Senin, 04 September 2017

Renungan Kristen : Uang, Uang, Uang!



Ibrani 13:1-8

13:1 Peliharalah kasih persaudaraan 1 ! k  13:2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, l  sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya m  telah menjamu malaikat-malaikat. 13:3 Ingatlah akan orang-orang hukuman, n  karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini. 13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan 2  o  dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah p  akan dihakimi Allah. 13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang 3  q  dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. r  Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. s " 13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku 4 . Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? t " 13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin u  kamu, yang telah menyampaikan firman Allah v  kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah w  iman mereka. 13:8 Yesus Kristus tetap sama 5 , baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. x
===================================================

Apa motivasi utama seseorang ingin bekerja di luar negeri?" begitulah pertanyaan rutin yang sering kali saya lontarkan di kelas persiapan pemberangkatan buruh migran Indonesia. Jawaban mereka selalu sama: "Uang, uang, uang!" Uang adalah tujuan terutama mereka merantau ke negeri yang jauh dan solusi atas persoalan ekonomi dalam keluarga.

Penulis Kitab Ibrani dengan tegas mengingatkan umat Allah untuk belajar mencukupi diri dan menjauhkan diri dari menjadi hamba uang (5a). Sebab uang bukanlah tujuan hidup satu-satunya yang dapat dijadikan solusi. Bukan berarti kita tidak membutuhkan uang, melainkan uang bukanlah segalanya. Itu sebabnya kita diperintahkan untuk bersyukur atas apa yang kita miliki.

Istilah "cukup" berarti kita mesti pandai mengelola keuangan serta bijaksana menyesuaikan kebutuhan dan bukan sebaliknya. Kata "cukup" juga mengandung makna tidak ambisius dan serakah mengejar kekayaan demi kepuasaan diri. Setiap umat Allah harus belajar percaya akan pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya. Sebab bersama dengan dan di dalam Dia, kita tidak akan mengalami kekurangan.

Di tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sering kali kita menjadi khawatir atas situasi yang sedang terjadi. Misalnya, fluktuasi ekonomi dunia, ketidakstabilan politik, naiknya harga bahan pokok, dan lain sebagainya. Semuanya itu berpotensi mengancam kehidupan kita. Sebenarnya kekhawatiran itu manusiawi dan wajar. Tetapi sebagai orang percaya, dapatkah kita meletakkan kekhawatiran itu di bawah salib Kristus? Penulis Kitab Ibrani mengajak kita berujar demikian: "Tuhan adalah Penolongku, aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (6).

Situasi di sekitar kita mungkin saja berubah drastis, namun satu hal yang harus diyakini adalah Kristus tidak pernah berubah sampai selama-lamanya (8). Jika Anda memiliki kebimbangan dalam hidup, datanglah kepada-Nya, maka Dia akan membimbingmu menemukan jalan keluar. [PPH]
===========================================================

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...