Jumat, 01 September 2017

Renungan Kristen : Akulah Jalan



Akulah Jalan

“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’ (Yohanes 14:6).

Prioritas adalah pasti. Sadar dan dengan sengaja, kita membuat pilihan ratusan kali setiap hari. Keputusan kita dilakukan bukan secara kebetulan, tetapi menurut tingkat kepentingan. Peristiwa yang tak terduga, beberapa dapat diterima dan beberapa mengancam, sering memaksa kita untuk mengubah rencana kita dan mengubah prioritas kita. Pada akhirnya, bagaimanapun, kualitas perjalanan hidup kita setiap hari tidak diakibatkan karena kebetulan atau keberuntungan, tetapi karena pilihan kita.

Kita memilih untuk belajar atau tidak belajar, berolahraga atau tidak , dan makan secara benar atau salah. Mungkin ada keadaan yang sangat mendesak membatasi pilihan kita untuk memilih, tetapi kita tetap memilih. Kita memilih karena rasa takut atau untuk mendapatkan hadiah; kita memilih karena orang lain (orang tua, anak-anak, guru, sahabat, dll) atau karena menginginkan kepuasan diri. Yang paling penting dari semua motivasi ini adalah pemenuhan kehendak Allah. Dan dengan semuanya ini, menuntun kita pada arah yang jelas, pemahaman yang benar, dan menentukan kehendak.  Justru inilah yang Yesus janjikan dalam firman-Nya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6).

Tetapi Alkitab bukan ensiklopedia penurutan; bukan juga kamus benar dan salah yang merincikan setiap peristiwa hidup kita secara spesifik. Kita tidak bisa memutarbalikkan halamannya dan menemukan sebuah daftar abjad dengan kode jawaban untuk kita pilih setiap saat. Ini adalah buku ajaran  dan prinsip-prinsip serta teladan yang diberikan untuk menuntun dan menguatkan kita. Itu juga bukan tempat pembuangan semua masalah kehidupan. Tetapi itu adalah petunjuk luas dan lengkap sebagai jaminan bahwa kita tidak dibiarkan tanpa nasihat atau tidak bahagia di dunia kita yang penuh dengan pilihan rumit.

Prinsip Kristus mengenai pilihan bersinar melalui kedua terang itu yaitu Kitab Suci sebagai terang yang besar dan tulisan Ellen G. White sebagai terang penuntun kepada terang yang lebih besar. Hal ini juga secara khusus ditunjukkan untuk menghadapi banyak pilihan yang ditemui di dalam masyarakat zaman ini, tetapi itu memberikan kita pedoman yang jelas sebagai panduan untk pertimbangan dan teladan yang sempurna.

Yesus sangat layak menjadi pengantara kita yang lebih baik, tetapi terutama bukan karena prioritas lebih baik yang Dia telah berikan kepada kita. Dia layak karena Dia sendiri adalah prioritas utama yang paling baik. Kasih kita pada-Nya bukan karena ajaran  dan prinsip-Nya yang sempurna (misalnya ucapan “perbuatlah itu kepada orang lain” dan “lebih baik memberi”), tetapi karena kesempurnaan dan kemurnian teladan-Nya, serta keindahan Pribadi-Nya.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...