Selasa, 26 Desember 2017

Renungan Kristen : Identitas: Kata Benda atau Kata Kerja?

Yohanes 1:19-28

1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes g  ketika orang Yahudi h  dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" 1:20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias. i " 1:21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia? j " Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi k  yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" 1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: l  Luruskanlah jalan Tuhan! m  seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." 1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. 1:25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" 1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; n  tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, 1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. o  Membuka tali p  kasut-Nyapun aku tidak layak." 1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, q  di mana Yohanes membaptis.
===========================================================

"Siapakah Engkau?" Itulah pertanyaan beberapa imam dan orang Lewi-yang diutus penguasa Yahudi dari Yerusalem-kepada Yohanes Pembaptis. Di tengah pengharapan akan kedatangan Mesias, ia tidak mencoba memancing di air keruh. Dengan jujur anak Zakharia itu mengaku bahwa dia bukanlah Mesias yang dinanti-nantikan bangsa Israel. Ia juga bukan Elia, juga bukan nabi yang akan datang.

"Lalu, siapakah Engkau?" Atas pertanyaan ini, Yohanes menyatakan diri sebagai suara orang yang berseru-seru di padang gurun, "Luruskanlah jalan Tuhan!" Menarik diperhatikan, ketika orang bertanya tentang dirinya, dia tidak bicara soal asal-usul-siapakah orang tua atau sukunya. Tidak. Dia berbicara soal karya. Anak Zakharia itu menjelaskan identitasnya melalui pekerjaannya.
Tampaknya bagi Yohanes yang penting adalah 'lagunya, dan bukan penyanyinya'. Bukan pula siapa orangnya, tetapi apa yang dikerjakannya! Karyanya lebih utama ketimbang dari asal-usul atau silsilah keluarga.

Yohanes Pembaptis bicara soal kerja! Pekerjaannya adalah berseru-seru di padang gurun. Dan seumur hidupnya, dia tidak pernah diam untuk berseru. Dia setia pada panggilannya. Walau untuk itu, kepalanya harus dipenggal atas titah Raja Herodes dan diletakkan pada sebuah talam untuk diberikan kepada Ratu Herodias (Mrk. 6:14-29).

Ketika para utusan terus bertanya, Yohanes Pembaptis malah lebih suka memperkenalkan Yesus Orang Nazaret, ketimbang dirinya. Ia bahkan menekankan bahwa dirinya tak ada artinya dibandingkan sepupunya itu (lih. 26-27). Dia puas dengan panggilannya. Dia tidak mau menjadi orang lain dan tidak mau mengambil kemuliaan yang bukan haknya.


Nah, jika orang bertanya kepada Anda, "Siapakah Engkau?"; apakah jawab Anda? Sebuah kata kerja atau kata benda untuk menjelaskan identitas Anda? Marilah kita belajar kepada Yohanes Pembaptis! Identitas kita semestinya adalah apa yang kita kerjakan sehari-hari. Pertanyaan selanjutnya: "Apakah pekerjaan kita?" [YM]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...