Keangkuhan Rehabeam
“Kemudian Rehabeam pergi ke Sikhem sebab
seluruh Israel telah datang ke Sikhem untuk menobatkan dia menjadi Raja” (1
Raja-raja 12:1).
Awalnya kelihatan nubuatan Nabi Ahia tidak akan terlaksana.
“Seluruh Israel” datang untuk menobatkan Rehabeam. Kesepuluh suku yang telah
dihubungi oleh Ahia mengirimkan Yerobeam ke Sikhem sebagai juru bicara mereka.
Selama ini Salomo yang pilih kasih terhadap suku dari mana ia berasal,
membebankan pajak dan kerja paksa kepada 10 suku ini. Sekarang mereka mengharap
mendapat keringanan.
Yerobeam berkata kepada Rehabeam, “Ayahmu telah memberatkan
tanggungan kami, maka sekarang ringankanlah pekerjaan yang sukar yang
dibebankan ayahmu dan tanggungan yang berat yang dipikulkannya kepada kami,
supaya kami menjadi hambamu” (1 Raj. 12:4). Perhatikan di sini bahwa 10 suku
itu tidak menuntut perlakuan yang sama dengan dua suku lainnya. Mereka hanya
menginginkan keringanan. Sebuah tuntutan yang masuk akal sebenarnya.
Rehabeam, sebagaimana layaknya orang yang penuh pertimbangan,
meminta waktu. Setelah tiga hari ia akan memberi keputusannya.
Pertama-tama Rehabeam meminta pendapat para penasihat ayahnya.
“Apakah nasihatmu untuk menjawab rakyat itu?” (ay.6). para politisi musiman itu
pun memberikan pendapat yang kelihatannya seperti nasihat yang baik. “Jika hari
ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan menjawab
mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka akan menjadi hamba-hambamu
sepanjang waktu.” (ay.7). para ahli membaca makna yang tersirat di sini, bahwa
jika Rehabeam mau bersikap sebagai hamba sekarang, maka nanti rakyatnya bisa
ditekan sebagai hamba pula, seperti pada masa pemerintahan Salomo.
Lalu Rehabeam berpaling kepada para penasihat barunya, sekelompok
anak muda kawan sepermainan. Kelompok yang masih hijau ini bukan hanya memberi
jawaban yang berani tetapi juga dengan kata-kata kasar. Mereka berkata, “Ayahku
telah membebankan kepada kamu tanggungan yang berat, tetapi aku akan menambah
tanggungan kamu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan
menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi” (ay.11). cambuk berduri besi
adalah alat penyiksa yang dapat merobek kulit dan meninggalkan luka yang dalam.
Rehabeam lalu menjawab Yerobeam dengan kata-kata dari penasihat
barunya yang tak berpengalaman itu. Maka 10 suku itu bereaksi dengan menobatkan
Yerobeam sebagai raja. Sudah terlambat saat Rehabeam menyadari bahwa sikap yang
kasar bukanlah milik seorang pemimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar