Titus 3:1-11
Setia Setiap Saat
3:1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah 1 dan orang-orang yang berkuasa, w taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. x 3:2 Janganlah mereka memfitnah, y janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. 3:3 Karena dahulu z kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci. 3:4 Tetapi ketika nyata a kemurahan b Allah, Juruselamat c kita, dan kasih-Nya kepada manusia, 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan d kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, e tetapi karena rahmat-Nya f oleh permandian g kelahiran kembali 2 dan oleh pembaharuan h yang dikerjakan oleh Roh Kudus, 3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita 3 i oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, 3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, j berhak k menerima hidup yang kekal, l sesuai dengan pengharapan m kita. 3:8 Perkataan n ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. o Itulah yang baik dan berguna bagi manusia. 3:9 Tetapi hindarilah p persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran q mengenai hukum Taurat, r karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka. s 3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi 4 . t 3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.=================================================
Dalam kehidupan modern, kesetiaan sudah menjadi barang mahal dan langka. Banyak orang cenderung mudah beralih hati dan pilihan ketika ia melihat sesuatu yang baru dan lebih menarik. Tampaknya kesetiaan perlu diperbarui setiap saat untuk mengingatkan komitmen dan janji kita agar tetap dipegang teguh.
Paulus tak bosan-bosan memberi wejangan perihal kesetiaan kepada jemaat Kreta. Karena kondisi mereka masuk dalam kategori darurat kesetiaan. Jangankan setia pada Allah, dengan sesama jemaat pun saling berbohong, memangsa sesamanya, dan demi keuntungan pribadi mereka tega mengorbankan orang lain (1: 12). Inilah citra buruk masyarakat Kreta dan hal ini harus diubah. Untuk itu, Paulus menasihati jemaat Kreta untuk melatih diri hidup setia kepada Allah.
Kesetiaan jemaat kepada Allah dapat diwujudkan melalui dua hal, yaitu: Pertama, kesetiaan pada para pemimpin-pemimpin dan penguasa negara. Kedua, kesetiaan kepada warga masyarakat di Kreta (3:1-2). Orang Kristen Kreta harus tunduk bukan hanya pada hukum dan ketetapan-ketetapan Tuhan, tetapi juga pada berbagai peraturan sipil yang mengikat kehidupan bersama sebagai warga masyarakat. Mereka wajib mematuhi aturan pemerintah menjadi warga negara yang baik dan bertindak sebagai tetangga yang terhormat. Salah satu wujud konkret adalah kepatuhan kepada pemerintah, yaitu menjadi warga masyarakat yang bertanggung jawab, proaktif mengambil bagian dalam berbagai aktifitas yang positif dan lainnya. Di balik kepatuhan ini, nama Tuhan sedang dimuliakan. Artinya, cinta kasih kita kepada Allah mendorong setiap umat-Nya berupaya menghadirkan Allah dalam kesehariannya.
Setia artinya taat dan patuh pada komitmen dan janji yang telah disepakati bersama. Setia berarti melatih diri untuk belajar konsisten. Setia berarti sanggup mengalahkan diri sendiri, saat egoisme diri muncul dengan emosi yang bergejolak dan keinginan untuk berpaling ke lain sasaran. Marilah kita belajar hidup setia agar nama Tuhan dimuliakan melalui hidup kita. [EYT]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar