaikan. Bangsa Israel sadar itu bukan isapan jempol belaka. Karena itu, mereka diharapkan hidup taat seturut kehendak-Nya. Harapan akhir adalah setiap orang Israel harus bersaksi tentang kemurahan Allah.

Agar menjadi saksi, kita dapat mengawalinya dengan tekad untuk tunduk pada kehendak-Nya. Kedua, kita harus merasakan pimpinan-Nya dan hidup dengan penuh sukacita. Ketiga, kita patut bersyukur kepada-Nya atas limpahan anugerah-Nya dalam hidup ini. Bukalah mata hati kita supaya melihat karya kasih-Nya. Mari siarkan kebaikan Allah melalui perkataan dan seluruh kehidupan kita. Inilah ibadah sejati.

Doa: Pakailah hidup kami untuk menjadi saksi-Mu dalam kata dan setiap perbuatan kami. [JS]

Saat Teduh 24 Feb 2019

Yosua 24:29-33
Akhiri Dengan Kemenangan

24:29 Dan sesudah peristiwa-peristiwa ini, maka matilah x  Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, ketika berumur y  seratus sepuluh tahun. 24:30 Lalu ia dikuburkan di daerah milik pusakanya, di Timnat-Serah z yang di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas. a  24:31 Orang Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua b  yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang mengenal segenap perbuatan yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel. 24:32 Tulang-tulang c  Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, d  dikuburkan mereka di Sikhem, di tanah e  milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka. 24:33 Juga Eleazar bin Harun f  mati, dan dia dikuburkan di bukitg  yang diberikan kepada Pinehas, h  anaknya itu, di pegunungan i  Efraim.
====================================================
Akhir dari hidup manusia di dunia adalah kematian.. Apakah kematian akan menghilangkan manusia, kemudian dilupakan seolah tidak pernah ada kala ajal menjemputnya? Ternyata tidak! Nama seseorang akan terus dikenang. Tubuhnya telah tiada, namun namanya terus jaya.

Akhir kisah Yosua adalah cerita bahagia. Alkitab mencatatkan namanya sebagai bukti perannya yang penting bagi sejarah umat Israel (29). Yosua disebut sebagai hamba TUHAN. Artinya, kehadiran dan jasanya penting dalam perjalanan bangsa Israel. Dia meninggal dalam usia seratus sepuluh tahun. Dengan menyebutkan usianya, maka dia menjadi sejajar bersama nenek moyang Israel, seperti Abraham, Musa, dan Yusuf. Yosua dikuburkan di pegunungan Efraim (30). Kiprahnya membuat umat Israel hidup beribadah kepada Allah (31). Mereka menjadi mengenal perbuatan-Nya yang memengaruhi masa depan mereka kelak.

Tulang-tulang Yusuf dikuburkan di Sikhem, tanah miliknya (32). Ini membuktikan bahwa Allah mengindahkan kepercayaan Yusuf. Dia yakin bahwa Allah akan memerhatikan umat Israel. Dia percaya tangan Tuhan pasti kembali membawa mereka ke tanah Perjanjian.

Eleazar bin Harun juga diceritakan mati dan mencapai keberhasilannya dalam pelayanan (33).
Kematian hamba Tuhan bukan akhir dari segala sesuatu. Itu masih akan berdampak bagi orang lain. Status hamba Tuhan tidak hanya untuk sosok tertentu. Ini tentang kehidupan seorang yang melakukan kehendak Tuhan dan memuliakan Dia. Yosua dan pelayan Tuhan lainnya telah melaksanakan tugas dengan baik. Akhirnya, namanya selalu dikenang setelah mereka tiada karena memberikan dampak baik bagi komunitasnya.

Kita dikenang bukan hanya pada saat dilahirkan, tetapi pada saat kematian. Saat dilahirkan, kita tidak dapat memilih. Namun, kita dapat memilih menjadi siapa ketika nafas terakhir terhembus. Apakah kita hidup sebagai hamba Tuhan atau hanya manusia sia-sia?

Doa: Tuhan, ajari kami untuk tetap sebagai hamba yang setia. [JS]

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...