JERAT KESOMBONGAN
#1. BERPUSAT PADA DIRI SENDIRI
Segala pembicaraan selalu dihubungkan dengan dirinya karena merasa menjadi ‘pusat kehidupan’. Orang jenis ini merasa bahwa dirinya selalu dapat terkait dengan apapun yang sedang menjadi topik pembicaraan. Mereka menguasai pembicaraan untuk membelokkan setiap fokus hanya kepada dirinya saja.
#2. MEMAMERKAN “ORANG PENTING”
Orang sombong memamerkan kedekatannya dengan orang-orang penting di seputar dirinya. Bahkan ketika orang penting itu sebenarnya hanya sedikit tahu, atau bisa juga tidak kenal sama sekali dengan dirinya. Mereka mengklaim punya akses, mengaku sebagai orang dekat, atau jurus apapun; seolah-olah dengan cara itu, mereka otomatis menjadi orang penting juga.
#3. PAMER DALAM KELUHAN
“Kenapa ya, masih belum ada tanda-tanda jawaban dari Tuhan? Padahal sudah doa setiap hari, bahkan sambil berpuasa...” Pernah dengar keluhan model ini? Sebenarnya ada selipan kesombongan dalam kalimat itu. Ia tidak sedang sekadar mengeluh, tetapi ingin memamerkan doa dan puasa yang dilakukannya.
#4. MERENDAHKAN CAPAIAN ORANG LAIN
Mereka yang terjerat kesombongan merasa tidak aman dengan apa yang bisa dicapai orang lain. Lalu cara untuk menunjukkan sikap tidak mau kalah adalah dengan meremehkan pencapaian orang lain. Sebaik apapun yang bisa dilakukan orang lain, pasti ada cara mencela yang didapat mereka yang sombong dan berniat menjatuhkan.
#5. GAGAL MENAKAR PORSI
Orang lain tentu saja boleh mengetahui apa yang terjadi dalam hidup kita. Tetapi semuanya harus ditakar dengan porsinya. Bagian mana yang harus dipublikasi, bagian mana yang tetap menjadi privasi, harus berada pada batas yang jelas. Kesombongan merusak batas-batas itu dan mengelabui kita dengan janji palsu bahwa semua orang akan kagum dengan apa yang mereka ketahui tentang kita.
By : https://www.facebook.com/jprihanto
#1. BERPUSAT PADA DIRI SENDIRI
Segala pembicaraan selalu dihubungkan dengan dirinya karena merasa menjadi ‘pusat kehidupan’. Orang jenis ini merasa bahwa dirinya selalu dapat terkait dengan apapun yang sedang menjadi topik pembicaraan. Mereka menguasai pembicaraan untuk membelokkan setiap fokus hanya kepada dirinya saja.
#2. MEMAMERKAN “ORANG PENTING”
Orang sombong memamerkan kedekatannya dengan orang-orang penting di seputar dirinya. Bahkan ketika orang penting itu sebenarnya hanya sedikit tahu, atau bisa juga tidak kenal sama sekali dengan dirinya. Mereka mengklaim punya akses, mengaku sebagai orang dekat, atau jurus apapun; seolah-olah dengan cara itu, mereka otomatis menjadi orang penting juga.
#3. PAMER DALAM KELUHAN
“Kenapa ya, masih belum ada tanda-tanda jawaban dari Tuhan? Padahal sudah doa setiap hari, bahkan sambil berpuasa...” Pernah dengar keluhan model ini? Sebenarnya ada selipan kesombongan dalam kalimat itu. Ia tidak sedang sekadar mengeluh, tetapi ingin memamerkan doa dan puasa yang dilakukannya.
#4. MERENDAHKAN CAPAIAN ORANG LAIN
Mereka yang terjerat kesombongan merasa tidak aman dengan apa yang bisa dicapai orang lain. Lalu cara untuk menunjukkan sikap tidak mau kalah adalah dengan meremehkan pencapaian orang lain. Sebaik apapun yang bisa dilakukan orang lain, pasti ada cara mencela yang didapat mereka yang sombong dan berniat menjatuhkan.
#5. GAGAL MENAKAR PORSI
Orang lain tentu saja boleh mengetahui apa yang terjadi dalam hidup kita. Tetapi semuanya harus ditakar dengan porsinya. Bagian mana yang harus dipublikasi, bagian mana yang tetap menjadi privasi, harus berada pada batas yang jelas. Kesombongan merusak batas-batas itu dan mengelabui kita dengan janji palsu bahwa semua orang akan kagum dengan apa yang mereka ketahui tentang kita.
By : https://www.facebook.com/jprihanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar