Minggu, 11 Maret 2018

Renungan Pagi “Potret Kasih Allah” 12 Maret 2018



Dua Wanita Pemberani Lainnya


“Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN,… Pada waktu itu Debora, seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas orang Israel” (Hakim-hakim 4:3,4)..

Selama 40 tahun Otniel melayani sebagai hakim. Ia kemudian digantikan oleh Ehud, yang 80 tahun pemerintahannya sukup damai. Ehud dilanjutkan oleh Samgar. Kemudian selama 20 tahun Raja Yabin menindas Bangsa Israel. Maka Allah membangkitkan Debora, yang namanya berarti “lebah,” untuk melayani sebagai hakim. Ia adalah nabiah kedua yang dicatat di dalam Alkitab.

Debora memanggil Barak, yang lebih dikenal di tempat lain sebagai hakim ketimbang Debora. Bukan hal yang lazim bagi seorang pria disuruh menghadap seorang wanita, tetapi yang dikisahkan di sini bukan wanita sembarangan. Barak patuh, dan Debora menyuruhnya memimpin pasukan untuk melawan Sisera, kepala pasukan Yabin, Barak merengek, “jika engkau turut maju aku pun maju” (Hak. 4:8).

Debora menyerah, namun telah memperkirakan bahwa bukan Barak yang akan merebut kemenangan melainkan seorang wanita yang tidak dikenal. Lalu Barak mengumpulkan pasukannya, dan Debora memberikan perintah: “Maju!” Pertempuran nampaknya akan merugikan pihak Isreal karena musuh diperlengkapi 900 kereta besi. Namun sebuah hujan badai membanjiri medan pertempuran, dan kereta-kereta itu terjebak di dalam lumpur. Dalam kekacauan itu, dengan mudah musuh dikalahkan oleh pasukan Barak.

Sisera melarikan diri menuju kemah keluarga Heber, yang memiliki perjanjian damai dengan Yabin.. Yael, istri Heber, keluar menyambut Sisera, mengatakan supaya jangan takut dan masuk ke dalam kemah. Sisera haus dan meminta air. Yeal memberikan susu kambing, yang mengandung obat tidur, dan menyelimuti supaya tidak terlihat.

Begitu Sisera terlelap, Yael mengambil sebuah martil dan paku kemah, lalu menghujamkannya ke kepala dan leher Sisera , hingga mati.

Ketika Barak muncul, ia juga diundang masuk ke dalam tenda Yael, di mana dilihatnya mayat Sisera. Dan sejak itu “Israel kian keras menekan Yabin” (ay.24).

Dalam masyarakat patriarkal yang keras. Allah menggunakan dua orang wanita pemberani untuk membebaskan Bangsa Israel: Debora, yang sangat mengerti betapa orang Israel jauh-jauh datang untuk memohon keputusannya dan yang memiliki semangat yang dibutuhkan oleh Barak sebagai tentara; serta Yael yang menggunakan peralatan sederhana untuk membunuh jendral musuh. Sebenarnya, dimanakah tempat seorang wanita itu?  

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...