TUHAN
TAHU ISI HATI KITA
”
Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin,” Yeremia
17:10
Ada
pepatah: “Dalamnya laut dapat diduga, dalamnya hati siapa yang tahu” Secara
harafiah, hati adalah bagian organ tubuh manusia yang kecil, tersembunyi di
dalam dan tak terlihat dari luar. Tapi dalam konteks renungan hari ini, yang
dimaksud dengan hati adalah pikiran atau perasaan. Hati memegang peranan yang
sangat luar biasa dalam kehidupan manusia, karena “...dari hati timbul
segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah
palsu dan hujat.” ( Matius 15:19 ). Jadi sudah sangat jelas, segala
kebaikan ataupun kejahatan yang diperbuat orang bersumber dari dalam hati. Tapi
seringkali kejahatan, kepalsuan, kebencian, dendam itu terbungkus sangat rapi
sehingga orang lain tak dapat mengetahuinya. Kita dapat menyimpan rapat-rapat
rancangan jahat di dalam hati, namun mengenai isi hati manusia itu ada satu Pribadi
yang mengetahuinya yaitu Tuhan; Dia tahu persis apa yang ada di dalam hati
kita.
Acapkali
kita mudah tertipu oleh penampilan dan kebaikan seseorang dari ' kulit luarnya
' saja, tetapi apa yang tersembunyi dalam hati tak dapat kita ketahui keadaan sesungguhnya.
Alkitab jelas menyatakan, “ Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada
segala sesuatu, hatinya yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya
?” ( Yeremia 17:9 ). Keadaan hati seseorang tak dapat kita terka, dan
secanggih apa pun teknologi yang ada juga tak mampu meneropongnya, sebab “Di
dalam tertawapun hati dapat merana,” ( Amsal 14:13a ). Orang yang tertawa belum tentu senang hatinya, bisa saja
menyimpan kebencian terhadap orang lain. Bagi orang Kristen yang benar, apa
yang nampak di luar harus sama dengan apa yang ada dalam hati. Tidak ada
kemunafikan !
Bagaimana supaya hati kita tetap
bersih ? Kita harus mau dikoreksi, dibentuk dan diperbaharui oleh Tuhan
melalui firmanNya. Semakin tekun kita membaca dan merenungkan firman, perbendaharaan
hati kita pun akan dipenuhi oleh hal-hal yang benar sehingga apa yang ke luar
dari mulut kita pun hal yang benar, karena “...yang diucapkan m0ulutnya,
meluap dari hatinya.” ( Lukas 6:45b ). Itulah yang dirindukan Daud sehingga
dia berkata, “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku
dengan roh yang teguh ! ( Mazmur 51:12 ).
“Jagalah hatimu dengan
segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Amsal 4:23
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar