Rahmat Allah Yang Besar
“Dan aku mendengar jumlah mereka yang diamteraikan
itu; seratus empat puluh empat ribu yang telah dimateraikan dari semua suku
keturunan Israel” (Wahyu 7:4).
Beberapa pelajar Alkitab belajar Kitab Suci untuk mencari
jumlah yang tepat mengenai orang yang ditemukan setia di bumi pada kedatangan
Yesus yang kedua kali. Yang lain mengaerti bahwa bilangan ini adalah simbol
dari berbagai macam kepribadian yabg diperlihatkan oleh 12 anak Yakub. Kita
tidak bisa dengan sangat yakin membenarkan salah satu dari dua hal ini. Namun,
fakta bahwa masing-masing dari 12 gerbang kota suci akan tertulis nama
salah satu salah dari dua belas suku merupakan suatu
kepercayaan yang diberikan untuk melihat gambaran akhir dan memberikan harapan
kepada semua manusia secara pribadi maupun kelompok.
Berbagai macam keadaan manusia ini terlihat dalam perbedaan
temperamen pribadi dan cara pandang kita. Hal ini juga dapat diidentifikasikan
secara khusus untuk keluarga, ras, dan bangsa. Yang akan diselamatkan
pada kedatangan Kristus akan mencakup semuanya. Undangan Kristus untuk
“siapa pun yang mau” dan seruan malaikat pertama Wahyu 14 (ayat 6, 7) untuk
setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum mendapat jaminan kehidupan bagi
orang tebusan termasuk dari berbagai lapisan golongan penduduk bumi.
Tidaklah penting untuk keselamatan kita bahwa kita memiliki
pengetahuan yang tepat mengenai jumlah umat yang hidup setia pada
kedatangan-Nya atau persentase yang tepat dari jumlah penduduk kita
setiap hari yang diselamatkan. Apa yang benar-benar penting adalah kehidupan
kita setiap hari, itulah sebabnya Paulus sangat berharap, apakah kita
“entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur” (1 Tesalonika 5:9, 10), kita akan
berada di antara mereka yang akan dengan senang hati menyambut kedatangan-nya
kembali.
Suatu persyaratan utama untuk ada dalam persatuan
keluarga di surge adalah kasih dan menghormati keluarga Allah di bumi. Agama
Kristen tidak meminta kata menyerahkan kepribadian kita atau dasar
pribadi kita. Yang dituntut, bagaimanapun juga, kita memahami bahwa bersama
Tuhan tidak ada kelompok dengan status sebagai “bangsa kesayangan” ; Dia
mengasihi semua bangsa; dan demikianlah seharusnya kita perbuat.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar