Yesus Tahu
“Sebab Imam
Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa.” (Ibrani 4:15)
Yohanes,
murid yang memiliki pemahaman dan hubungan yang paling dekat dengan Adam kedua
daripada semua, menyimpulkan catatan keberadaan Kristus di dunia dengan
menyatakan: “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh yesus, tetapi
jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu maka agaknya dunia ini tidak
dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Yoh. 21:25).
Hal ini benar
bukan hanya berkenaan dengan mukjizat yang Dia lakukan, tetapi juga mengenai
pencobaan yang Dia derita. Injil mencatat bagi kita beberapa pertarungan Yesus
yang melelahkan dengan kuasa kegelapan. Mulai dari awal kesadaran
keberadaan-Nya Dia dikelilingi oleh godaan dan cobaan. Dia “dicobai oleh Iblis
dengan cara seratus kali lebih parah” daripada Adam pertama (Youth’s
Instructor, 2 Juni, 1898). Seluruh hidupnya adalah pertarungan tanpa henti
dengan kekuatan jahat; “Gelombang demi gelombang” pencobaan menghantam Dia. Dia
tidak memiliki waktu libur, waktu senggang, atau jeda dari pertarungan-Nya
dengan Setan. Tetapi Dia menang! Dia tidak hanya bertahan, tetapi Dia juga
menang dengan gemilang dalam mengatasi arus godaan yang merusak. Dan tidak ada
jenis godaan yang Dia tidak hadapi. Dia “sama dengan kita, Ia telah dicobai”
(Ibr. 4:15).
“Telah dicobai”
mengacu pada berbagai pencobaan yang ditunjukkan dalam 1 Yohanes 2:16. Ellen
White menyatakan dengan ringkas: “Ia mengenakan sifat-sifat manusia, dengan
kemungkinan menyerah kepada pencobaan. Tidak suatu pun yang kita tanggung yang
tidak pernah ditanggung-Nya” (Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 110).
Dia
menanggung semua ketidaknyamanan dan penyakit dan penderitaan keluarga manusia.
Dan Ia mengalaminya lebih intens daripada manusia sebelum Dia – karena inilah
mengapa tidak ada keadaan yang kita pernah alami yang Dia tidak bisa rasakan.
Dia tahu setiap kemungkinan jenis rasa sakit dan pencobaan. Dia memiliki
pengalaman langsung dengan semua kerumitan dan permasalahan kita. Pengalamnnya
dengan dorongan untuk berdosa begitu komprehensif dan mencakup semua hal. Ia
menaklukkan sepenuhnya pertarungan-Nya dengan “keinginan daging, keinginan
mata, dan keangkuhan hidup.” Dia inilah alasan utama kita memuji Dia sebagai
saudara tertua kita Adam yang lebih baik.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar