Senin, 11 September 2017

Renungan Kristen : Pemulihan Tuhan



Obaja 1:17-21

1:17 Tetapi di gunung Sion akan ada orang-orang yang terluput 1 , j  dan gunung itu akan menjadi tempat kudus; k  dan kaum keturunan Yakub akan memiliki pula tanah miliknya. l  1:18 Kaum keturunan Yakub akan menjadi api dan kaum keturunan Yusuf menjadi nyala api, dan kaum keturunan Esau menjadi tunggul gandum: mereka akan membakar m  dan memakan n  habis sekaliannya, dan dari kaum keturunan Esau tidak ada seorangpun yang terlepas, o  sebab Tuhanlah yang berfirman demikian. 1:19 Maka orang-orang Tanah Negeb akan memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki tanah orang Filistin. p  Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria, q  dan suku Benyamin r  akan memiliki daerah Gilead. 1:20 Orang-orang Israel yang diangkut ke dalam pembuangan akan memiliki tanah orang Kanaan sampai ke Zarfat; s  dan orang-orang Yerusalem yang diangkut ke dalam pembuangan, yang ada di Sefarad, akan memiliki kota-kota di Tanah Negeb. t  1:21 Penyelamat-penyelamat u  akan naik ke atas gunung Sion untuk menghukumkan pegunungan Esau; maka Tuhanlah v  yang akan empunya kerajaan itu.
================================================

Dalam perikop ini terlihat ada dua nubuat yang ingin disampaikan oleh Nabi Obaja, yakni: nubuat hukuman dan keselamatan. Nubuat hukuman dialamatkan kepada Edom, bangsa yang bermegah atas kemalangan Yehuda. Sedangkan nubuat keselamatan disampaikan kepada Yehuda yang telah mengalami berbagai peristiwa yang mendukakan hati, termasuk ketika Edom merebut sebagian tanah dan menjarah harta milik mereka.

Nubuat keselamatan itu memuat harapan bahwa tidak selamanya bangsa Yehuda terpuruk dan mengalami peristiwa yang menyedihkan. Ada saatnya Allah akan memulihkan kondisi mereka, yaitu pengembalian hak Yehuda, tanah untuk ditinggali (20), dan pembangunan kembali kota-kota mereka (bdk. Mzm. 69:36).

Selain pesan keselamatan, Nabi Obaja juga menyampaikan kabar penghukuman. Allah akan mengadili bangsa-bangsa. Mungkin saja sulit bagi bangsa Yehuda yang ada dalam pembuangan untuk percaya. Pada kenyataannya, bangsa Edom terus-menerus meraih kesenangan demi kesenangan, sementara Yehuda harus menjalani kesengsaraan hidup di tanah asing sebagai budak. Mereka dibuang di negeri asing yang jauh dari tanah leluhur mereka. Namun, dalam nubuatan itu juga terkandung harapan. Itulah yang sepatutnya dilihat oleh umat Allah bahwa Allah adalah harapan satu-satunya yang memungkinkan mereka kembali ke negerinya.

Manusia harus memiliki harapan dalam dirinya. Tanpa harapan, mungkin tidak ada alasan yang mendasar bagi seseorang untuk hidup di dunia. Hal ini dialami secara nyata pada orang-orang Yahudi yang selamat dari kamp konsentrasi pada zaman Hitler. Mereka bisa bertahan karena adanya harapan sebagai pemacu semangat hidup, sekalipun mengalami siksaan yang tak tertanggungkan.

Apa pun penderitaan, kesengsaraan, dan ketidakadilan yang kita alami dalam hidup ini, jangan sampai kita kehilangan harapan pada janji-janji Allah. Janji-Nya adalah pengingat, penguat, dan penghibur orang percaya bahwa Allah pasti memulihkan umat-Nya. [LL]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...