Sebuah Penawaran Yang Lebih Baik
“Jawab Yesus kepadanya: ‘Jikalau engkau tahu tentang
karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum niscaya
engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu hidup”
(Yohanes 4:10).
Tawaran Yesus perihal “sesuatu yang lebih baik” bagi wanita
Samaria yaitu tidak kurang dari lima janji khusus. Dia menyebut sebuah “karunia
Allah” (ayat 10), yang dijanjikan-Nya adalah sesuatu yang lebih baik; Dia
menunjuk sumur “mata air” (ayat 14), Dia menjanjikan kepada wanita itu sebuah
harapan yang lebih baik; Dia mencela hubungan dengan beberapa suami (ayat
16-18), Dia menjanjikan perbuatan yang lebih baik; Dia melawan pandangan wanita
tersebut yaitu membanggakan gunung tempat penyembahan (ayat 21, 24), Dia
menjanjikan bahwa yang diharapkan adalah lebih baik, dan untuk menjawab
tanggapan wanita itu tentang kedatangan Mesias (ayat 25) dan pernyataan “Akulah
Dia” (ayat 26), Dia menjanjikan harta yang lebih baik.
Janji-janji ini merupakan “sesuatu yang lebih baik” bahwa
sebagai orang Kristen kita harus berikan kepada dunia. Mereka menyoroti
“sesuatu yang lebih baik” daripada pekerjaan rutin tanpa henti; “Sesuatu yang
lebih baik” daripada menghabiskan hari-hari kita seperi budak yang sementara
berbaris dalam hidup, sebagai korban yang tidak berpengharapan dalam kehidupan
generasi yang bersifat sementara ini; “Sesuatu yang lebih baik” daripada
pemahaman yang mengerikan dari para intelektual yang memerlukan hidup hidup
sebagai “ledakan kekejaman dari suatu tempat tinggal yang tidak pasti” “Sesuatu
yang lebih baik” daripada bakat yang disia-siakan dan kubur tanpa Kristus dari
mereka yang menolak kasih-Nya.
Orang percaya tidak perlu masuk ke dalam perdebatan atau
menghabiskan energi mereka dalam perselisihan yang dirancang untuk
mengritik dan merendahkan ajaran lain. Injil tentang Yesus sudah cukup
meyakinkan; kuat dalam menghadapi semua rumusan yang ada. Hal ini adalah paling
pasti, menarik, dan meyakinkan – sesuatu yang lebih baik.
Wanita di sumur Yakub menerima Yesus dan diubahkan. Dia berada
di tempat yang penuh dengan kesombongan, tetapi dengan yakin meninggalkannya
karena harapan yang pasti; dia dikepung dengan tradisi egois, tetapi
meninggalkan dan percaya pada Tabib Agung; dia terpaku dengan tanah Yakub,
tetapi meninggalkannya dan diubahkan dalam hubungan yang baru; dia terikat oleh
upah yang kejam karena dosa, tetapi dihancurkan oleh Batu Zaman; penuh nafsu
dan perselisihan, tetapi ditinggalkannya dan diisi dengan Air Kehidupan. Dan
demikian pula dengan semua orang yang memilih-Nya – “jauh lebih baik.”
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar