Yehu, Sang Pembaru
“Nabi muda itu menuang minyak ke atas
kepala Yehu serta berkata kepadanya: ‘Beginilah firman TUHAN, Allah Israel :
Telah Kuurapi engkau menjadi raja…. Maka engkau akan membunuh keluarga tuanmu
Ahab” (2 Raja-raja 9:6, 7).
Penyembahan kepada Baal menjadi-jadi di Israel, terutama karena
pengaruh Raja Ahab dan istrinya Izebel. Saatnya telah tiba untuk sebuah
perubahan – yang radikal. Elisa mengirim salah seorang anak para nabi kepada
Yehu untuk memulai reformasi.
Nabi yang masih magang itu melihat Yehu bergaul akrab dengan para
perwira militer, maka ia mengajak Yehu ke dalam kamar dan mengurapinya di sana.
Ketika Yehu kembali, ada minyak menetes dari rambutnya. Setelah dibujuk-bujuk
oleh para perwira itu, akhirnya Yehu menjelaskan bahwa ia baru saja diurapi menjadi
raja Israel. Dengan bersemangat, para perwira itu mengakui kedudukan Yehu dan
mengumumkan, “Yehu raja!” (2 Raj.8:13).
Yehu menjalankan tugasnya dengan serius dan segera mengumumkan
perubahan. Pertama, ia membunuh Yoram, raja Isreal yang lama, yang baru pulang
dari Yizreel untuk mengobati luka-lukanya. Kedua, ia juga menyuruh pembantunya
untuk membunuh Ahazia, raja Yehuda , yang kebetulan sedang mengunjungi
koleganya, Raja Yoram. Berikutnya, Yehu menyuruh orang untuk membunuh Izebel
dan memberikan jasadnya kepada anjing-anjing kelaparan. Kemudian para
pengikutnya membantai 70 orang anak Ahab di Samaria. Kelima, Yehu membunuh
seluruh petugas yang ada sangkut pautnya dengan pemerintahan Ahab. Keenam, ia
memerintahkan pembunuhan atas 42 orang kerabat Raja Ahazia. Ketujuh, Yehu
membunuh sisa kerabat Ahab yang tinggal di Samaria. Dan terakhir, Yehu
berpura-pura menjadi penyembah Baal yang lebih taat daripada Ahab, dan
mengumpulkan seluruh penyembah Baal di kuil Baal, lalu mengesekusi mereka
semua.
Orang berpikir bahwa pembunuhan sekian banyak orang yang dilakukan
oleh Yehu adalah sesuatu yang berlebihan. Namun denga cara itu, “Yehu
memunahkan Baal dari Israel” (2 Raj. 10:28). Tapi di balik kegigihannya dalam
menyapu bersih keluarga Ahab, kerabat Ahazia dan penyembah-penyembah Baal,
“Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang
Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel
dan yang di Dan” (ay.29). Apakah kegigihannya memerangi satu hal membuatnya
lengah dalam hal lainnya?
Umumnya kita sangat mudah terjebak ke dalam ekstremitas. Kita
pasti mengenal ada orang yang sangat bersemangat menjadi penggiat kesehatan –
bahkan hingga ke tingkat ekstrem – tetapi kurang terhormat dalam, katakanlah bidang
etika dan moral. Akan sangat terpuji kiranya bila kita dapat konsisten dalam
seluruh aspek kehidupan. (BS)
Immanuel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar