Senin, 04 Desember 2017

Renungan Kristen : Petik Pelajaran, Jangan Lari!



Ratapan 3:25-48

3:25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, w  bagi jiwa yang mencari Dia. 3:26 Adalah baik menanti dengan diam x  pertolongan TUHAN. y  3:27 Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk 1  pada masa mudanya. 3:28 Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri z  kalau TUHAN membebankannya. 3:29 Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, a  mungkin ada harapan. b  3:30 Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, c  biarlah ia kenyang dengan cercaan. d  3:31 Karena tidak untuk selama-lamanya e  Tuhan mengucilkan. 3:32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. f  3:33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas 2  dan merisaukan anak-anak manusia. g  3:34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia, 3:35 kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi, h  3:36 atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, i  masakan Tuhan tidak melihatnya? 3:37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya? j  3:38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar k  apa yang buruk dan apa yang baik? 3:39 Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya! l  3:40 Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup m  kita, dan berpaling kepada TUHAN 3 . n  3:41 Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga: o  3:42 Kami telah mendurhaka dan memberontak, p  Engkau tidak mengampuni. q  3:43 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar r  kami dan membunuh kami tanpa belas kasihan. s  3:44 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan awan, t  sehingga doa u  tak dapat menembus. v  3:45 Kami Kaujadikan kotor w  dan keji di antara bangsa-bangsa. 3:46 Terhadap kami x  semua seteru kami mengangakan y  mulutnya. 3:47 Kejut dan jerat z  menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran. a  3:48 Air b  mataku c  mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan d  puteri bangsaku.
================================================

Ratapan 3:25-39 berisi lagu kebijaksanaan yang mengajarkan sikap mana yang harus diambil ketika dalam kesukaran. Yeremia mengajak para pendengar dan pembacanya melihat ke dalam diri sendiri untuk menyelidiki dan meneliti apakah dirinya memahami kehendak Tuhan dalam hidupnya. Selain itu, untuk memetik pelajaran yang berharga dari sebuah peristiwa yang telah dialami. Pada bagian terakhir berisi tentang pengakuan dosa (40-48).

Dalam lagu kebijaksanaan tersebut, Yeremia menyatakan keyakinannya bahwa Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya dan bagi jiwa yang mencari Dia. Atas keyakinan tersebut, para pembaca dan pendengar ratapan diajak untuk menantikan pertolongan Tuhan "dengan diam". Di sini, istilah "dengan diam" bukan berarti pasif, melainkan aktif karena dalam kerangka mencari Tuhan dan kehendak-Nya. Dalam pencarian itu, ia akan menemukan kebenaran bahwa penderitaan yang dialami dan penderitaan pada masa muda adalah sesuatu yang baik. Sering kali hal itu dipakai Allah sebagai sarana untuk menempa dan membentuk kita menjadi lebih baik dan berguna. Karena itu, Yeremia mengajak kita tidak lari dari persoalan dan kesulitan. Kita dimotivasi untuk menjalani semua itu dalam perenungan, refleksi, dan dialog dengan Tuhan (28-29).

Yeremia juga mengajak kita bersabar dalam derita karena segala sesuatu ada waktunya. Ada saatnya di mana semuanya itu akan berakhir (31). Karena itu, kita mesti yakin bahwa walau Tuhan mengizinkan kesusahan terjadi, namun Ia juga menyayangi umat-Nya menurut kebesaran kasih setia-Nya. Ia akan memberikan kekuatan dan segala yang kita butuhkan untuk tegar menghadapi semua itu.

Janganlah mengeluh karena keadaan yang ada. Periksalah hidup kita dan berpaling ke Tuhan agar kita dapat mengangkat hati dan tangan kepada Allah (89-41). Marilah kita bertekad untuk menghadapi masalah dalam penyertaan Tuhan dan memetik hikmat yang ada dari setiap peristiwa yang kita alami dengan sikap syukur. [MH]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...