Rabu, 05 Desember 2018

Potret Kasih Allah 7 Des 2018 : Sebuah Pepatah


“Benarlah perkataan ini: ‘Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; Jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita; Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya”’ (2 Timotius 11-13).


Beberapa “perkataan” disampaikan dengan sangat jelas. Kita menyebutnya pepatah, peribahasa singkat yang menyampaikan gagasan yang masuk akal. Pepatah di bahasa Inggris “adage” yang berasal dari kata Latin yang berarti “amsal.” Dalam ayat hari ini Paulus mengutarakan apa yang disebutnya sebagai perkataan yang benar (“Benarlah perkataan ini”). Meskipun nampaknya sebagai perkataan ini sudah jelas, barangkali kita tetap harus membedahnya sehingga dapat melihat isinya sebagian demi sebagian. Setiap bagian dimulai dengan kata “jika.” Nah, bahasa Yunani memiliki beberapa kondisi dan kata-kata yang digunakan  Paulus disebut oleh para ahli tata bahasa sebagai “kondisi sederhana.” Kata “jika” ini menunjukkan sebuah asumsi dan dapat begitu saja diterjemahakn menjadi “bila,” “karena,” atau “meskipun.”

Bagian 1: “Jika kita mati dengan dia, kitapun akan hidup dengan Dia.”
Paulus mengajarkan bahwa orang-orang Kristen – semua orang Kristen – telah mati bersama Yesus. Ia tidak berbicara secara harfiah, tentu saja, hanya kiasan. Namun demikian, Paulus menggunakan konsep ini secara serius. Yesus sebagai Anak Manusia mewakili seluruh umat manusia, dan ketika Ia mati untuk para pendosa, kita pun mati bersama-sama dengan-Nya. Paulus menggunakan bentuk kata kerja masa lalu (past tense). Dengan demikian, kita boleh hidup bersama dengan-Nya di sini dan sekarang seperti juga yang akan datang.

Bagian 2; “Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia.”
Jika terus bertekun dengan berani dan tenang menghadapi penderitaan yang menyertai komitmen kita kepada Yesus Kristus, maka di masa yang akan datang kita akan memerintah bersama Yesus sang Raja.

Bagian 3: “Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita.”
Ketika kita menolak Kristus. Ia pun menolak kita. Itu bukanlah yang dikehendaki-Nya. Namun keselamatan memang datang ketika kita merangkul-Nya sebagai Juruselamat. Jika kita mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita akan binasa.

Bagian 4: “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Meskipun kita saat ini masih (present tense) tidak setia (tanpa Iman) tidak berarti Kristus pun akan tidak setia. Ada hal-hal yang Allah (dan Kristus) tidak dapat lakukan, dan salah satunya, menurut Paulus adalah menjadi tidak setia. Paulus mengatakan bahwa Ia tidak memiliki kuasa atau kemampuan untuk menjadi yang lain dari diri-Nya Sendiri.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...