Rabu, 20 Desember 2017

Renungan Kristen : Dikuatkan oleh Kasih



Daniel 10:15-11:1

10:15 Ketika dikatakannya hal ini kepadaku, kutundukkan mukaku ke tanah dan aku terkelu x . 10:16 Tetapi sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku; lalu kubuka mulutku dan mulai berbicara, y  kataku kepada yang berdiri di depanku itu: "Tuanku, oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan, z  dan tidak ada lagi kekuatan padaku. 10:17 Masakan aku, hamba tuanku ini dapat berbicara dengan tuanku! Bukankah tidak ada lagi kekuatan padaku dan tidak ada lagi nafas a  padaku?" 10:18 Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu menyentuh b  aku pula dan memberikan aku kekuatan, c  10:19 dan berkata: "Hai engkau yang dikasihi, d  janganlah takut, sejahteralah e  engkau, jadilah kuat, f  ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan. g " 10:20 Lalu katanya: "Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani 1  h  akan datang. 10:21 Namun demikian, aku akan memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran. i  Tidak ada satupun yang berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael, j  pemimpinmu itu, 11:1 seperti dahulu aku juga mendampinginya untuk menguatkan dan menyokongnya, yakni pada tahun pertama pemerintahan Darius, k  orang Media itu."
===========================================================
Pengalaman dikasihi merupakan pengalaman yang berharga dan indah. Saat seseorang merasa dirinya dikasihi, dalam dirinya akan timbul kegembiraan, keberhargaan, kekuatan, dan sebagainya. Ia merasa hidupnya menjadi bermakna, baik bagi dirinya maupun orang lain.
Daniel berbahagia saat ia mendengar dirinya dikasihi oleh Allah. Ucapan itu memberinya kekuatan karena hidupnya berharga di mata Allah. Beda halnya ketika ia mengetahui bagaimana nasib akhir dari bangsanya pada akhir zaman. Daniel hanya bisa tertunduk mukanya ke tanah dan lidahnya menjadi kelu terkejut atau ketakutan (15). Lalu sosok yang menyerupai manusia datang kepada Daniel dan menyentuh bibirnya agar ia dapat berbicara (16).
Setelah bisa berbicara, Daniel mengungkapkan alasan mengapa ia menjadi kelu. Secara mental ia merasa terpukul saat mengetahui makna dari penglihatan itu yang akan terjadi pada masa depan (16). Selain itu, penglihatan tersebut banyak menguras tenaga Daniel sampai ia sulit bernafas (17). Sosok yang menyerupai manusia itulah yang memulihkan Daniel. Ia juga menyemangati Daniel untuk tidak cepat putus harapan (19). Kata-kata bahwa dirinya dikasihi Allah merupakan obat mujarab yang memampu menguatkan hati dan menyegarkan pikirannya. Sebab, Allah yang mengasihinya adalah Pribadi yang ikut serta dalam pergumulannya. Buktinya sosok yang menyerupai manusia itu mau berperang dengan bangsa Persia (20). Keberpihakan Allah kepada Daniel dan umat-Nya pasti terjadi karena Ia selalu menepati janji-Nya yang tertulis dalam Kitab Kebenaran (21).
Allah tidak hanya mengasihi Daniel, tetapi juga mereka yang mau hidup benar di hadapan-Nya. Kasih Allah yang dinyatakan kepada kita bukanlah sekadar janji kosong, melainkan tindakan nyata. Ia membela, meneguhkan, dan menguatkan yang lemah dan tertindas. Karena itu, sudah sepatutnya kita mengejar hidup takut akan Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi. Dengan cara itu, kita menjadi tangan Allah untuk menghadirkan terang-Nya bagi semua orang. [WSP]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...