Menebus Kegagalan Adam
“Jawab malaikat itu kepadanya: ‘Roh Kudus akan turun atasmu
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau, sebab itu anak yang akan
kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Lukas 1:35).
Peran utama Adam kedua adalah membuktikan kemampuan Adam
yang pertama (dengan benar terhubung dengan Allah) untuk menolak semua godaan
yang diberikan oleh Setan.
Adam kedua berhasil dengan gemilang dalam hal ini. Dia
melakukannya dengan kinerja yang sempurna dalam keadaan yang seribu kali lebih
sulit daripada yang dihadapi oleh Adam yang pertama. Adam pertama jatuh di
Eden; yang kedua berhasil di Nazareth – dari tempat di mana, beberapa orang
menyatakan, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (lihat Yoh.
1:46).
Seperti bunga bakung tak bernoda dalam keharuman yang
sempurna di atas lumpur, dalam kolam berair, demikian juga Yesus, memiliki
kelemahan fisik kita tetapi bukan ketidakmampuan rohani kita, berkembang dengan
murni dan suci dalam lumpur lingkungan-Nya yang tidak bersih dan tidak sehat.
Kenyataan bahwa Dia menang, dalam kondisi yang sangat berbeda dari Eden
yang sempurna, membuat kemenagan-Nya menjadi lebih menakjubkan.
Sebagaimana Adam pertama, adalah mungkin bagi Dia
untuk melakukan kesalahan (Step to Chist, hlm. 62); tidak seperti dia,
Dia tidak pernah melakukannya. Seperti Adam pertama, Yesus memulai “tanpa noda
dosa” (The Seventh – day Adventist Bible Commentary, Ellen G. White
Comments, jld. 7, hlm. 925); tidak seperti dia, Dia tetap seperti itu.
Seperti Adam pertama, Dia mulai dengan tidak ada “kecenderungan” untuk
melakukan kejahatan (ibid, jld. 5, hlm. 1.128); tidak seperti dia, Dia
tidak pernah bersandar kepada arah itu. Seperti Adam pertama, Dia datang ke
dunia tanpa kecenderungan yang jahat dan nafsu dari sifat kita yang jatuh
(lihat ibid); tidak seperti dia, Dia mempertahankan kesucian dan merupakan
satu-satunya manusia dalam sejarah manusia yang begitu mulia.
Kekayaan kemenangan Kristus di mana Adam gagal secara
grafis diekspresikan dalam kata-kata “Kristus di sebut Adam kedua. Dalam
kemurnian dan kesucian, terhubung dengan Allah dan dikasihi oleh Allah, Dia
mulai dari mana Adam pertama memulai. Dengan rela, Ia melalui jalan di mana
Adam jatuh, dan menebus kegagalan Adam” (Youth’s Instructor, 2 Juni 1898).
Jadi penggantian : Yang asli, pengganti yang utama – Adam
keselamatan kita – Adam kita yang sesungguhnya. Segala pujian dan hormat kepada
Kristus, Anak Domba yang menang. (BS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar