Berumbuh dalam Kasih Karunia.
“Ia tidak
berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia
tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam,
tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.” (1 Petrus
2:22,23).
Kristus memiliki
tidak hanya sifat kerohanian yang bersih, tetapi juga karakter rohani yang
bersih. Karakter berbeda dengan sifat. Dengan sifat rohani maksudnya
kecenderungan moral seseorang, yaitu, orientasi mendasar seseorang berkenaan
dengan yang baik dan yang jahat. Dengan karakter moral maksudnya respons aktif
seseorang terhadap hukum yang benar dan yang salahh baik melalui pemikiran
maupun perbuatan.
Kedua hal itu
penting bagi Adam, meskipun dimulai dengan sifat rohani yang tidak berdosa
(sempurna), harus terus mengembangkan dan mempertahankan karakter yang sempurna
(tidak bercacat). Meskipun Adam pertama berdosa dan dengan demikian
memcermarkan sifat rohaninya yang sempurna membenani keturunanya dengan “dalam
kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (lihat Mzm. 51:5),
Adam Kedua tidak secara fisik, secara rohani karakter-Nya diperkuat; sifat
kerohanian-Nya yang sempurna tidak tercemar oleh pilihan yang salah. Dalam hal
inilah disebut “Yesus bebas dari segala dosa dan kesalahan; tidak ada jejak
ketidaksempurnaan dalam hidup atau karakter-Nya. Dia mempertahankan
kemurnian yang bersih dalam keadaan yang paling sulit.” (The Seventh-day
Adventist Bible Commentary, Ellen G. White Comments, jld. 7, hlm. 929). Dan
bahwa “dalam hidup-Nya di dunia, Kristus mengembangkan karakter yang sempurna,
Dia menunjukkan ketaatan yang sempurna kepada hukum Bapa-Nya” (Selected
Messages, jld. 3, hlm. 113).
Menyadari
bahwa konsekuensi kehidupan Kristus yang taat secara sempurna akan menganulir
kemenangan-Nya di Eden dan membuktikan kebenaran Tuhan di hadapan alam semesta,
Setan melecehkan dan menyerang Yesus tanpa henti. Mulai dari usahanya
membinasakan Dia ketika masih bayi hingga pada usahanya untuk membuat Dia putus
asa di kayu salib, dia tidak pernah berhenti berusaha untuk menggagalkan misi
Kristus. Misinya adalah menghancurkan Dia secara fisik dan jika gagal, membuat
Dia tidak menurut dengan segala cara.
Tetapi Adam
yang lahir dengan sifat yang benar dan yang mengembangkan karakter yang benar
mati dengan kedua hal murni tersebut. Dengan upaya yang tidak dapat ditiru,
Adam kita yang lebih baik membuktikan bahwa hukum Allah adalah adil, bahwa dosa
Adam telah diampuni, bahwa Setan adalah pendusta ada pencuri kebahagiaan
sejati, dan bahwa oleh kasih karunia Allah kita juga, kita juga beroleh
keselamatan.
Immanuel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar