Sabtu, 16 September 2017

Renungan Kristen : Sabar dalam Proses



Habakuk 2:1-5

2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku n  dan berdiri tegak di menara, o  aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya p  kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. q  2:2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah r  penglihatan itu 1  dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. 2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya 2 , s  tetapi ia bersegera menuju kesudahannya t  dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah u  itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. v  2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar w  itu akan hidup oleh percayanya 3 . x  2:5 Orang sombong y  dan khianat dia yang melagak, z  tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang a  seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya. b "
====================================================

Pada bagian sebelumnya kita melihat bagaimana keluh kesah dan protes Nabi Habakuk diwarnai oleh krisis kepercayaan. Namun, pada bagian ini kita melihat bagaimana Tuhan memberikan jawaban kepada hamba-Nya (1).

Apa yang menjadi jawaban Tuhan bukan berupa pembebasan bangsa Yehuda dari bangsa Kasdim seperti yang diharapkan oleh Habakuk. Jawaban Tuhan hanya dalam bentuk pengharapan pada masa yang akan datang, yaitu Tuhan akan memulihkan keadaan umat. Dalam sudut pandang manusia, mungkin jawaban Tuhan dianggap tidak memuaskan karena orang-orang Yehuda sudah dalam kondisi kritis. Mereka dijajah, dikepung, bahkan dianiaya oleh bangsa Kasdim. Mereka butuh pertolongan Tuhan secara konkret.

Namun cara berpikir manusia berbeda dengan rancangan Tuhan. Jawaban Tuhan tidak dapat ditafsir sebagai bentuk pengabaian terhadap umat-Nya. Ia selalu memikirkan apa yang terbaik untuk umat kepunyaan-Nya. Di balik jawaban itu, Tuhan menghendaki bangsa Yehuda bersabar dalam menjalani berbagai proses yang ada. Umat Allah harus belajar percaya bahwa mereka aman dalam tangan Tuhan yang perkasa. Di sini umat diajak untuk bertahan dalam iman dan menjaga diri dengan hidup dalam kebenaran, betapa pun sukarnya situasi yang dihadapi oleh mereka. Karena itulah, Tuhan memerintahkan Habakuk mencatat apa yang dilihatnya diukir di atas loh-loh. Tujuannya bukan hanya untuk dibaca orang saja, tetapi sebagai kesaksian dan bukti untuk masa yang akan datang. Loh tersebut akan disimpan sebagai dokumen peringatan yang bisa menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya. Melalui proses ini, pengharapan itu akan menggema dalam sanubari umat-Nya, yaitu gema yang mengarahkan setiap hati hanya tertuju pada Tuhan dan janji-Nya.
Dalam hidup ini mungkin ada doa yang belum dijawab oleh Tuhan. Janganlah putus asa dan menyerah sebab Ia tidak pernah meninggalkan kita. Bersabarlah dalam iman dan keyakinan yang teguh, niscaya kita akan mengalami janji-Nya. [MH]
===========================================================

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...