Sabtu, 31 Maret 2018

Renungan Pagi “Potret Kasih Allah” 31 Maret 2018


Yehu, Sang Pembaru

“Nabi muda itu menuang minyak ke atas kepala Yehu serta berkata kepadanya: ‘Beginilah firman TUHAN, Allah Israel : Telah Kuurapi engkau menjadi raja…. Maka engkau akan membunuh keluarga tuanmu Ahab” (2 Raja-raja 9:6, 7).

Penyembahan kepada Baal menjadi-jadi di Israel, terutama karena pengaruh Raja Ahab dan istrinya Izebel. Saatnya telah tiba untuk sebuah perubahan – yang radikal. Elisa mengirim salah seorang anak para nabi kepada Yehu untuk memulai reformasi.

Nabi yang masih magang itu melihat Yehu bergaul akrab dengan para perwira militer, maka ia mengajak Yehu ke dalam kamar dan mengurapinya di sana. Ketika Yehu kembali, ada minyak menetes dari rambutnya. Setelah dibujuk-bujuk oleh para perwira itu, akhirnya Yehu menjelaskan bahwa ia baru saja diurapi menjadi raja Israel. Dengan bersemangat, para perwira itu mengakui kedudukan Yehu dan mengumumkan, “Yehu raja!” (2 Raj.8:13).

Yehu menjalankan tugasnya dengan serius dan segera mengumumkan perubahan. Pertama, ia membunuh Yoram, raja Isreal yang lama, yang baru pulang dari Yizreel untuk mengobati luka-lukanya. Kedua, ia juga menyuruh pembantunya untuk membunuh Ahazia, raja Yehuda , yang kebetulan sedang mengunjungi koleganya, Raja Yoram. Berikutnya, Yehu menyuruh orang untuk membunuh Izebel dan memberikan jasadnya kepada anjing-anjing kelaparan. Kemudian para pengikutnya membantai 70 orang anak Ahab di Samaria. Kelima, Yehu membunuh seluruh petugas yang ada sangkut pautnya dengan pemerintahan Ahab. Keenam, ia memerintahkan pembunuhan atas 42 orang kerabat Raja Ahazia. Ketujuh, Yehu membunuh sisa  kerabat Ahab yang tinggal di Samaria. Dan terakhir, Yehu berpura-pura menjadi penyembah Baal yang lebih taat daripada Ahab, dan mengumpulkan seluruh penyembah Baal di kuil Baal, lalu mengesekusi mereka semua.

Orang berpikir bahwa pembunuhan sekian banyak orang yang dilakukan oleh Yehu adalah sesuatu yang berlebihan. Namun denga cara itu, “Yehu memunahkan Baal dari Israel” (2 Raj. 10:28). Tapi di balik kegigihannya dalam menyapu bersih keluarga Ahab, kerabat Ahazia dan penyembah-penyembah Baal, “Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan” (ay.29). Apakah kegigihannya memerangi satu hal membuatnya lengah dalam hal lainnya?

Umumnya kita sangat mudah terjebak ke dalam ekstremitas. Kita pasti mengenal ada orang yang sangat bersemangat menjadi penggiat kesehatan – bahkan hingga ke tingkat ekstrem – tetapi kurang terhormat dalam, katakanlah bidang etika dan moral. Akan sangat terpuji kiranya bila kita dapat konsisten dalam seluruh aspek kehidupan.  (BS)

Immanuel.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...