Kamis, 27 Juli 2017

Renungan Kristen : Hidup Di Dalam Yesus



Hidup Di Dalam Yesus

“Karena sama semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus” (1 Korintus 15:22).

Dilahirkan sebagai putra dan putri Adam berarti dilahirkan dalam kekacauan baik secara rohani maupun secara fisik. Materi moral semua bayi mengandung kecenderungan yang terus menerus melakukan pelanggaran. Adam adalah tragedi yang kekal.

Kelahiran kedua membalikkan kondisi yang disebut tidak berdaya ini. Kelahiran kedua menundukkan dan menekankan desakan kejahatan yang di dalamnya kita dilahirkan sehingga hal itu tidak lagi berkuasa atas sifat kita yang telah jatuh. Pertobatan adalah proses di mana sifat ini ditempatkan dalam pengampunan. Seperti yang dikatakan Roma 6, 11, dan 12 kepada kita di mana Kristus tinggal, di sana dosa tidak lagi berkuasa.

Ada lebih banyak lagi berita baik. Pertobatan bukan hanya menundukkan rangsangan jahat dari sifat dosa yang kita warisi, tetapi juga menghilangkan kecendrungan berbuat dosa yang kita peroleh. Dengan kata lain desakan kejahatan  yang dengannya kita dilahirkan dapat ditundukkan atau ditekan. Namun, segala yang kita peroleh atau kembangkan selama perjalanan kita melalui kehidupan dapat dan harus benar-benar dihilangkan.

Sehubungan dengan kemenangan atas pengendalian kejahatan yang kita warisi Nabi kita mendorong kita dengan cara ini: “Kecenderungan alami kita harus dikendalikan” (Testimonies for the Church, jld. 4, hlm. 235), dan “Anda harus membuat usaha yang terus menerus untuk mengekang… kecenderungan jahat” (ibid., jld. 5, hlm. 335).

Namun, dalam menggambarkan kemenangan atas kecenderungan jahat  yang kita peroleh, dia menyatakan: “Kesia-siaan dan kecenderungan menyukai kepelisiran harus dibuang dari dalam kehidupan dan pengalaman orang yang hidup oleh iman dan Anak Allah.” (Amanat kepada Orang Muda, hlm. 48). Dan: “Kita harus menyadari bahwa melalui kepercayaan di dalam Dia, adalah hak istimewa kita  untuk mengambil bagian  dalam sifat Ilahi, dan dengan demikian lepas dari kerusakan  yang ada  di dunia yang penuh nafsu ini. Kemudian kita dibersihkan dari segala dosa, dan semua cacat karakter. Kita tidak lagi menyimpan satu kecendrungan berdosa” (The Seventh day Adventist Bible Commentary, Ellen G. White Comments, jld. 7, hlm. 943).

Karena baik kecenderungan   yang kita warisi (yang tersedia secara alami) maupun yang dikembangkan (karakter yang diperoleh) ditaklukkan oleh kuasa Roh Kudus (yang sebelumnya mengendalikan dan yang kemudian mengakhiri), kita yang sepenuhnya menyerahkan diri kepada kehendak –Nya dibenarkan dalam menuntut keselamatan – dihidupkan di dalam Kristus Yesus, Adam kita yang kedua yang kita kenal dan perlukan. TYm.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...