Akulah Jalan
“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’ (Yohanes
14:6).
Prioritas adalah pasti. Sadar dan dengan sengaja, kita
membuat pilihan ratusan kali setiap hari. Keputusan kita dilakukan bukan secara
kebetulan, tetapi menurut tingkat kepentingan. Peristiwa yang tak terduga,
beberapa dapat diterima dan beberapa mengancam, sering memaksa kita untuk
mengubah rencana kita dan mengubah prioritas kita. Pada akhirnya, bagaimanapun,
kualitas perjalanan hidup kita setiap hari tidak diakibatkan karena kebetulan
atau keberuntungan, tetapi karena pilihan kita.
Kita memilih untuk belajar atau tidak belajar, berolahraga
atau tidak , dan makan secara benar atau salah. Mungkin ada keadaan yang sangat
mendesak membatasi pilihan kita untuk memilih, tetapi kita tetap memilih. Kita
memilih karena rasa takut atau untuk mendapatkan hadiah; kita memilih karena
orang lain (orang tua, anak-anak, guru, sahabat, dll) atau karena menginginkan
kepuasan diri. Yang paling penting dari semua motivasi ini adalah pemenuhan
kehendak Allah. Dan dengan semuanya ini, menuntun kita pada arah yang jelas,
pemahaman yang benar, dan menentukan kehendak. Justru inilah yang Yesus
janjikan dalam firman-Nya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes
14:6).
Tetapi Alkitab bukan ensiklopedia penurutan; bukan juga
kamus benar dan salah yang merincikan setiap peristiwa hidup kita secara
spesifik. Kita tidak bisa memutarbalikkan halamannya dan menemukan sebuah
daftar abjad dengan kode jawaban untuk kita pilih setiap saat. Ini adalah buku
ajaran dan prinsip-prinsip serta teladan yang diberikan untuk menuntun
dan menguatkan kita. Itu juga bukan tempat pembuangan semua masalah kehidupan.
Tetapi itu adalah petunjuk luas dan lengkap sebagai jaminan bahwa kita tidak
dibiarkan tanpa nasihat atau tidak bahagia di dunia kita yang penuh dengan
pilihan rumit.
Prinsip Kristus mengenai pilihan bersinar melalui kedua
terang itu yaitu Kitab Suci sebagai terang yang besar dan tulisan Ellen G.
White sebagai terang penuntun kepada terang yang lebih besar. Hal ini juga
secara khusus ditunjukkan untuk menghadapi banyak pilihan yang ditemui di dalam
masyarakat zaman ini, tetapi itu memberikan kita pedoman yang jelas sebagai
panduan untk pertimbangan dan teladan yang sempurna.
Yesus sangat layak menjadi pengantara kita yang lebih baik,
tetapi terutama bukan karena prioritas lebih baik yang Dia telah berikan kepada
kita. Dia layak karena Dia sendiri adalah prioritas utama yang paling baik.
Kasih kita pada-Nya bukan karena ajaran dan prinsip-Nya yang sempurna
(misalnya ucapan “perbuatlah itu kepada orang lain” dan “lebih baik memberi”),
tetapi karena kesempurnaan dan kemurnian teladan-Nya, serta keindahan
Pribadi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar