Kamis, 27 Juli 2017

Pendalaman Alkitab : Mentor yang Baik



Filemon 1:8-16

Mentor yang Baik

1:8 Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, 1:9 tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. o  Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan p  karena Kristus Yesus, 1:10 mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku q  yang kudapat selagi aku dalam penjara, r  yakni Onesimus 1  s  1:11 --dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. 1:12 Dia kusuruh kembali kepadamu 2 --dia, yaitu buah hatiku--. 1:13 Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan t  karena Injil, 1:14 tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, u  melainkan dengan sukarela. 1:15 Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, 1:16 bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, v  yaitu sebagai saudara w  yang kekasih 3 , bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.
================================================

Ketika menulis surat ini, Paulus menyadari bahwa dirinya sudah tua (9). Dalam keberadaannya sebagai orang yang lebih tua, ia menyebut teman-teman sekerja dan anak-anak muda yang dibimbingnya dengan panggilan "anak."

Paulus menyebut Onesimus sebagai anak yang ditemukannya saat ia berada dalam penjara (10). Apa yang dimaksud dengan kata "anak"? Dalam konteks Onesimus yang statusnya adalah budak, maka istilah "anak" dipahami dalam pengertian anak rohani. Artinya, Paulus berinisiatif mengambil peran utama sebagai bapak rohani untuk mengasuh, menuntun, dan mengarahkan Onesimus (bdk. 1Kor. 4:15). Tindakan itu pernah Paulus lakukan terhadap Filemon dan tiba saatnya ia memperlakukan hal yang sama terhadap Onesimus demi Injil Kristus.

Keputusan dan inisiatif Paulus membuktikan bahwa ia rela menanggung beban dan tanggung jawab tersebut kepada dirinya. Ia menyadari bahwa membimbing anak-anak rohani dengan pelbagai latar belakang yang berbeda-beda tidaklah mudah. Tetapi, demi Injil dan tersebarnya anugerah keselamatan dalam Kristus, Paulus berani mengambil risiko itu, walau dirinya berada dalam penjara. Ia melihat bahwa penjara bukanlah halangan yang dapat mematikan optimismenya untuk memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi Kristus.
Pada masa kini, tindakan Paulus lebih dikenal dengan istilah mentoring. Ia dapat digolongkan sebagai mentor yang baik. Karena ia mau membimbing siapa pun yang mau hidup demi Kristus. Ia bukan hanya menuntun seorang pada kebenaran Allah, tetapi juga memperlengkapi mereka dengan pelbagai keahlian. Dengan kesabaran, ia memberikan nasihat dan arahan agar orang tersebut tidak salah jalan. Lebih dari itu, Paulus selalu mendoakan semua anak didiknya kepada Allah.

Setiap orang sebaiknya memiliki mentor. Tujuannya, agar kita mempunyai tempat untuk bertukar pikiran dan mengarahkan hidup kita menjadi orang yang lebih baik. Karena kelak, kita akan menjadi seorang mentor yang memiliki peran bagi orang lain. [LL]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...