PENGLIHATAN
TENTANG RAPTURE (PENGANGKATAN)
(Kesaksian ibu Novny PDIC, salah satu pasukan doa Bekasi)
(Kesaksian ibu Novny PDIC, salah satu pasukan doa Bekasi)
Ibu-ibu, saya baru pulang dari Jambi kemarin siang. Sampai rumah kami berdoa sekeluarga mengucap syukur. Kami doa sore dan Roh Tuhan menghinggapi anak saya Michelle, tiba-tiba dia berbahasa Roh sambil menangis.
Setelah dia tenang dan selesai berdoa, saya tanya, "Kamu kenapa, memang ketemu Tuhan Yesus ya?" Biasanya kalau dia begitu pasti ada pesan dari Roh Kudus.
Lalu dia bilang, "Mami, orang-orang jahat sudah mulai banyak di bumi. Kata Tuhan Yesus, 'Sudah waktunya, jangan main-main lagi. Sekarang lebih serius lagi.' Waktunya sebentar lagi mami, sebentar lagi. Orang-orang jahat sudah mau datang di bumi mami. Kata Tuhan gak boleh main-main lagi." Itu saja.
Setelah menyampaikan pesan dia menangis dan saya peluk biar dia tenang.
Sejak itu saya dan suami diam merenung. Ini pesan yang tidak main-main, karena sebelumnya saya pribadi pernah bermimpi.
Bulan lalu, saya bermimpi kami sekeluarga sedang ada di tengah keramaian. Lalu tiba-tiba semua orang lari seperti ada huru-hara, kami refleks lari.
Tapi karena begitu banyaknya orang-orang, saya dan suami terdorong terpisah. Saya dan anak-anak. Saya dengan perut saya yang sangat besar, karena hamil tua (kalau dalam mimpi saya hamil besar mendekati 9 bulan, itu adalah bulan September/Oktober awal. Sekarang saya masih hamil jalan 6 bulan) dan suami saya terpisah sendiri.
Lalu kami lari sekencang-kencangnya, sampai saya harus menggendong dua anak saya kiri kanan. Kami teriak minta tolong, saat tidak kuat lagi lari saya teriak, "Tuhan Yesus Tolong kami!"
Tidak lama kami seperti terbang naik ke sebuah awan. Di awan itu banyak manusia, kami semua melihat ke bawah, seperti sudah amburadul orang-orang lari-lari tanpa arah seperti dikejar manusia yang berlaku seperti zombie yang siap menerkam.
Tidak lama saya teriak, "Tuhan Yesus Tolong suamiku!"
Tidak lama saya lihat suami saya dibawa naik juga, dan saat sampai di awan itu kami berteriak menangis, seperti bersyukur selamat.
Kami melihat setiap orang naik satu persatu sepersekian detik, seperti kilat-kilat. Jadi, waktunya orang-orang yang dibawa naik hanya sepersekian detik seperti sambaran kilat, satu persatu dalam waktu yang sangat cepat.
Banyak yang saya lihat ada di awan itu, awan yang besar. Tapi lebih banyak lagi yang tertinggal di bumi, yang saya lihat seperti kerumunan semut yang sangat besar, semakin awannya naik semakin terlihat banyaknya kerumunan manusia di bawah.
Lalu saya bangun. Saya keringatan seperti habis lari, baju saya basah. Kaki tangan saya gemetar, jantung saya berdetak cepat, anak di perut menendang-nendang saya kencang seperti merasakan apa yang saya rasakan. Lalu saya berdoa, dan saya tahu itu adalah pesan Tuhan.
Saat anak saya tadi malam mendapat pesan lagi dari Roh Kudus, kami berdoa dan konfirmasi ini adalah pesan Tuhan. Setelah mendapat ayat barusan di grup ini dari Zefanya 1:7, saya baru berani membagikan ke ibu-ibu di grup ini.
(Zefanya 1:7) "Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya."
Saya tidak ingin fokus ke soal waktu dan kapan semuanya terjadi, tapi saya mau fokus ke apa yang harus dilakukan selama waktu berjalan sampai waktunya tiba nanti.
Bagian kita sebagai pasukan Tuhan ya seperti itu, membangun manusia Roh kita, mengisi amunisi untuk menopang minimal bangsa kita. Berdoalah lebih-lebih lagi, baca firman lebih lagi, menyembahlah lebih-lebih lagi, imani jaminan Tuhan atas hidup kita utuh.
Dalam segala aspek hidup kita, apa pun profesi kita pekerjaan kita, mata, hati, pikiran harus tetap ke Tuhan, mengandalkan Tuhan. Peka-pekalah melihat keadaan sekitar kita, berjaga-jaga dari setiap jebakan iblis. Perkuat manusia roh kita. Cuma itu yang membuat kita kuat dan kokoh menghadapi masa-masa kesesakan.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar