Sabtu, 08 Desember 2018

Tiga Waktu Pelayanan Kristus


Tiga Waktu Pelayanan Kristus


“Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar tiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri…. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya pada zaman akhir untuk menghaus dosa oleh korban-Nya…. Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengobankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Ibrani 9:24-28).

Orang Advent telah mengabdikan banyak waktu untuk mempelajari kitab Ibrani agar dapat mengerti dengan lebih baik akan karya Yesus Kristus. Mereka pun telah menghabiskan banyak waktu untuk berdiskusi beberapa hal yang mendetail. Di dalam komentar singkat di sini, kita akan memusatkan diri pada tiga masa pelayanan-Nya: apa yang Ia lakukan di masa lalu, apa yang dilakukan-Nya saat ini, dan apa yang akan dilakukan-Nya di masa yang akan datang.

Karya Yesus di masa lalu – Di dalam konteks upacara kemah suci, Yesus melayani sebagai korban persembahan. Di Golgota Ia mati untuk umat manusia – “Anak Domba Allah” tidak seperti korban sehari-hari orang Yahudi yang sangat tidak efektif karena mereka harus mempersembahkan korban setiap hari, Yesus sebagai korban “hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.” Itulah mengapa korban yang berulang-ulang di dalam Misa memutarbalikkan kenyataan. Kristus tidak perlu dikorbankan berulang-ulang seperti pada kultus Yahudi dan ritus Roma.

Karya Yesus saat ini – Tidak seperti upacara korban Yahudi di mana imam-imam berbeda dari hewan korban, kenyataan rohani pengorbanan Yesus adalah Ia sekaligus bertindak sebagai iman besar dan korban. Sebagai antitype imam besar Yahudi, Ia masuk “ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.” Pengorbanan-Nya di kayu salib begitu efektif sehingga hanya perlu dilakukan satu kali saja, tetapi kita membutuhkan kelangsungan pelayanan-Nya agar efek pengorbanan satu kali untuk selamanya itu tetap hidup bagi kita. Jadi Kristus yang disalib, bangkit, dan naik itu sekarang berada di hadapan Allah, di mana Ia terus mewakili kepentingan kita.


Karya Yesus di masa yang akan datang – Apa  yang telah Ia lakukan dan sedang Ia lakukan benar-benar menakjubkan. Namun demikian, masih ada lagi – karya –Nya di masa yang akan datang, harapan yang terberkati. “Bagi mereka yang tekun menantikan-Nya, Ia akan datang untuk ke dua kali, bukan untuk menanggung dosa tapi memberikan keselamatan.” Dengan menanggung dosa di kayu salib, Ia membuat keselamatan menjadi mungkin bagi kita. Tetapi ketika Ia datang di awan-awan, itulah saatnya Ia membawa keselamatan itu untuk kita! Dan ketika kita menyanyikan lagu wayne Hooper “Kita Memiliki Pengharapan,” (Lagu Sion no. 168), bulu kudukku meremang!

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...