Pendidikan Di Surga
“Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit
surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan
berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang” (Maleakhi 4:2).
Ah, sukacita karena belajar – sungguh menyenangkan karena
pikiran dikembangkan, mata terbuka, pandangan lebih jelas karena memperoleh
pengetahuan. Memiliki kekayaan adalah keadaan yang membahagiakan. Meskipun
memberikan pengaruh terhadap hidup, kekayaan sendiri tidak meningkatkan
kecerdasan seseorang. Pernikahan adalah salah satu dari pengalaman hidup yang
khusus, tetapi walaupun itu memberikan sukacita karena memiliki teman hidup dan
menyelesaikan masalah sosial, itu tidak dengan sendirinya memperluas kapasitas
mental seseorang.
Jadi belajar adalah kehidupan yang paling baik dan
aktivitas yang menyenangkan. Selain pertobatan – keputusan dan menerima Kristus
sebagai Tuhan – tidak ada pengalaman yang dapat dibandingkan dengan belajar.
Semua pendidikan, baik formal maupun informal, memperluas
pemahaman seseorang terhadap sifat manusia, sejarah manusia dan seluruh
bidang di sekitar kita. Pendidikan yang sejati, bagaimanapun, tidak hanya
menambah pengetahuan seseorang, tetapi juga meningkatkan kemampuan kita untuk
mengatasi masalah hidup dan membawa kita semakin dekat kepada Tuhan, yang
adalah sumber dari semua pengetahuan benar dan kepastian dari semua
pengetahuan.
Baik surga dan bumi yang baru, pembelajaran kita akan
kekal. Pikiran kita akan mampu berkembang tanpa batas, dan dalam lingkungan
suci, menangkap dan mendaftarkan keajaiban ilmu pengetahuan dan kasih karunia
yang tidak akhirnya. Setiap hari dan dalam segala hal kita akan terpengaruh
oleh data baru yang akan memuaskan rasa ingin tahu kita dan menggetarkan jiwa
kita.
Semua ini menjadi menarik dalam pernyataan yang menyatakan:
“Surga adalah sebuah sekolah; bidang studynya, alam semesta; gurunya, Yang tak
berkesudahan.” Di sana nanti, apabila kabut yang menyelubungi pemandangan kita
telah disisihkan, mata kita kaan melihat keindahan dunia yang sekarang kita
menangkapnya hanya sekilas melalui mikroskop; bilamana kita melihat kemuliaan
langit, yang sekarang dapat diamati dari jauh dengan teleskop; bilamana kutuk
dosa dihilangkan, maka seluruh bumi akan kelihatan di dalam “keindahan Tuhan
Allah kita.”
Pada hari yang besar dan mulia dari pahala terakhir kita,
kita akan melihat “di dalam semua benda-benda ciptaan ia dapat menemukan suatu
tulisan tangan – dan alam semesta yang luas memandang nama Allah tertulis
besar, dan tidak ada lagi tanda sisa dosa atau kejahatan di bumi atau di laut
di langit” (Membina Pendidikan Sejati, hlm. 279, 281).
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar